Selasa, 31 Desember 2013

Adzan

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Sahabatku, ketahuilah adzan bukan panggilan muaddzin, tetapi PANGGILAN ALLAH kepada hamba pilihanNya. Coba simak ulang lafadz adzan, yang dipanggil "hayya alashshlah" adalah yang berSYAHADAH, yang bukan Muslim tidak dipanggil, dan panggilan itu dalam rangka "falaah" meraih kesuksesan dunia akhirat. Inilah yang membuat orang-orang beriman selalu bahagia mendengar dan memenuhi panggilan setiap kumandang adzan.

Sahabatku, kalau kita diundang oleh Raja terhormat untuk mendapatkan penghargaan. Undangan jam 08.00 pagi, jam berapa kira-kira kita datang?
Tentu dengan senang hati kita menerima undangan itu, bahkan kita datang lebih awal dengan pakaian seindah-indahnya.

Lantas bagaimana dengan Allah yang mengundang kita, maaf tentu ini analogi yang tidak berbanding, Allah yang menciptakan kita, yang menguasai si raja itu dan alam semesta ini, ditangannyalah hati dan keadaan kita, bagaimana sikap kita dengan undanganNya, saat shubuh, zhuhur, ashar, magrib dan isya, bahkan ada undangan istimewa untuk hamba kekasihNya sholat tahajjud.

SubhanAllah, tentu kita sangat amat bahagia sahabatku. Sungguh bagaimana Allah memenuhi doa harapan kita, kalau kita malas memenuhi undangan Allah! Dengarkan Kalam Allah, "Bila kalian melakukan apa yang Aku mau, Akupun mau melakukan apa yang kamu mau" (Hadist Qudsi).

Ayoooooo sahabatku sayang....penuhi undangan Allah berjamaah di mesjid, insyaAllah Allah penuhi doa harapan kehidupan kita dengan KEBERKAHANNYA...aamiin.
Kutulis di ruangan imam mesjid Az Zikra sambil menunggu adzan isya...you are all my loves fillah.


K. H. Muhammad Arifin Ilham
14 Desember 2013

Senin, 30 Desember 2013

Salah Fokus

Hidup yang meletihkan adalah yang salah fokus, fokus kepada perasaan diri, fokus kepada duniawi, fokus kepada nafsu, fokus kepada penilaian manusia.

Bila hati ini fokus kepada Alloh semata, fokus membawa dan menyerahkan segala urusan hanya kepada Alloh, fokus kepada penilaian-Nya niscaya akan nyaman dan mantap. Serta akan dekat dengan pertolongan-Nya.

KH. Abdullah Gymnastiar
14 Desember 2013

Minggu, 29 Desember 2013

Akhlak

Sesungguhnya yang paling berbahaya dan mencelakakan diri kita bukanlah Akhlaq buruk orang lain, melainkan keburukan diri sendiri.

Yang kembali kepada kita adalah apa yang kita lakukan, bukan yang orang lain lakukan.

Jangan diatur oleh keburukan orang lain, kalau orang lain bersikap kurang baik, tetaplah bersikap baik, akan mulia dan bahagia.

KH. Abdullah Gymnastiar
11 Desember 2013

Jumat, 27 Desember 2013

Rumus 2 B 2 L

Kita hidup bersama dengan sesama manusia yang sama sama punya kelebihan dan kekurangan yang harus kita sikapi dengan tepat.

Kepada orang lain
BERANI mengakui kelebihan dan kebaikan-kebaikannya
BIJAK terhadap kekurangan dan kesalahan-kesalahannya.

Kepada diri sendiri
LUPAKAN semua jasa dan kebaikan diri kita
LIHAT dan fokus kepada kekurangan dan kesalahan diri

Semoga rumus sederhana ini bisa membantu menjaga kebeningan hati, menjadi ahli syukur, ahli tobat, ahli sabar dan ahli amal yang tulus.

KH. Abdullah Gymnastiar
7 Desember 2013

Senin, 23 Desember 2013

Belajar Legowo

Agar hati tak jengkel dan larut dalam kemarahan kepada seseorang...Yang melakukan kesalahan ( versi kita ),

segera ingat-ingat jasa-jasa, kebaikan-kebaikannya sebanyak-banyaknya, terutama hal-hal yang membuat diri kita bisa berubah jadi lebih baik.

Dan ingatlah di sisi Alloh setiap kebaikan dilipatgandakan 10 X lipat ganjarannya,
sedangkan kesalahannya hanya dicatat satu dan mudah bagi-Nya untuk mengampuninya dalam sekejap.

Jangan-jangan kita memarahi orang yang disukai Alloh dan yang sudah diampuni kesalahannya.

KH. Abdullah Gymnastiar
6 Desember 2013

Minggu, 22 Desember 2013

Cobaan

"Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya" (Qs Albaqoroh;286)

Segalanya pasti sudah diukur dengan sempurna, karena Dia Yang Maha Adil tahu persis keadaan diri kita lebih tahu daripada diri kita sendiri.

Terasa berat ujian hidup ini karena kita mengandalkan selain Dia Yang Maha tahu, Maha Baik dan Maha penolong.

KH. Abdullah Gymnastiar
5 Desember 2013

Jumat, 20 Desember 2013

Mengenali Nafsu

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Sahabat sholehku Mari kenali "nafsu" yang bersemai pada setiap insan dan diri kita, 


1. Nafsu Ammarah (QS Yusuf 53),
ini adalah nafsu yang hanya puas kalau sudah ma'siyat, sangat tidak suka ibadah, benci nasehat kebaikan dan ketaatan kepada Allah. Seperti, senang berzina, sangat pemarah, hobby mabuk, benci ulama, ketagihan makan haram, korupsi dsb.

2. Nafsu Lawwamah (QS al Qiyamah 2),
nafsu standar ganda, dari kata "laima" mencela dirinya setelah berbuat ma'siyat lalu sangat menyesal tetapi tidak lama kemudian ketagihan lagi. Seperti, sholatnya rajin tetapi masih suka berzina, tentu yang salah bukan sholatnya, pelakunya yang belum faham tujuan, makna dan hikmah sholat kecuali sholat sekedar. Kalau sholat itu benar benar dihayati buahnya jauh dari ma'siyat, "Sesungguhnya sholat itu mencegah zina dan mungkar" (QS al Ankabut 45) atau sudah haji tetapi korupsi dsb,

3. Nafsu Muthmainnah,
ini nafsu hamba Allah yang sholeh (QS Ar Ro'du 28) "almuqorrobuun" (QS al Waqiah 88) senangnya ibadah, semangatnya beramal, hatinya lebut, dermawan, rendah hati, istiqomah, suka sekali duduk di mesjid, majlis ilmu, cinta ulama, amat sangat takut ma'siyat, malah ia heran melihat orang berani ma'siyat, sedih sekali kalau bangun terlambat sholat malam, muhasabah diri sama sekali tidak tertarik melihat aib orang lain, air matanya mudah menetes ta'kala sholat, membaca Alqur'an dan berzikir.

"Allahumma ya Allah lindungilah kami dari nafsu yang membuat kami ma'siyat kepadaMu dan bimbinglah nafsu kami menjadi muthmainnah nafsu mendekat kepadaMU...aamiin". 


Jangan lupa sebelum rehat malam ini berwudhu, berdoa, berzikir sampai tertidur dan berazam untuk sholat malam.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
5 Desember 2013


Diperbarui  27 Januari 2015

Selasa, 17 Desember 2013

Positif Thinking

Jangan pernah nulis status kesedihan, kemarahan, kekecewaan, kekeselan, kebencian, dan statement-statement negatif. Sebab alam ini merekam dengan baik.
Kalo kita menulis yang jelek-jelek, maka itu sama dengan menggambar kehidupan yang jelek buat diri sendiri. Terkatakan saja, yang jelek-jelek udah ga boleh. Apalagi sampe tertulis. Dobel-dobel.

Selalu tulis yang baik-baik, yang positif-positif, yang menggembirakan-menggembirakan, yang menyenangkan-menyenangkan, di semua status gadget. Biasakan.

Misal, mau nulis... "Bete mode, ON." Ganti... "Bete gue, OFF."
Jombloers mau nulis status: "Sepiii... Sendiriii...". Ganti... "Imamku bakal datang...". Atau: "Malam yang membahagiakan..."
Mau nulis: "Susah amat sih bikin skripsi...". Ganti... "Wuih... Skripsi, beres. Mudah amat...".
Mau nulis... "Jerawat... Kenapa kau datang...?". Ganti: "Jerawat, makasih ya. Kau datang tanpa membawa teman-temanmu..."
Mau nulis, "Bosku nyebelin banget...". Ganti... "Alhamdulillaah, dapat bos paling enak sedunia..."
Mau nulis: "putus cinta, hiks hiks hiks...". Ganti... "Cintaku hanya untuk Allah dan Rasul-Nya."
Mau nulis... "Idih... Jelek amat sih...". Ganti... "Maniiiieeezzz..."
Mau nulis: "Galaaaauuu... Tingkat propinsi lagi...". Ganti... "Happy... Anti galau..."
Mau nulis: "Mulai jenuh nih... Cape...". Ganti: "Seger.... Semanget... Pantang nyerah..."

Tulislah status, dengan kalimat positif, kata-kata positif, dari pikiran dan rasa yang positif. Maka semua insyaaAllah akan positif.
Nulis apa tentang Yusuf Mansur...? Hayooo... Ganti yang positif. Hanya yang positif... "Kece bingiiiiitttt...". It's better, it's cakeper.

Positif mikiring... Positif thingking...

Bete mode, OFF.

Makanya, Allah bilang, "Sungguh t'lah Kami mudahkan al Qur'an untuk dipelajari..." 4x ditulis, dalam Kitab Suci-Nya. Luar biasa. Subhaanallah.

Bila ada yang ngatain, "Jelek Luh...". Kasih senyum, bilang, "No. I'm gantenger..."

"Besok insyaaAllah hari yang penuh menyenangkan, banyak kejutan membahagiakan... Can't wait..."

"Saya insyaaAllah bakal bikin ibu tersenyum di alam kuburnya... Ga bakal bikin ibu sedih, apalagi kecewa."

Coba kawan-kawan, latihan bikin kalimat positif sebanyak-banyaknya. Silahkan ya. Saya sudah contohin sedikit. Dicoba ya...

Ustadz Yusuf Mansur
2 Desember 2013

Senin, 16 Desember 2013

Strategi Tipu Daya Syetan

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Sahabatku mari kembali kita kenali STRATEGI tipu daya syetan,
1. Aljahlu,
digoda malas belajar Alqur'an dan As Sunnah, dialihkan untuk senang belajar selainnya, syetan berjuang keras jangan sampai kita belajar, duduk di majlis ilmu atau dekat sama orang alim,

2. Addo'fu,
kalaupun sudah belajar dan tahu, digoda lagi jangan sampai faham apalagi sampai menghayatinya,

3. Alkaslu,

kalau sudah faham, digoda lagi jangan sampai mengamalkannya,

4. Ahyanan,
kalau sudah mengamalkannya, digoda lagi jangan sampai sungguh-sungguh apalagi sampai istiqomah,

5. Ananiyyan,
kalau sudah istiqomah, digoda lagi jangan sampai mendakwahkannya,

6. Aststuda,
kalau sudah mendakwahkannya, digoda lagi jangan sampai ikhlas,

7. Assu'u,
kalau sudah ikhlas, digoda lagi jangan sampai wafat husnul khotimah.

So, selama manusia hidup, selama itulah digoda terus sampai sakaratul maut.(QS Al A'rof 16-17).

K. H. Muhammad Arifin Ilham
2 Desember 2013

Sabtu, 14 Desember 2013

Jangan Meremehkan Doa

SubhanAllah sahabatku jangan sekali kali meremehkan doa. Doa itu perintah Allah, doa itu ruhnya ibadah, doa itu membuat Allah cinta kepada hambaNya. "Anta abdy" engkau hambaKu jawab Allah ta'kala hambaNya berdoa kepadaNya, apalagi sampai merengek menangis penuh harap, Allah nyatakan kecintaanNya pada hambaNya itu.

Para nabi semua dipersenjataai doa. Nabi Adam diampuni dan dimuliakan Allah setelah doa taubatnya (QS Al A'rof 23), nabi Yunus diselamatkan karena doa penyesalannya (QS Al Anbiya 87-88), nabi Muhammad dimenangkan karena doa kesabarannya (QS Al Baqoroh 214).

Rasulullah bersabda, "Tidak ada yang bisa merubah takbir Allah kecuali doa". Saking dasyatnya doa bisa merubah takdir Allah, begitulah cara Allah menghormati menyayangi hamba yang berdoa. TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH, semua bisa terjadi dengan iradah dan qudrahNya (QS Yasin 82).

Karena itu sahabatku. Jangan pernah bosan apalagi putus asa berdoa, yaqinlah semua masih bisa terjadi atas IZINNYA.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
30 November 2013

Kamis, 12 Desember 2013

Sikap TAWADHU

Jangan merasa mulia dengan menjadi tua, karena belum tentu bisa bersikap dewasa.

Jangan merasa mulia dengan banyak ilmu karena belum tentu banyak mengamalkan ilmunya.

Jangan merasa mulia dengan banyak amal, karena belum tentu diterima Alloh, amal-amal yang tak ikhlas.

Jangan merasa mulia dengan dipuji dan dikagumi banyak orang, karena kemuliaan yang sesungguhnya bila dipuji dan dicintai Alloh.

KH. Abdullah Gymnastiar
29 November 2013

Rabu, 11 Desember 2013

DIPERCAYA

Bukan hal yang terpenting kita berjuang jujur agar dipercaya orang,
yang paling penting adalah kita benar-benar jujur terpercaya dan ini kita lakukan karena Alloh.

Kita tidak usah panik kalau orang tidak mempercayai kita.
Juga kita tidak usah sakit hati kalau orang tidak percaya kepada kita.

Tapi puaslah kita sudah bisa jujur.
Alloh tahu kejujuran hambanya.
Karena akan ada saatnya Alloh memberi tahu kejujuran kita.

Dan kalaupun masih ada orang berburuk sangka inilah ujian keikhlasan kita.
Serahkan saja kepada Alloh...karena hanya Alloh yang Kuasa membolak-balik hati.

KH. Abdullah Gymnastiar
28 November 2013

Selasa, 10 Desember 2013

GELISAH...

Semua pangkal kegelisahan adalah cinta duniawi.
Salah satu diantaranya keinginan dihormati dan tidak suka dianggap remeh.

Semakin sulit menerima saran, pendapat, nasehat, apalagi kritik dan koreksi pasti akan semakin gelisah tak tenang, karena sudah memasuki wilayah cinta dunia.

Orang yang mudah tersinggung, sakit hati bahkan benci dan dendam itupun termasuk yang tak akan tenang dalam hidupnya, karena hatinya amat bergantung kepada sikap orang lain, bukan mencari kedudukan di sisi Alloh.

KH. Abdullah Gymnastiar
27 November 2013

Senin, 09 Desember 2013

Bila Kita Diburuksangkai Seseorang

1. Jangan-jangan kita yang berburuk sangka, harus benar-benar fakta jangan hanya perasaan saja.

2. Bila memang nyata ada yang berburuk sangka, jadikan bahan evaluasi diri, jangan sibuk membela diri sehingga tak bisa melihat kesalahan diri. Jauh lebih bahaya tak bisa melihat kesalahan diri dari pada prasangka buruk orang lain.

3. Bila memang prasangka buruk itu tak pada tempatnya, maka tenang saja karena kita tak bisa memaksakan orang lain untuk berbaik sangka kepada kita, adalah hak mereka terhadap perasaannya sendiri.

4. Yang terpenting adalah kita memberikan penjelasan Sejujurnya dan sewajarnya, dan memperbaiki diri serta terus melakukan yang terbaik itu pun bukan agar dia jadi baik kepada kita, melainkan sebagai amal saleh yang diperintahkan Alloh.

5. Yang paling berbahaya sebetulnya bukan buruk sangka orang lain tapi keburukan diri kita sendiri yang tak kita akui dan tak kita perbaiki.

KH. Abdullah Gymnastiar
27 November 2013

Sabtu, 07 Desember 2013

Panggilan Yang Baik

Panggilan buat anak... Yaa Nuuro 'Ainayya... Wahai cahaya mataku... Ta'aal hunaa... Mari sini...

Atau coba jajal panggil... Yaa Mubasysyirol qolbi... Wahai yang menggembirakan hati... Ta'al ilaa hunaa... Mari sini...

Manggilnya jangan dengan panggilan yang macem-macem, sia-sia, apalagi sampe punya arti kaco... "Eh, geblek... Sini Luh...". Jangan. Tar anak beneran geblek.

"Cantiiiikkk... Sini Naaak... Cantik yang salehah... Sini sayang..." Gini nih panggil anak.

Nanti anak akan jawab... "Iyaaa Ibuk cantiiikkk... Yang kecantikannya menerangi seisi rumah..."
Atau anak akan jawab, "Iya ibuk yang salehah, yang dirindukan Rasul saat nanti bertemunya.."

Kalau lagi marah, marahlah seperti ibunya imam Sudais... "Idzhab anta. Ilaa masjidil haroom. Kun imaaman hunaak." Keren banget dah.
Marah aja jadi doa. "Pergi sana ke masjidil harom. Jadi imam sono..." Gitu kata ibunya imam sudais. Umur 24 tahun, imam Sudais jadi imam beneran.

Jangan sampeeee nyebut anak, sebagai anak syetan pas lagi marah... "Anak syetan nih emang...". Dia ga sadar, itu anaknya sendiri. Berarti?

Panggil suami... "Kakanda sayang....". Suaminya jawab, "Iye peyaaaanggg...". Aaaah, payah dah. Istri udah mau bermanja-manja. Jadi berantem, hehe

Sumpahin anak tuh begini yang cakep: "Emak sumpahin kamu 17 turunan ke bawah, kaya-kaya, lagi saleh..." Nah, turunan ke-18 ke atas, sumpahin lagi.

Panggil ustadznya apa? "Ustadz Yusuf yang baik hati, tidak sombong, lagi rajin menabung...?" He he he he...

"Wahai Australia, tetangga kami yang baik hati, yang udah ngasih banyak kemudahan saudara-saudara kami di sana... Wahai Australia yang akhlaknya baik..."
Gitu tuh manggil Australia...
"Wahai Australia, yang sapi-sapinya banyak kami terima di sini..."

Panggil presiden kita, menteri-menterinya, pejabat-pejabat kita, dengan panggilan-panggilan yang baik. Jadi doa buat beliau-beliau. Semoga.

Panggil tetangga: "Eh tetanggaaa... Rapih amat siiiihhh... Mau kemanaaa? Ke pasar?". InsyaaAllah tetangga, bakal gorengin ikan daaah.

Nabi memanggil 'Aisyah, istrinya, dengan panggilan: "Yaa Humaira... Wahai yang pipinya kemerah-merahan..." Dahsyat! InspiringHusband banget.

Coba panggil istri: "Yaa Humaira...". He he, dia bakal sewot... "Siape tuh...? Cewek mana...? Jangan macem-macem yeee..." Hehe, ga ngarti dia...

Rasul emang subhaanallaah dah...
Suatu saat, beliau datang, mencari menantunya... Sayyidinaa 'Ali Karramallaahu wajhah. Yang ada di rumah, hanya Faathimah. Imam 'Ali, ga ada. "Di mana putra pamanku yang kumuliakan...?" Lihat. Beliau menyebut Imam 'Ali begitu. Beliau itu Rasul. Bukan hanya mertua. Tapi begitu sopan dalam memanggil nama atau menyebut nama menantunya. MaasyaaAllah.
Subhaanallaah kan?
Dan Nabipun menyusul. Menyusul Imam 'Ali. Luar biasa. Mertua loh. Rasul lagi. Nyusul menantu. Padahal beliau bisa banget manggil.

Besok cerita-cerita di Istiqlal, tentang ini aja ya? Tentang Nabi, 'Aisyah, Faathimah, dan 'Ali? Keren. Saya suka nangis kalo inget beliau-beliau semua.
"Wahai suamiku, jangan ada yang memandikan aku setelah wafatnya diriku... Kecuali engkau..." Begitu pinta Faathimah, kepada Imam 'Ali. *merinding.
Besok di Istiqlal, saya ceritain yang lebih merindiiiiinggg... Tentang Rasul, Siti 'Aisyah, Siti Faathimah, dan Imam 'Ali.

Ustadz Yusuf Mansur
22 November 2013

Kamis, 05 Desember 2013

Mengapa Sulit Berubah?

Karena lebih mengutamakan alasan untuk membenarkan 'ketidaksungguhan' berubah, daripada sungguh-sungguh gigih untuk memperbaiki diri:

- Ah saya sih manusia biasa... bukan nabi...

- saya sih orang kampung... bodoh, ga ngerti apa apa...

- saya sudah berusaha sekuat tenaga tapi kan semuanya perlu proses...

- jangan hanya lihat kekurangan, tapi lihat juga dong apa yang sudah saya capai.

- iman turun naik itu kan normal.

- yang lain malah lebih jelek dari saya, segini sih sudah lumayan.

- semuanya juga kan tergantung hidayah Alloh... kalau Alloh belum ngasih hidayah yaa saya begini adanya...

Semakin banyak mencari alasan, semakin lemah kemampuan untuk memperbaiki diri, padahal ajal kian dekat.

KH. Abdullah Gymnastiar
20 November 2013

Selasa, 03 Desember 2013

Polwan Boleh Berjilbab

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR WA LILLAAHILHAMD.


Bapak Kapolri Sutarman melakukan terobosan mulia, mengizinkan polisi wanita untuk berjilbab mulai besok rabu.

Inilah diantara alasan Mengapa Wanita Mu'minat Berjilbab:
1. Tujuan hidup seorang mu'min adalah Keridhoan Allah, "Ath thooah baabur ridho" taat berjilbab itu pintu di antara pintu keridhoan Allah. 
"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri mu'minin, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal & tidak mudah diganggu" (QS 33:59),

2. Taat kepada Rasulullah, "Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah haidh, tidak boleh baginya menampakkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja" (Muttafaqun alaihi),

3. Karena ingin selamat di akhirat, sungguh siksa pedih bagi mereka yang buka auratnya di akhirat, "…Para wanita yang berpakaian tapi telanjang (tipis atau tidak menutup seluruh aurat), berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.” (HR. Abu Dawud),

4. Ingin amal ibadah diterima, ”Tidak diterima shalat perempuan yang sudah haidh (balighah) kecuali dengan menutup auratnya" (HR Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Maja),

5. Pembeda dirinya dengan yang lain dan sebagai syiar wanita mu'minat (QS 33:59),

6. Selamat dari tipudaya syetan, 
"Maka Syaitan membisikkan fikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya yang tertutup dari mereka yaitu auratnya .." (QS 7:20),

7. Auratku hanya untuk yang Allah halalkan, (QS 24:31).

Jangan jadi alasan atau contoh wanita berjilbab yang berakhlak buruk, itu wanita yang belum faham dan beriman utuh ajaran Islam. Teladanilah wanita mu'minat yang berjilbab dengan kemuliaan akhlak.

Jazaakumullah pak Kapolri yang sholeh.

"Semoga sahabat wanita FBku yang belum berjilbab suatu saat kalian atas hidayah Allah menutup aurat kalian...aamiin"


K. H. Muhammad Arifin Ilham
19 November 2013

Minggu, 01 Desember 2013

Amalan Harian

Jangan ditinggal...
100 shalawat...
100 istighfar...
100 subhaanallaahi wabihamdih...
100 laa-ilaa-ha-illallaah...

Kalo mau rizki banyak, tambahin Yaa Fattaah, Yaa Rozzaaq, 111x.
Jumlah yang ini, bisa diubah, lebih banyak/lebih sedikit. Saya malah setiap habis shalat. Jumlahnya disedikitin, 33x atau 11x. Tapi tiap habis shalat. Rizki alhamdulillaah, ngeberusut.

Yah, itung-itung setiap habis shalat, manggil-manggil Yang Maha Membuka dan Maha Memberi Rizki. Dipanggil trus, masa ga datang.
Kalo lagi butuh banget-banget, hajar 111x, saban-saban habis shalat. Liat efeknya. Mudah-mudahan makin cinta sama Allah.
Amalan harian ini, ngamalinnya jangan ON OFF. Geber 100 hari gitu. Tar habis tuntas 100 hari ga putus, geber lagi 100 hari ke-2, ke-3, dst.

Pelan-pelan coba benahin shalat berjamaahnya. Di masjid. + qobliyah ba'diyahnya. + tahiyyatul masjid, + syukur wudhu. Juga hajar 100 hari. Ambil kesempatan emas doa mustajab antara azan dan iqomat. Ngiringin amalan harian. Pelajarin zikir/wirid yang diajarkan Nabi saban-saban habis shalat fardhu. 33x ini 33x itu. Ini jangan ampe ditinggal. Dijalanin juga.Tar hidup terasa enteng. Ringan. Ga kayak ngejar bayangan dalam nyari rizki. Adem idup.

Kalo 100 hari dirasa berat, coba 3 hari dulu. Jajal dengan kekuatan penuh. Jangan ada yang bolong dan ketinggalan. Trus tingkatin 7 hari, 14 hari, 21 hari, 40 hari, trus sampe dah ke-100 hari. Habis itu langsam, jangan ditinggal. Syukur-syukur sekalian aja dah, tahajjudnya, minimal 2 rokaat aja mah. Waktu emas nih. + dhuha. Walo juga minimalis 2 rokat.

Al Qur'annya dibaca 1 halaman + artinya, + dihafal 1 ayat + artinya.
Sempurnain dengan sedekah, nuntut ilmu pake bismillaah, kerja pake bismillaah, usaha pake bismillaah, tutup pake alhamdulillaah.

Apabila mata bisa sekalian dijaga, telinga, lisan, hati, pikiran, selama ngetrack di jalur 3, 7, 14, 21, 40, 100 hari, tambah cakep dah.

Mas Wahyu, salah seorang jamaah, ngabarin, ngetrack ginian doang, utangnya 3M lunas, dengan cara-cara amazing, dalam waktu yang amazing. Dengan cara ini pula, ngembaliin idup pada tracknya, sepasang suami istri yang udah 14 tahun menikah, lom punya anak, punya anak.

Dah. Disimpen nih #hariannya ya. Diamalin. Jajal betul ya.
Dosisnya bisa dikurangin, jadi 10, bukan 100. Asal rutin, istiqomah, dengan pikiran dan hati yang benar-benar nyambung ke Allah. Jangan sambil bb-an, twitteran, ngemil, kalo pas zikir.
Masa bicara sama presiden, menteri, bisa fokus, lalu sama Allah sambil lalu?

Doain dah ya. Yusuf Mansur bisa ngejalanin juga nyang beginian.

The Miracle you wanna, will come...

Semua ini ga berat. Kitanya aja yang kelamaan idup ga on the track... Nyimpang. Jadi untuk ngebiasain yang begini-begini, terasa berat. So, just mulai aja dulu...

Tar kalo dah biasa, enteng... Kayak shalat malam, kalo sekali-kali, banyakan puyeng dan ngantukan. Tapi kalo terus-terusan, akan biasa. Sekarang kan kita biasa... Biasa tidak melakukan... Nah, ubah ini. Change it. Jadi biasa melakukan.

Oh ya, jangan lupa. Yang bikin qt bisa zikir, lalu istiqomah, adalah Allah. Jadi, doa supaya bisa ngamalin dengan enteng dan istiqomah. Termasuk doa, supaya bisa sedekah, bisa shalat malam, bisa dhuha, bisa baca, ngerti, ngafal, ngamalin Qur'an. Minta. Doa.

Yaa Fattaah... "a" nya, panjang. Yaa... Taa... "h", nya h kecil. Ujungnya disukunkan. Yaa Rozzaaq, "a" nya panjang. Ujungnya, qof.
Tasbihnya: subhaanawlloohi wabihamdih...
Sahalawatnya: Awlloohumma sholli wa sallim wabaarik 'alaa Sayyidina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa-ash-haabihi wa dzurriyyaatihi wa ummatih.

Buat yang benar-benar merasa sudah banyak westing timenya. Atau buang waktunya. Ngebut aja di amal harian. Tambahin dengan mendawamkan, atau membiasakan, dengan membaca 4 Surah al Ma'tsuuraat: Yaasiin, al Waaqi'ah, ar Rohmaan, dan al Mulk.

Habis shubuh, al Waaqi'ah. Habis dhuha, ar Rohmaan. Habis isya/maghrib, Yaasiin. Jelang tidur, al Mulk. Komposisi bisa diubah-ubah. Gpp. Baca 2 ayat terakhir Qs. at-Taubah, 7x habis shubuh, dan habis maghrib. Terus Awlloohumma ajirnaa minannaar, 7x, habis shubuh dan habis maghrib. Yaa Allah, jauhkan/selamatkan kami dari api neraka.

Kemudian habis dhuha, wiridin 100x doa/wirid cantik. Yang kalo didawamin, keren banget efek ke kehidupan dan kematian.
Zikir yang dimaksud setelah dhuha: Robbighfirlii watub 'alayya. Innaka Antat-tawwaabul-ghofuur.
Artinya: Yaa Allah, ampunilah saya, dan terima taubat saya... Sesungguhnya Engkau Penerima Taubat lagi Maha Pengampun Yang Ampunan-Nya Begitu Luas."
Dibaca 100x, sambil introspeksi diri dan niat memperbaiki diri.
Kalo untuk jadi doa buat keluarga (kami), ganti "naa", jadi: Robbighfirlanaa watub 'alayanaa...

Pagi dan sore baca: Bismillaahilladzii laa yadhurru ma'asmihii syai-un fil-ardhi walaa fissamaa-i wahuwassamii'ul 'aliim. 3x.
Dengan Nama Allah, ga ada yang bisa nyelakain, nyusahin, ngeribetin, di bumi dan di langit. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Pagi-pagi, baca: ash-bahnaa wa-ashbahnal mulku lillaah.
Sore: amsainaa wa amsalmulku lillaah.
Terusannya, dicari di internet.
Zikir pagi sore. Dicari nih. Dijalanin. Jadi sehari-harinya kita dalam pengawasan dan penglihatan Allah yang sedang baik terus.

Sekali lagi, semua ini enteng kalo udah dibiasain 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, 40 hari, 100 hari ke atas. Jadi, biasain aja.

Udah kelamaan juga kan kita hidup jauh dari Allah. Bencana banyak, bahaya banyak. Dimana-mana berita musibah dan kematian. Kalo qt ga deket dan ga minta perlindungan Allah, nanti hidup dan mati qt bakal sia-sia. Apalagi hidup nyata-nyata makin susah. Masa ga mau nginsyafin diri? Sedikitin atau malahan tinggalin dosa, banyakin ibadah dan amal.

Ustadz Yusuf Mansur
18 November 2013

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ø£َÙƒْÙ…َÙ„ُ المُؤْÙ…ِÙ†ِينَ Ø¥ِيمَانًا Ø£َØ­ْسَÙ†ُÙ‡ُÙ…ْ ...