Rabu, 31 Desember 2014

Doa Untuk Negeri‬

Salah 1 amalan terbaik adalah doa. Dan tambah hebat lagi saat doa itu dipanjatkan untuk orang lain. Makin banyak yang didoakan, makin hebat.

Setiap doa qt untuk orang lain, jadi sedekah. 1 orang, 1 sedekah. Sedangkan sedekah dikali 10 s/d 700. Bahkan tidak terhingga. Segala "balasan" Allah ini tidak menjadikan qt ga ikhlas mendoakan orang lain. Tapi untuk jadi penyemangat.

Indonesia dengan penduduk lebih dari 270 juta, maka jadi ladang amal banget untuk mendoakan Indonesia. Bayangkan besarnya kebaikan & pahala. Apalagi dikali 10 s/d 700 & tak terhingga itu untuk 1 doa. 

Maka jika doanya lebih dari 1? Ya makin besar dan banyak kebaikan & pahalanya. Misal, doain untuk kebahagiaannya, keselamatannya, kedamaiannya... maka itu adalah 3 doa. Banyakin
dan luasin aja doanya.

Ketika doa untuk negeri, luasin tuh doa & panjangin. Sebab 1 sama lain di negeri ini, berdampak dan berpengaruh kepada yang lain.
1 kota, jelek, bermasalah, maka pengaruhnya ke semua kota. 1 orang bermasalah, pengaruh ke semua orang di negeri ini.
1 kota bagus, lalu ada doa 1 qt disana, maka ketahuilah, kota ini berpengaruh juga buat yang lain.
Apalagi jika yang bagus adalah semua kota di semua negeri. Juga semua orang di semua negeri. Wuih... keren banget dah.

Doa itu sangat ajaib. Kekuatan Allah. Bukan kekuatan manusia. Maka dengan sering-sering berdoa, sama dengan mengundang Kekuatan Allah.

Doain presiden, dengan menteri-menterinya, semua lembaga-lembaga negara, anggota-anggota dewan DPR MPR, pusat s/d daerah. Doain yang baik-baik. Bila beliau-beliau itu baik, qt juga koq yang akan merasakan. Doain. Doain. Doain. Saling mendoakan. Juga doain. 

Doain semua pekerja di negeri ini, pengusaha-pengusahanya, guru-gurunya, polisi dan tentaranya, nelayan-nelayan, petani-petani, & semua elemennya.
Doain semua pelajar, semua mahasiswa, semua dosen, semua pimpinan-pimpinan lembaga pemerintah & non pemerintah.

Dan doa itu, bener-bener luasin, lebarin, panjangin, banyakin. Doain yang udah pada wafat, doain yang masih idup, dan doain yang datang kemudian.
Ketika doain pemerintah, doain yang dulu-dulu memerintah, yang sekarang, dan yang memerintah di masa-masa yang akan datang hingga akhir zaman.

Abis doain untuk negeri, doain dunia, dan doain untuk alam semesta dan seisinya. Sebab tetep terkait 1 sama lain. Misal, doain matahari dan bulan, dan semua benda di tata surya. Ucapin terima kasih kepada sinarnya matahari, misalnya.

Doain rerumputan, pepohonan, lautan, pegunungan, sungai-sungai, angin, debu... dan say thanks to them. Doain ikan-ikan di semua perairan Indonesia
dan di semua perairan di dunia. Doain semua buah-buahan. Pokoknya lebarin luasin panjangin.

Doain juga jangan lupa orang tua, dan semua orang tua di seluruh dunia. Yang masih idup, yang dulu & yang akan jadi orang tua.

Saat hamil. Doa untuk kehamilannya, dan semua ibu-ibu yang hamil, di seluruh dunia, dan perempuan-perempuan yang bakal hamil nanti-nantinya.
Ketika pengen hamil, jangan doa untuk diri sendiri. Luasin, lebarin, panjangin. Doain yang lain. Saat berhutang juga gitu.

Saat utang, doain semua yang punya utang, da doain yang punya piutangnya. Supaya begini supaya begitu. Lebarin, luasin, panjangin.

Saat jadi siswa, pengen lulus. Jadi mahasiswa pengen lulus. Jangan doa untuk diri sendiri aja. Doa untuk sesekolah, sekampus, & pelajar-pelajar sedunia.

Saat pengen naik gaji... jangan doa buat diri sendiri. Doain perusahaannya dan semua perusahaan di dunia. Sebab kait mengait juga.

Pokoknya lebarin, luasin, panjangin, banyakin, doanya. 

Liat apapun, jadikan doa. Ngerasa apapun, harus jadi doa. Mikir, harus berhiaskan doa. Gerak, ikhtiar, jadi doa. Semua, berbalut doa.

Doain saya, dan semua ustadz & ustadzah, semua kyai & bu nyai, seluruh ulama, dan yang masih jadi siswa/santri, sedunia. Untuk semua juga keluarga kami hingga akhir zaman.

Ada gelisah tentang soal media, soal tetangga, soal bos, soal majikan, soal kawan, soal ustadz, he he he... keluarnya, harus doa. Harus jadi doa.

Saat minta doa, juga lebarin, luasin, panjangin... misal... doain ibu saya ya... plus semua ibu di dunia. Termasuk yang sudah wafat dan yang akan jadi ibu.

Ustadz Yusuf Mansur
30 Desember 2014


Jumat, 19 Desember 2014

Tetap Taat Di Jalan Allah SWT

"Ustadz pantas taat karena lingkungan mendukung, bagaimana dengan kami yang banyak godaan ini?!" 

SubhanAllah walhamdulillah yach memang abang lebih mudah terjaga dalam ketaatan walau banyak kekurangan, kesalahan dan juga godaan. Keluarga yang taat, lingkungan yang baik, pendidikan pesantren, control para guru, sahabat-sahabat yang sholeh-sholeh. Jadi sangat wajar kalau menjadi "baik" walaupun tidak selalu dan semuanya baik. Tetapi kalau sampai tidak baik juga padahal suasana sangat mendukung, itu "ayam mati di lumbung padi". 

Sebaliknya kalian duhai sahabat FBku, tantangan dan godaan kalian jauh lebih hebat dari abang, dari masalah keluarga, lingkungan nafsi-nafsi, tidak melalui pendidikan pesantren, sahabat-sahabat mengoda dengan keasyikan duniawi tetapi kalian tetap taat, tidak tergoda, bahkan semangat belajar agama seperti mutiari di sela-sela lumpur. "Buffer Generation", walau diterjang gelombang tipudaya dunia dan badai ma'siyat tetap batu karang iman kalian kokoh bahkan menyelamatkan daratan, mengajak sahabat-sahabat kalian untuk taat, itulah luar biasa sebenarnya, itulah yang membuat abang kagum pada kalian. 

Abang sudah berusaha agar tidak perlu mencium tangan abang, tetapi tetap saja ada jamaah memaksa mencium padahal abang banyak dosa dan aib yang masih ditutupi Allah. Di hati abang, "jangan-jangan yang mencium tangan abang jauh lebih bersih dan mulia daripada abang yang kalian panggil ustadz". 

Sekali lagi kita punya tantangan dan godaan masing-masing, dan nilai kita berdasarkan tantangan dan godaan kita. Semakin hebat tantangan dan godaan kita, tetapi kita tetap taat di Jalan Allah maka semakin mulia kita disisiNya. 

Simaklah Kalam Allah ini, 
"Adapun mereka (yang berpeluang ma'siyat) namun tetap kuat rasa takutnya kepada. Allah dan lalu mengendalikan nafsunya maka untuknya hadiah Syurga dari Allah" (QS) An Naaziat 40-41). 

Abang kagum pada kalian karena tetap semangat taat padahal banyak kesempatan untuk ma'siyat, kalian yang di Hongkong, di Australia, di Erofah, di Amerika tetapi tetap taat, subhanAllah. 

Allahumma Ya Allah tetapkanlah hidup kami dalam kelezatan istiqomah di JalanMu...aamiin...

Jangan lupa sholat dhuha agar rizki kita diberkahi Allah.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
18 Desember 2014

Kamis, 18 Desember 2014

Makasih & Kagum Buat Kawan-Kawan Pengusaha Non Muslim

Dewi & kawannya, harus pake topi sinterklas. Katanya, klo ga make, dipotong per hari, 20 ribu. Kata dewi, daripada dipotong, ya make aja.

Saya doakan semoga dewi-dewi yang lain, diberi banyak rizki oleh Allah,dan  bisa bebas dari aturan-aturan begini. Semoga dibaca sama Allah ini twit.
Saya ga bisa upload fotonya, ga bisa ngasih tau namanya, dan tempat kerjanya. Kasian juga. Tar malahan masalah buat beliau berdua. Kasian dan prihatin.

Bila saudara jadi pengusaha muslim, ketemu bulan puasa, jangan ya. Jangan maksa pegawai yang non muslim untuk pake jilbab dan peci. Kasian mereka.

Saya ngobrol dengan pelan-pelan dengan Dewi dan Eka agar adukan ke Allah aja. Posisi lagi lemah. Saya kaget saat mereka bilang bahwa anceman pemotongan itu tertulis.
Saya tanya, maksudnya tertulis dengan surat gitu... ya. Tapi dibrodkes di group BB.
Ya sudah, saya bilang bersyukur aja. Mudah-mudahan Allah angkat derajat.


Saya bilang, masih bagus tidak disuruh jual minuman keras hanya pake topi santa. Kalo disuruh ikut jual minuman keras, rentetan dosanya panjang.

Panjang gimana? tanya mereka.
Saya bilang, ketika minuman itu diminum, qt yang dalam mata rantai sampe minuman itu diminum, dapat dosanya. Bayangkan jika kemudian akhirnya peminum ini akhirnya berzina, merkosa, atau membunuh, atau mencuri, ga nyadar sebab mabok, dapat juga akibatnya.
Jadi saya bilang, kalau cuma pake topi santa, ga terlalu nyesek. Asal hati nolak, posisi, tertindas. Tapi yang ikut jual minuman, itu yang panjang judulnya.

Saya tanya, berapa lama pake topi beginian?

Sebulan katanya.
Eka jawab, he he he, 600 ribu potongannya pak ustadz kalo ga mau make sebulan.


Doa saya, semoga Allah angkat derajat Dewi-Dewi dan Eka-Eka yang lain di seantero negeri. Saat qt memimpin, menguasai, tunjukkan kesantunan dan akhlak. Jangan maksa-maksa.

Saya ngetwit ini tanpa nada provokasi. Tanpa amarah. Saya yakin, banyak kawan yang non muslim pun akan menyesali jika tau karena ini judulnya ngancem.
Saya ngetwit jelang isya ini, agar semua kawan juga mau doa
dan mendoakan. Sebaik-baiknya ngadu, bukan ke manusia atau lembaga mana pun. Tapi ke Allah.
Maafkan mereka-mereka. Barangkali niatnya ga sampe nodai agama dan penindasan. Tapi semata-mata spirit pengen larut dengan pelanggan. Jangan lupa doa, doa, doa.
Kepada media yang mau ngangkat twit jelang isya ini... mohon angkat semua. Jangan ditambahin dan dikurang. Twit ini nuansanya kalem sedih. Tanpa marah.

Doain, saya bisa mengusahakan lapangan pekerjaan dengan masif. Saya ajak kawan-kawan juga menyediakan lapangan pekerjaan. Yuk, supaya ga cuma ngenes. Tapi solutif.

Rasa salut dan kagum saya, buat seluruh pengusaha non muslim yang ga memaksakan, apalagi motong gaji harian. Makasih dah ngejaga Bhineka Tungga Ika.

Makasih & kagum buat kawan-kawan pengusaha non muslim yang udah mempekerjakan kawan-kawan dan saudara-saudara saya yang muslim muslimah. Semoga Tuhan memberkati.

Makasih & kagum dengan kawan-kawan pengusaha dan pimpinan non muslim, yang ikut menyediakan mushalla dan waktu untuk yang muslim muslimah shalat 5 waktu dan Jum'at.

Makasih & kagum, sama semua pengusaha non muslim, dan pimpinan-pimpinannya, yang malah memfasilitasi karyawan-karyawan muslim muslimah, ngaji mingguan atau bulanan.

Makasih & kagum, buat semua pengusaha non muslim, yang kalo jatoh Ramadhan, mulangin lebih cepet, supaya bisa karyawan muslim muslimahnya buka puasa di rumah.

Makasih & kagum buat pengusaha-pengusaha non muslim, yang sudah berbagi senyum. Yah, kayak di Islam, ada juga yang otaknya kurang se-ons, atau lebih se-ons.

Yuk... bergandengan tangan, untuk the baiker Indonesia in de future... muslim muslimah, dengan non muslim, bersatu, untuk Indonesia yang merajai dunia.

Tolong media yang mau ngutip, jangan ngutip. Tatip muat aja semua, hehehe. Twit ini lumayan kompleto. Juga memuji tanpa basa basi mereka yang prestatif dan berbuat.

Tambahan: jika dah ga berdaya... minimal, punya hati yang menolak. Supaya ga jalan "pembagian" dosa dan keburukannya. Dan berdoalah untuk pekerjaan yang lebih baik.

Ustadz Yusuf Mansur
17 Desember 2014

Rabu, 17 Desember 2014

Pak Frez

SubhanAllah walhamdulillah sewaktu tinggal di Mampang Depok, abang bersahabat dengan Pak Frez dari tahun 1998. Beliau tetangga abang keturunan Belanda Menado. Umur beliau kurang lebih 60 an. Hampir setiap minggu beliau ke gereja dengan memegang Al Kitab, abang dan kadang beliau lebih dulu menyapa, "selamat pagi pak ustadz", "selamat pagi pak Frez". 

Karena sering menyapa kamipun semakin akrab walau berbeda keyaqinan. Saat beliau sakit, abang kunjungi beliau apalagi saat rumah beliau kena angin Puting Beliung, alhamdulillah abang dan jamaah mesjid membantu renovasi hingga selesai. Beliau punya istri dan putra putri aktivis gereja. Oto gitaris gereja dan Ana vokalis gereja. Abang sering lihat dan dengar langsung saat latihan untuk acara gereja. 

Beliau selalu mengucapkan selamat saat Hari Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha. Sementara abang tidak pernah mengucapkan Hari Besar agama beliau. Abang sampaikan ke beliau, "maaf pak Frez yang baik, keyaqinan kami melarang mengucapkan selamat Hari Besar agama selain yang kami yaqini tetapi kami wajib menghormati keyaqinan yang berbeda dengan kami. Arifin sangat senang bersahabat dengan pak Frez". 

Beliaupun diam-diam mulai mempelajari Islam dari banyak buku dan sikap abang yang saat itu abang sudah dikenal sebagai guru di Depok. 


Suatu saat beliau ke rumah abang dan saat itu turun hujan lebat, abangpun mengantarkan beliau ke rumah beliau. Di mobil abang sentuh, abang pegang tangan beliau, di hati abang berdoa, "Ya Allah hamba sayang dengan pak Frez, Ya Haadi, duhai Pemilik hidayah, berilah beliau hidayahMu", sambil menatap wajah beliau dengan kasih sayang. Seturun beliau dari mobil, abang menangis. 

Saat ahad majlis zikir berlangsung secara khusus abang berdoa untuk beliau. 

Alhamdulillah senin pagi tahun 2002 sepulang dari mesjid, pak Frez menunggu abang di rumah. Dengan baju batik kuning, celana panjang hitam dan berpeci hitam, beliau sudah di halaman rumah abang. Setelah saling sapa, beliau berkata dengan terbata bata, "Pak ustadz yang mulia, bimbing saya masuk Islam". 

Allahu Akbar, abang terdiam lalu langsung memeluk beliau. Kamipun menangis, istri abangpun yang menyaksikan menangis. Lalu beliaupun mengucapkan syahadat dalam bimbingan abang. Kemudian menyatakan keislaman beliau di depan jamaah zikir Depok. Abang beri nama beliau Muhammad Fauzan, diikuti istri dan putra putri beliau masuk Islam. Istri beliau dengan nama Halimah, Oto dengan nama Muhammad Zaka Ilham dan Ana dengan nama Ana Fathimah Alhoiri. 


Abang ajak beliau umroh dan kami pun mencium Hajar Aswad dan menangis bersama di depan Ka'bah. Beliau kini sudah uzur. 

Foto bersama beliau dan putra beliau zaka. Beliau dan keluarga diantara 596 muallaf, alhamdulillah.

Kebenaran, kasih sayang dan kemuliaan akhlak adalah da'wah terindah dan hidayah adalah Haq Allah.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
16 Desember 2014

Selasa, 16 Desember 2014

Hari Natal

SubhanAllah sahabat sholehku, aqidah or tauhid or iman bagi hamba yang beriman kepada Allah, yang tahu hidup di dunia ini sebentar, dan benar-benar ingat selamat di akhirat adalah segala-galanya, akan benar-benar dijaga KESUCIANNYA dengan segala konsekwensinya. 

Hari Natal adalah hari keyaqinan dan ritual umat Nasrani. Wajib bagi kita menghormati keyaqinan mereka "lakum diinukum wa liyadiin" ( QS Al Kafiruun : 6) bahkan haram mencaci maki sembahan mereka, 
"Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan yang benar..." (QS Al-An'am : 108), 
tetapi juga haram mencampur adukan keyaqinan kita dengan mereka, 
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk (QS Al An’am : 82). 
Diantaranya larangan mengucapkan selamat natal, karena natal adalah keyaqinan dan ritual teman kita Kristiani, hormati tanpa harus mengucapkan selamat natal. Karena keyaqinan kita berbeda, mohon buka surah al Maidah ayat 72. Lebih lengkapnya lihat fatwa MUI. Toleransi dalam muamalah, gotong royong, bisnis dsb ayo kita bersama, tetapi toleransi dalam keyaqinan, mari kita saling menjaga dan menghormati. Kalaulah sahabat melihat para tokoh pejabat mengucapkan dan berbaur, jangan terkecoh apalagi latah mengikuti mereka. Semua menanggung konsekwensinya di akhirat kelak. Orang beriman mengedepankan aqidah "RIDHO ALLAH, HIDUP DALAM SYARIATNYA DAN KESELAMATAN DI AKHIRAT daripada muamalah dunia secuil ini."

"Allahumma ya Allah yang Menguasai semua hati dan keadaan, tetapkanlah hati kami dalam keimanan & ketaatan padaMu...aamiin". 

Sebarkan ini sahabat sholehku.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
15 Desember 2014

Senin, 01 Desember 2014

Alangkah Bahagianya Menjadi Seorang Muslim"

SubhanAllah sungguh dunia ini sangat indah di mata pencintanya sehingga ia kerahkan semua hati, pikiran, tenaga dan semua potensi untuk menggapainya agar ia bisa bersenang-senang sepuas-puasnya (QS An Naml 4) bahkan memandang rendah orang beriman yang disibukkan dengan ibadah dan amal sholeh (QS Al Baqoroh 212).

Tetapi kemudian di Akhirat pecinta dunia itu sangat amat menyesal, dan berandai-andai "alangkah bahagianya menjadi seorang Muslim" (QS Al Hijr 2). 

"Siapa cari dunia pasti sangat melelahkan, dan siapa yang cari Ridho dan SyurgaNya, insyaAllah menyenangkan". 

So sahabat sholehku, bersyukurlah sebagai seorang muslim yang disibukkan dengan amal ibadah, banggalah, Jangan minder, dan tetaplah rendah hati. Renungan diri abang dalam penantian waktu sholat berjamaah di Bandara Soekarno Hatta.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
30 November 2014

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ø£َÙƒْÙ…َÙ„ُ المُؤْÙ…ِÙ†ِينَ Ø¥ِيمَانًا Ø£َØ­ْسَÙ†ُÙ‡ُÙ…ْ ...