Salah 1 amalan terbaik adalah doa. Dan tambah hebat lagi saat doa itu
dipanjatkan untuk orang lain. Makin banyak yang didoakan, makin hebat.
Setiap doa qt untuk orang lain, jadi sedekah. 1 orang, 1 sedekah.
Sedangkan sedekah dikali 10 s/d 700. Bahkan tidak terhingga. Segala
"balasan" Allah ini tidak menjadikan qt ga ikhlas mendoakan orang lain.
Tapi untuk jadi penyemangat.
Indonesia dengan penduduk lebih dari
270 juta, maka jadi ladang amal banget untuk mendoakan Indonesia.
Bayangkan besarnya kebaikan & pahala. Apalagi dikali 10 s/d 700
& tak terhingga itu untuk 1 doa.
Maka jika doanya lebih dari 1? Ya makin besar dan banyak kebaikan & pahalanya. Misal, doain untuk kebahagiaannya, keselamatannya, kedamaiannya... maka itu adalah 3 doa. Banyakin dan luasin aja doanya.
Ketika doa untuk negeri,
luasin tuh doa & panjangin. Sebab 1 sama lain di negeri ini,
berdampak dan berpengaruh kepada yang lain.
1 kota, jelek, bermasalah, maka pengaruhnya ke semua kota. 1 orang bermasalah, pengaruh ke semua orang di negeri ini.
1 kota bagus, lalu ada doa 1 qt disana, maka ketahuilah, kota ini berpengaruh juga buat yang lain.
Apalagi jika yang bagus adalah semua kota di semua negeri. Juga semua orang di semua negeri. Wuih... keren banget dah.
1 kota, jelek, bermasalah, maka pengaruhnya ke semua kota. 1 orang bermasalah, pengaruh ke semua orang di negeri ini.
1 kota bagus, lalu ada doa 1 qt disana, maka ketahuilah, kota ini berpengaruh juga buat yang lain.
Apalagi jika yang bagus adalah semua kota di semua negeri. Juga semua orang di semua negeri. Wuih... keren banget dah.
Doa itu sangat ajaib. Kekuatan Allah. Bukan kekuatan manusia. Maka
dengan sering-sering berdoa, sama dengan mengundang Kekuatan Allah.
Doain presiden, dengan menteri-menterinya, semua lembaga-lembaga
negara, anggota-anggota dewan DPR MPR, pusat s/d daerah. Doain yang
baik-baik. Bila beliau-beliau itu baik, qt juga koq yang akan merasakan.
Doain. Doain. Doain. Saling mendoakan. Juga doain.
Doain semua
pekerja di negeri ini, pengusaha-pengusahanya, guru-gurunya, polisi dan tentaranya, nelayan-nelayan, petani-petani, & semua elemennya.
Doain semua pelajar, semua mahasiswa, semua dosen, semua pimpinan-pimpinan lembaga pemerintah & non pemerintah.
Dan doa itu, bener-bener luasin, lebarin, panjangin, banyakin. Doain
yang udah pada wafat, doain yang masih idup, dan doain yang datang
kemudian.
Ketika doain pemerintah, doain yang dulu-dulu
memerintah, yang sekarang, dan yang memerintah di masa-masa yang akan
datang hingga akhir zaman.
Abis doain untuk negeri, doain dunia,
dan doain untuk alam semesta dan seisinya. Sebab tetep terkait 1 sama
lain. Misal, doain matahari dan bulan, dan semua benda di tata surya.
Ucapin terima kasih kepada sinarnya matahari, misalnya.
Doain rerumputan, pepohonan, lautan, pegunungan, sungai-sungai, angin, debu... dan say thanks to them. Doain ikan-ikan di semua perairan Indonesia dan di semua perairan di dunia. Doain semua buah-buahan. Pokoknya lebarin luasin panjangin.
Doain juga jangan lupa orang tua, dan
semua orang tua di seluruh dunia. Yang masih idup, yang dulu & yang
akan jadi orang tua.
Saat hamil. Doa untuk kehamilannya, dan
semua ibu-ibu yang hamil, di seluruh dunia, dan perempuan-perempuan yang
bakal hamil nanti-nantinya.
Ketika pengen hamil, jangan doa untuk diri sendiri. Luasin, lebarin, panjangin. Doain yang lain. Saat berhutang juga gitu.
Ketika pengen hamil, jangan doa untuk diri sendiri. Luasin, lebarin, panjangin. Doain yang lain. Saat berhutang juga gitu.
Saat utang, doain semua yang punya utang, da doain yang punya
piutangnya. Supaya begini supaya begitu. Lebarin, luasin, panjangin.
Saat jadi siswa, pengen lulus. Jadi mahasiswa pengen lulus. Jangan doa
untuk diri sendiri aja. Doa untuk sesekolah, sekampus, &
pelajar-pelajar sedunia.
Saat pengen naik gaji... jangan doa buat
diri sendiri. Doain perusahaannya dan semua perusahaan di dunia.
Sebab kait mengait juga.
Pokoknya lebarin, luasin, panjangin, banyakin, doanya.
Liat apapun, jadikan doa. Ngerasa apapun, harus jadi doa. Mikir, harus
berhiaskan doa. Gerak, ikhtiar, jadi doa. Semua, berbalut doa.
Doain saya, dan semua ustadz & ustadzah, semua kyai & bu nyai,
seluruh ulama, dan yang masih jadi siswa/santri, sedunia. Untuk semua
juga keluarga kami hingga akhir zaman.
Ada gelisah tentang soal
media, soal tetangga, soal bos, soal majikan, soal kawan, soal ustadz,
he he he... keluarnya, harus doa. Harus jadi doa.
Saat minta
doa, juga lebarin, luasin, panjangin... misal... doain ibu saya ya...
plus semua ibu di dunia. Termasuk yang sudah wafat dan yang akan jadi
ibu.
Ustadz Yusuf Mansur
30 Desember 2014
30 Desember 2014