Senin, 31 Agustus 2015

Kenikmatan Ibadah vs Kenikmatan Maksiyat

SubhanAllah walhamdulillah dua keni'matan yang tidak bisa bertemu adalah keni'matan ibadah dengan keni'matan ma'siyat.

Hamba ALLAH yang "fil istigroq" tenggelam dalam ni'matnya sholat akan tidak berfikir untuk ma'siyat kecuali semangat muhasabah diri dan semangat amal sholeh. Sebaliknya kalau asyik ma'siyat, sulit berat untuk ibadah kecuali terpaksa, rasa malas, ingin cepat selesai, suka sekali mengulur waktu sholat dan mengerjakan hanya sekedar-sekedar saja.

Allahumma ya ...Allah tancapkan di hati kami kekuatan dan kelezatan iman, ya Allah hiasilah hidup kami dengan kesenangan ibadah, semangat amal sholeh dan muhasabah diri, ya Allah selamatkanlah diri kami dari kemusyrikan, kekufuran, kefasiqan, kemunafikan dan keinginan ma'siyat, ya Allah terus dan teruslah bimbing kami dengan hidayah, taufiq dan irsyadMu...AAMIIN.


Jazaakumullah ya akhi Salim Fillah atas nasehat antum untuk abang dan kami semua.

K. H. Muhammad Arifin Ilham 
30 Agustus 2015


Sabtu, 29 Agustus 2015

Rahasia Perintah Sujud Dan Ruku'

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

SubhanAllah walhamdulillah diantara rahasia perintah sujud dan ruku'. Simaklah Kalam Allah dengan iman :
"Wahai hamba-hamba yang beriman! Ruku'lah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu, dan berbuatlah kebaikan agar kamu beruntung" (QS AL-Hajj 77).
"Bersujudlah dan mendekatlah kepada Allah (QS Al Alaq 19).
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya apabila seseorang hamba berdiri untuk sholat maka diletakkan semua dosa-dosanya di atas kepala dan kedua bahunya. Setiap kali ia ruku' atau sujud berjatuhanlah dosa-dosanya itu" (HR At-Tabrani).

Rasulullah bersabda, "Apabila imam bangun dari ruku' serta membaca doa, maka hendaklah kamu membaca 'Allahuma Rabbana lakal hamdu' karena siapa yang bersamaan bacaannya dengan bacaan Malaikat, niscaya diampunkan dosanya yang telah lalu" (HR Bukhari dan Muslim).

Rasulullah bersabda, "Sedekat-dekatnya seorang hamba kepada Tuhannya ialah ketika dia sedang bersujud, karena itu perbanyaklah doa" (HR Muslim).

So jangan pernah mempercepat sujud ruku' lagi, jangan menganggap biasa lagi sujud, ruku' itu, hayatilah, ni'matilah, rasakanlah saat saat sujud ruku' itu, kita sedang berhadapan dengan serba Maha, Yang Menguasai, Yang Mengatur, Yang Menghidupkan, Yang Mematikan, Yang Menatap, dan Yang Mendengar kita saat sujud ruku' dihadapanNya. Ridho, rahmat, ampunan dan berkahNya, ia kucurkan saat saat sujud ruku' dihadapanNya, Allahu Akbar.

Allahumma ya Allah terimalah sujud ruku' kami...aamiin.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
28 Agustus 2015

Kamis, 27 Agustus 2015

Mama Ustadz Muhammad Arifin Ilham

SubhanAllah walhamdulillah setelah abah wafat, Allahu yarhamhu, kini mama yang menjadi pusat perhatian abang. Kalau mama pulang kampung ke Banjarmasin, setiap hari abang telpon, kadang lebih sekali setiap hari. Umur mama sudah 68 tahun. Alhamdulillah mama sehat afiyat karena aktif bolak balik dapur. Masakan mama tiada tara lezatnya, karena tangan mama mengeluarkan minyak kasih sayang untuk anak-anaknya. Apalagi mama selalu mendampingi anaknya saat makan. Kadang membukakan udang, mengupaskan buah, memisahkan ikan dari tulangnya. Mama yang mengantarkan abang ta'kala masuk pesantren.

MasyaAllah mama sebulan penuh belum pulang dari pesantren menjaga arifin. Mama selalu bangun sholat malam, dulu bersama almarhum abah, mulai 02.00, dilanjutkan tadabburul qur'an, dan sholat dhuha mama amalkan dari remaja. Mama sangat belas kasih, tidak tegaan melihat orang susah, perhatian pada keluarga jauh sekalipun.

Mama membuat abang semangat mencintai Allah dan RasulNya. Abang sangat menyayangi mama, abang teringat peringatan keras Rasuluullah pada anak yang tidak peduli pada orang tuanya, menyia-nyiakan saat hidup, “Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga” (HR. Muslim no. 2551).

Mama pelipur lara, pelepas duka, doa-doa mama sangat abang incar-incar, sangat bahagia kalau sudah dalam dekapan mama. Kalau pulang, maka mama dulu yang abang cari, melihat mama, hati tenang, damai.

MasyaAllah ternyata abang masih kanak-kanak kalau sudah dekat dengan mama. "INGAT SIAPAPUN KAMU SEKARANG, TIDAK AKAN PERNAH ADA DENGAN IZIN ALLAH TANPA IBU YANG MENGANDUNGMU, JANGAN PERNAH MENYAKITINYA, KEKURANGAN BAHKAN KESALAHANNYA SEKALIPUN TIDAK AKAN SEBANDING DENGAN JASANYA KEPADAMU, TUGAS HIDUPMU SETELAH IBADAH KEPADA ALLAH ADALAH MEMBAHAGIAKAN AYAH IBUMU!".

Foto saat abang seusai pulang dari safari da'wah, makasih mamaku sayang, "ulun himung banar amun pian baada parak ulun" (bahasa Banjar)
Allahumma ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, dan dosa-dosa kedua orang tua kami, sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangi kami waktu kecil...aamiin.

K. H. Muhammad Arifin Ilham 
26 Agustus 2015

Rabu, 26 Agustus 2015

Kenali Allah SWT

Coba deh kawan-kawan kenal sama Allah. Allah sangat-sangat bisa ngatur semua hal. Ga ada modal? Bisa Allah kasih dengan cara-caraNya. Dan Allah bantu POL.

Dulu saya belom kenal Allah. Kering banget. Matematis banget. Apa yang namanya Keajaiban Iman, kayak utopia. Tapi semua keadaan, berubah. Alhamdulillah...

Banyak orang setelah mengenal Allah, menangis haru. Begitu besar Kekuasaan & Kebesaran Allah. Dan itu terjadi pada kehidupan mereka yang percaya.
 
Kita sangat wajib berikhtiar. Semua Nabi & Rasul diperintahkan Allah untuk bekerja, berdagang, dan ga boleh menerima sedekah & zakat. Kecuali menyalurkan. Tapi dalam berikhtiar, qt wajib juga mengingatNya. Mengingat apa yang menjadi kewajiban-kewajiban qt padaNya, & apa-apa yang disukaiNya (sunnah).

Dan ikhtiar adalah ikhtiar. Bukan Tuhan. Ikhtiar ga wajib berhasil. Ga kudu harus berhasil. Jangan bergantung sama ikhtiar. Sama Allah aja.
Buat orang beriman, ikhtiar adalah ibadah, akhlak, adab. Bukan Tuhan. Ga bisa & ga boleh bergantung sama hasil ikhtiar. Tawakkal 'alallaah setelahnya.

Salam hormat buat kawan-kawan smua. Saya pamit dulu ya. Jangan kuatir dengan segala masalah & kesulitan. Kuatirlah qt tetap ga kenal Allah setelah diingatkanNya.

Don't be Panikers. Yang ngasih rizki, Allah koq. Tenang. Tenang. Saatnya introspeksi semua dosa, kelalaian, kesalahan, & kesengajaan kita juga.

Allah itu Maha Baik. Dia Maha Rahman. Yang ga baik juga bakalan tetap dikasih rizkiNya. Tapi masa iya ga ada rasa malu di kitanya jika ga baik?

Ketahuilah, Karunia & Rizki Allah itu ga terbatas. Kehendaknya di atas segalanya.

Nabi Musa & kaumnya, dah mentok. Depan, laut membentang. Belakang, Fir'aun & Tentaranya. Dah ga bisa & ga tau mau gimana & kemana. Tapi Allah kasih jalan tuh.

Nabi Ibrahim, dah di dalam api yang membara. Tapi Allah berfirman, qul yaa naaru, kuunii bardawwasalaaman 'alaa Ibroohiim. Api pun dingin. Ga ngaruh.

Nabi Yunus, gelap berganda-ganda. Di laut, di dalamnya, cenderung ke dasar, malam pula, & di mulut ikan besar. Tapi yaaa Allah...
Zikir, Doa, Rintihan, Nabi Yunus, didengar Allah & para MalaikatNya. Yakin, Nabi Yunus dah ga bisa ikhtiar apa-apa saat itu. Apa Yang Ga Mungkin?

Nah, apalagi qt mestinya. Belom dihadapkan sama Fir'aun, tentaranya, & laut. Belom dibakar di dalam api. Belom ditelen ikan di laut. & masih bisa ikhtiar.

Hanya yang ga mau memanggil Allah. Hanya yang ga mau minta tolong sama Allah. Masih terus panik, & bahkan meledek yang beriman. Yang tidak ditunjukkan Kuasa Allah.

Ketika qt sudah tidak bisa lagi bekerja... Maka coba, "Biarkan Allah Yang Bekerja..."

Oh ya. Minta sedekahnya ya. Sedekah doa. Supaya saya sehat lahir batin dunia akhirat. Makasih ya. Doain yang lain juga.

Ustadz Yusuf Mansur 
25 Agustus 2015

Jumat, 21 Agustus 2015

Keistimewaan Sholat Tahajjud

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.


Semoga aktivitas kita hari ini penuh dengan berkah Allah. Abang kembali mengajak kalian merenungi betapa indahnya, betapa bahagianya bila selalu terjaga tahajjud.
"Sesungguhnya bangun tengah malam lebih tepat untuk khusyu', dan bacaan kala itu sungguh sangat berkesan mendalam" (QS Al Muzammil : 6).
Inilah diantara Keistimewaan Sholat Tahajjud, mohon dibaca pelan-pelan :
Syariat Allah
Meraih cinta rahmat Allah
Sunnah utama Rasulullah
Meraih syafaat Rasulullah
Dicintai, dikagumi, didoakan dan diaminkan doanya oleh para Malaikat
Allah beri "maqooman mahumuudan" kedudukan mulia disisiNya
Allah jamin hidup penegaknya dalam kemuliaan di hadapan mahlukNya
Sholat yang paling ni'mat mengesankan
Hidup damai, tenang dan sangat bahagia
"Haibah" Berwibawa, kharismatik
Dicintai mu'minun, disegani manusia dan ditakuti musuh, manusia dan jin
"Qoulan tsaqiilan" bicaranya didengar, dan nasehatnya membangkitkan semangat ibadah dan amal sholeh
Doanya sangat mustajab
Kunci sukses ikhtiar, berdagang dan semua aktivitas
"Wujuuhun nuuri" wajah yang bercahaya, nyaman menyenangkan ditatap
"Thiiban nafsi" nafsunya hanya semangat taat dan berakhlak mulia
"Manhaatun anil itsmi" Allah cabut keinginannya pada ma'siyat
"Daf ulbalaai" penolak bala bencana, kalau terjadi membawa hikmah besar
Sehat segar kuat cerdas, obat jasmani ruhani dan obat anti pikun
Pembuka jalan rizki, kemudahan urusan dan kebahagiaan rumah tangga
Berbuah belas kasih, dermawan dan rendah hati
Kemudahan saat sakaratul maut
Husnul khotimah
"Rowdoh min riyaadhil jinaan" kuburannya menjadi Taman Syurga
"Miftaahul Jannati" meraih kunci Syurga.
"Hamba-hamba Allah yang beriman itu sedikit sekali rehatnya di waktu malan. Dan selalu memohon ampunan Allah di waktu pagi sebelum fajar" (QS. Adz Dzariyat: 17-18).
"Dan hamba-hamba Allah yang beriman itu senang begadang malam untuk berni'mat-ni'mat lama sujud dan berdiri di hadapan RobbNya" (QS Al Furqon 64). 
"Semoga ALLAH membimbing Arifin, kalian & keluarga kita menjadi hamba-hamba-NYA peni'mat tahajjud hingga akhir hayat... Aamiin..."

K. H. Muhammad Arifin Ilham 
20 Agustus 2015

Diperbarui 15 Desember 2015

Rabu, 19 Agustus 2015

Pilih Kurban Sapi Tujuh Orang atau Satu Kambing Sendiri?

    Pertanyaan,
      Ustadz...Umumnya di tempat kami lebih menyukai urunan atau patungan sapi daripada kurban kambing (perorangan). Mana yang lebih afdhal, ikut urunan sapi atau kurban sendiri dengan satu kambing? 
        Jazaakumullah khoiran
          Jawaban,
            Wass. Sebagian ulama menjelaskan, kurban satu kambing lebih baik daripada ikut urunan sapi atau unta, karena tujuh kambing manfaatnya lebih banyak daripada seekor sapi. (Shahih Fiqh Sunnah, 2:375, Fatwa Lajnah Daimah no. 1149 dan Syarhul Mumthi’ 7:458).
              Imam As-Saerazi Asy-Syafi’i mengatakan, “Kambing (sendirian) lebih baik daripada urunan sapi tujuh orang. Karena orang yang berkurban bisa menumpahkan darah (menyembelih) sendirian.” (Al Muhadzab 1:74).
                Diantara alasan lain yang menunjukkan lebih utama kurban sendiri dengan seekor kambing adalah: Kurban yang dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah utuh satu ekor, baik kambing, sapi, maupun unta, bukan 1/7 sapi atau 1/10 unta (urunan dengan sahabat).
                  So, siapa yang berkurban untuk dirinya dan anggota keluarganya maka yang paling utama adalah berkurban dengan satu ekor unta, baru dengan satu ekor sapi, kemudian kambing. Bukan ikut patungan unta atau sapi bertujuh.
                    Jika pertanyaan seperti di atas, maka berkurban dengan domba atau kambing itu lebih utama.
                      Wallahu A’lam
                        Ustadz Fauzi Ichsan

                        Senin, 17 Agustus 2015

                        MERDEKA! ALLAHU AKBAR...

                        Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar...Merdeka! Merdeka! Merdeka!


                        Merdeka hakiki adalah merdeka hati dari ilah, tuhan tuhan selain Allah (syirik, kufur, fasik belum merdeka).
                        Merdeka dari tipudaya dunia (serakah, bakhil belum merdeka).
                        Merdeka dari nafsu (pezina, pemabuk, pejudi, pemarah belum merdeka)....
                        Merdeka dari keakuan diri (sombong, hasud, riya belum merdeka).
                        Merdeka dari kebodohon (malas belajar, malas ngaji, belum merdeka).
                        Merdeka dari syetan (percaya dukun, zimat, sesajen, ramalan, malas ibadah belum merdeka).
                        Merdeka dari sifat zholim (pencuri, koruptor, hianat, penipu durhaka belum merdeka).
                        Merdeka dari kezholiman (para pemimpin yang hianat, ingkar janji dan berani langgar sumpah, para penjajah maka rakyatnya belum merdeka).
                        Dengarkan Kalam Allah, "Barang siapa yang Allah selamatkan dari siksa Neraka Jahanam, dan Allah masukkan ke dalam SyurgaNya di Akhirat kelak itulah hamba Allah yang merdeka!" (QS Ali Imron 185).

                        So hamba yang merdeka itu adalah hamba Allah yang beriman, yang sangat takut ma'siyat, istiqomah, dengan kemuliaan akhlaknya, terutama sifat rendah hati dan kedermawanan. Cinta umat manusia terutama saudaranya seiman, menghormati perbedaan, mencintai negerinya, keluarganya, para gurunya, para sahabatnya, para dhuafa dan orang-orang tertindas, sehingga Allah wafatkan dalam keadaan husnul khotimah dan masuk Syurga FirdausNya...aamiin. 



                        MERDEKA! ALLAHU AKBAR...

                        K. H. Muhammad Arifin Ilham
                        16 Agustus 2015

                        Sabtu, 15 Agustus 2015

                        Doa Agar Segera Mau Menerima Hidayah

                        Bagaimana kita mengobati anak atau keluarga yang tersesat (suka maksiat atau tidak taat pada Allah & Rasulullah) serta keras kepala tidak mau menuruti nasehat orang lain/orang tua?

                        Kita mendoakan mereka agar segera mau menerima hidayah dari Allah dengan cara banyak membaca ayat ini:

                        وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

                        Wa aṣliḥ lī fī dhurrīyyatī innī tubtu ilayka wa innī min al-muslimīn
                        "Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau & sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (Al Ahqaf 15),


                        رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

                        Rabbanā hab lanā min azwajinā wa dhurriyyatinā qurrata `ayun wa’ja’lnā lilmuttaqīn imamā
                        "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa" (Al Furqan 74)

                        أَمِِيْن يَا رَبَّ العَالَمِينْ أَمِِيْن يا مجيب السائلين

                        Sebarkan Jika Bermanfaat.

                        Salam,

                        Ustadz Fauzi Ichsan

                        Rabu, 12 Agustus 2015

                        Kalimat Tauhid

                        "LAA ILAAHA ILLALLAHU wa Muhammadur Rasuulullaah":
                        Kalimat Tauhid
                        Syahadat, kesaksian, keyaqinan bulat seorang mu'min.

                        Intisari da'wah para nabi
                        Syarat sah sholat, ibadah dan semua amal sholeh
                        Wirid paling utama bagi para perinduNya
                        Kalimat syiar dan da'wah
                        Pengukuh iman
                        Penenang jiwa
                        Memukau para Malaikat
                        Obat jasmani
                        Penyatu para hamba yang beriman
                        Pengucap yang tulus dalam jaminan perlindungan Allah
                        Mengundang hikmah, berkah, kemuliaan yang menakjubkan
                        Peringan pemudah saat sakaratul maut
                        Tanda husnul khotimah
                        Cahaya kubur bagi pewiridnya.
                        Muka bercahaya "ibyadhot wujuuh" saat Hari Kebangkitan.
                        Pemberat terberat dalam timbangan adalah amal sholeh.
                        Melewati shirot seperti "kalbarqil haatif" kilat yang menyambar.
                        Meraih syafaat Rasulullah
                        Kunci Syurga

                        Rasulullah mengangkat telunjuk adalah ketika mengucapkan kalimat Syahadat, dan berniat sebagai isyarat Tauhid dan Ikhlas beribadah kepada Allah” (Aun al-Ma'bud Syarah Sunan Abi Dawud, 2/305).
                        Allah berfirman, "LAA ILAAHA ILLALLAHU ucapan-Ku, dan Aku adalah Allah, barangsiapa membacanya maka ia masuk benteng-Ku, dan barangsiapa masuk benteng-Ku maka ia aman dari siksa-Ku” (Hadist Qudsi).
                        Rasulullah bersabda, “Masing-masing kamu masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan dan lari dari Allah ‘Azza Wa Jalla seperti larinya unta dari pemiliknya”.
                        Maka ditanyakan: “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang enggan dan lari dari Allah?”,
                        Beliau bersabda: “Orang yang tidak mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAHU (HR Bukhori).

                        "Barangsiapa yang dituntun dengan kalimat Laa Ilaaha Illallaah ketika akan mati (membaca kalimat tersebut) pasti masuk Syurga" (HR Abu Dawud)

                        Insyaa_Allah abang bersama para guru yang mulia dan jamaah zikir akan hadir bersama kalian duhai para sahabatku, dalam Parade Tauhid.

                        Semoga Allah menyatukan hati kita, mempersaudarakan kita karena mencintaiNya dan RasulNya... aamiin.

                        K. H. Muhammad Arifin Ilham 
                        11 Agustus 2015

                        Selasa, 11 Agustus 2015

                        Da'wah Itu "Mua'syarah"

                        Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

                        SubhaanAllah walhamdulillah sahabatku, da'wah itu "mua'syarah".
                        Bersahabat, berteman, bergaul, tanpa merasa diri paling suci.
                        "Jangan kalian merasa paling suci karena Allah mengetahui siapa yang paling bertaqwa" (QS An Najm 32).
                        "Yahtalithun walaakin tamayyajuun" bergabung, bergaul tetapi tetap terjaga izzah Islamnya.

                        Karena itu jangan pernah mencaci maki orang yang berbuat dosa, boleh jadi kemudian ia meraih rahmat hidayah Allah, sehingga dicintai Allah karena taubatNya.

                        Sungguh kegelapan tidak akan pernah terang dengan caci maki.

                        Bawakanlah lentera cahaya da'wah dengan kasih sayang dan kesabaran.

                        Doakan dan teruslah berda'wah dengan santun.

                        Sungguh sahabatku, kasih sayang, rendah hati, perhatian yang tulus itu terbaca dalam bahasa tubuh.

                        Demikian pula sombong terbaca dalam sorot mata.

                        "Ad Diinu an nashiihah" agama itu nasehat, demikian wasiat Rasulullah.

                        Itulah membuat kita senang dengan saling menasehati, baik menerima maupun menyampaikan dalam kebenaran, dan penuh kesabaran.

                        Dan tentu akan lebih mengesankan bila disampaikan dari hati yang tulus penuh cinta karena Allah dan istiqomah.

                        Sehingga sepulangnya dari da'wah, semua ingin mengamalkannya, kangen, rindu, ingin kembali berjumpa dengannya.

                        Da'wah dengan akhlak lebih menyentuh daripada dengan lisan.

                        Apalagi da'wah lisannya disertai kemuliaan akhlaknya lebih menyentuh lagi.

                        Dan di penghujung malamnya, selalu ia sertakan sahabatnya dalam munajatnya.
                        Itulah fiqh da'wah, ketika berda'wah.

                        Dan menjadi power of da'wah yang akan membawa perubahan, hijrah menuju Cahaya Allah, insyaa_Allah.

                        Semoga Allah selalu berkahi persahabatan dan harakah da'wah kita... AAMIIN.

                        I love you all karena Allah duhai sahabat FBku.

                        K. H. Muhammad Arifin Ilham
                        10 Agustus 2015

                        Minggu, 09 Agustus 2015

                        Rahasia Hikmah Taubat


                        SubhaanAllah walhamdulillah, rahasia hikmah taubat untuk diri abang yang banyak dosa ini, dan kalian sahabatku yang kucintai karena Allah :


                        Taubat itu rahmat Allah kepada hambaNya setelah bergelimang dosa
                        Taubat itu membuat Allah jatuh cinta kepada hambaNya
                        Taubat itu karunia Allah yang lebih mahal dan indah dari dunia dengan segala isinya
                        Taubat membuat seluruh dosa menjadi bersih
                        Taubat dari kotor dan hina menjadi bersih dan mulia
                        Taubat pintu awal perubahan
                        Taubat harapan bagi para perindu ampunan Allah
                        Taubat itu membuat kita mudah menangis karena Allah
                        Taubat kesempatan paling bersejarah dalam perjalanan hidup
                        Taubat itu sangat membahagiakan 
                        Taubat mengundang rizki penuh berkah
                        Taubat menyambung shilaturrahm
                        Taubat kiat meninggal husnul khotimah
                        Taubat itu kunci sukses dunia akhirat
                        Taubat jalan menuju SyurgaNya
                        Taubat merendam murkaNya
                        Taubat meraih doa para Malaikat
                        Taubat menghinakan para syetan
                        Taubat mendapat syafaat Rasulullah 
                        Taubat itu da'wah menyenangkan

                        Foto sore ini bersama Geng motor BRIGEZ Bandung di Mesjid Agung Bandung.
                        Dihadiri pula Kanda Ridwan Kamil.

                        Jama'ahnya istimewa, banyak yang bertato, beranting, dan rambut metal.
                        Semua menyenangkan, berdoa, khusyu', dan menangis.

                        ayoooo sahabatku jangan tunda lagi mumpung jantung masih berdenyut, ayooo sahabatku tercinta, mari kita bertaubat.

                        Allahumma, Ya ALLAH berilah kepada kami KESEMPATAN BERTAUBAT dan AMPUNILAH SELURUH DOSA-DOSA KAMI... Aamiin.


                        K. H. Muhammad Arifin Ilham
                        8 Agustus 2015

                        Selasa, 04 Agustus 2015

                        Nasehat Kiai Ahmad Daerobi

                        SubhanAllah walhamdulillah, duhai sahabat sholehku.

                        Abang mengajak kalian semua untuk merenungi nasehat yang sangat dalam menyentuh.
                        Menyadarkan betapa utamanya ukhuwah imaaniyah itu.

                        Saling menghormati, saling memahami, saling mendukung, saling membela karena semua dalam barisan perjuangan yang sama membawa bendera Laa ilaaha illaah Muhammadurrosuulullah.

                        Simaklah nasehat Kiai Ahmad Daerobi, guru pondok pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur :
                        “Diam-diam ternyata saya menyukai semangat FPI dalam memberantas kemunkaran.
                        Saya tahu, kadangkala ada yang salah dalam aksi mereka.
                        Namun, kesalahan mereka tidaklah seberapa dibanding kesalahanku yang takut dan tak peduli dengan kemunkaran yang merajalela.

                        Diam-diam ternyata saya menyukai semangat dan ketulusan Jamaah Tabligh dalam meramaikan sholat berjemaah di masjid.
                        Saya tahu, kadangkala ada yang salah dalam tindakan sebagian mereka.
                        Namun, kesalahan mereka tidaklah seberapa dibanding kesalahanku yang tidak melakukan apa-apa saat tetanggaku banyak yang tidak sholat.

                        Diam-diam ternyata saya menyukai semangat Hizbut Tahrir dalam membangun khilafah.
                        Saya tahu, ada yang salah dalam sebagian konsep khilafah mereka.
                        Namun, kesalahakanku yang tak mau berbuat apa-apa untuk penegakan syariat Islam, jauh lebih besar daripada kesalahan mereka.

                        Diam-diam ternyata saya menyukai cara berpolitik orang-orang PKS.
                        Saya tahu, mereka banyak dihuni oleh tokoh-tokoh di luar Nahdlatul Ulama.
                        Dan yang namanya partai politik pasti cukup banyak kesalahan oknum mereka.
                        Namun, kesalahan mereka tidaklah seberapa dibanding kesalahanku memilih partai yang cenderung sekuler dan anti penerapan syariat Islam.

                        Bahkan, diam-diam ternyata saya juga suka dengan keberanian Al-Qaidah dalam melawan kezaliman politik Amerika dan Israel.
                        Aku tahu, mereka melakukan beberapa kesalahan, tapi kesalahanku yang tidak peduli dengan nasib umat Islam jauh lebih besar daripada kesalahan mereka.

                        Dan, dengan terang-terangan saya menyatakan sangat mengagumi Nahdlatul Ulama.
                        Yakni, NU yang sesuai dengan pandangan Hadratussyekh Kiai Hasyim Asy’ari.
                        Bukan NU yang menjadi kendaraan politik.
                        Bukan NU yang dipenuhi kepentingan pragmatis.
                        Bukan NU yang menjadi pembela Syiah dan Ahmadiyah.
                        Bukan NU yang melindungi liberalisme.
                        Dan, bukan NU yang menjadikan Rahmatan Lil Alamin sebagai justifikasi untuk ketidakpeduliannya terhadap perjuangan penegakan syariat”.

                        Sungguh nasehat ini tidak akan keluar kecuali dari seorang yang sangat kuat imannya, alim, waro', zuhud yang tujuannya hanya Allah, RasulNya, oerintasinya akhirat dan demi keberkahan kemaslahatan umat.

                        Jazaakumullah kiai Ahmad Daerobi yang mulia, semoga Allah memberkahi pak Kiai.
                        Dan nasehat ini menyadarkan dan menyatukan kami semua dalam barisan perjuangan yang sama... Aaamiin.

                        Abang sayang kalian duhai para sahabat FBku seiman karena Allah.

                        K. H. Muhammad Arifin Ilham 
                        3 Agustus 2015

                        Minggu, 02 Agustus 2015

                        Ukasyah r.a.

                        🌴 Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah shollallohu ‘alayhi wasallam sebelum meninggal.

                        Rasulullah telah jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi beliau sangat lemah.



                        🌿 Pada suatu hari Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam meminta Bilal memanggil semua sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dengan para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendapat taushiyah dari Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam.
                        Beliau duduk dengan lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yang tengah dideritanya.


                        🌴 Kemudian Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wahai sahabat-sahabatku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah subhanaahu wa ta ala itu adalah satu-satunya Rabb yang layak di sembah?”


                        🌿 Semua sahabat menjawab dengan suara bersemangat, ” Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kepada kami bahwa sesungguhnya Allah subhaanahu wa ta ‘ala adalah satu-satunya Rabb yang layak disembah.”

                        Kemudian Rasulullah bersabda, “Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka.”

                        Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yang Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.


                        🌴 Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yang menjadikan para sahabat sedih dan terharu. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut. Karena aku tidak mau bertemu dengan Allah dalam keadaan berhutang dengan manusia.”


                        🌿Ketika itu semua sahabat diam, dan dalam hati masing-masing berkata, “Mana ada Rasullullah berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah”.
                        Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.


                        🌴 Tiba-tiba bangun seorang lelaki yang bernama UKASYAH, seorang sahabat mantan preman sebelum masuk Islam, dia berkata, “Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa”.

                        Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Sampaikanlah wahai Ukasyah”.


                        🌿 Maka Ukasyah pun mulai bercerita, “Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tersebut tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku, karena ketika itu aku berdiri di belakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah”.



                        🌴 Mendengar itu, Rasulullah berkata, “Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan terima hal yang sama.”

                        Dengan suara yang agak tinggi, Ukasyah berkata, “Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah.”


                        🌿 Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian. Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah pada Ukasyah, “Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. bukankah Baginda sedang sakit..!?!”

                        Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah.

                        🌴 Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, kemudian Fatimah bertanya, “Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?”


                        Bilal menjawab dengan nada sedih, “Cambuk ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah”

                        Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata, “Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sedang sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya”.


                        Bilal menjawab, “Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua”.

                        Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikan kepada Ukasyah.

                        🌿 Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah. Tiba-tiba Abu bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata, “Ukasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yang pertama beriman dengan apa yang Rasulullah sampaikan. Akulah sahabatnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku”.

                        Rasulullah, “Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah”.


                        🌴 Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah. Kemudian Umar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata, “Ukasyah..! Kalau engkau mau mukul, pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya, itu dulu. Sekarang tidak boleh ada seorangpun yang boleh menyakiti Rasulullah Muhammad. Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!.”



                        Lalu dijawab oleh Rasulullah, “Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah”.


                        Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah, tiba-tiba berdiri Ali bin Abu Talib sepupu sekaligus menantu Rasulullah .

                        🌿Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata, “Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yang sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah”.


                        Lalu dijawab oleh Rasulullah, “Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dengan Ukasyah”.


                        🌴 Ukasyah semakin dekat dengan Rasulullah. Tiba-tiba tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah yaitu Hasan dan Husen. Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon, “Wahai Paman, pukullah kami Paman. Kakek kami sedang sakit, pukullah kami saja wahai Paman. Sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah, dengan memukul kami sesungguhnya itu sama dengan menyakIiti kakek kami, wahai Paman.”

                        Lalu Rasulullah berkata, “Wahai cucu-cucu kesayanganku duduklah kalian. Ini urusan Kakek dengan Paman Ukasyah”.


                        🌿 Begitu sampai di tangga mimbar, dengan lantang Ukasyah berkata, “Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini.”



                        Rasulullah memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta beberapa sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah didudukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi, “Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah”


                        Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah.

                        🌴 Tanpa berlama-lama dalam keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yang sangat indah, sedang beberapa batu terikat di perut Rasulullah pertanda Rasulullah sedang menahan lapar.


                        Kemudian Rasulullah berkata, “Wahai Ukasyah, segeralah dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Nanti Allah akan murka padamu.”



                        🌿 Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah, cambuk di tangannya ia buang jauh-jauh, kemudian ia peluk tubuh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam seerat-eratnya. Sambil menangis sejadi-sejadinya, Ukasyah berkata, “Ya Rasulullah, ampuni aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu. Seumur hidupku aku bercita-bercita dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka. Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah…”



                        🌴 Rasulullah dengan senyum berkat, “Wahai sahabat-sahabatku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Surga, maka lihatlah Ukasyah..!”



                        Semua sahabat meneteskan air mata. Kemudian para sahabat
                        bergantian memeluk Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam .


                        *****
                        Semoga tetesan air mata ini salah satu bukti kecintaan kita kepada kekasih Allah Ta’ala….

                        Allahumma sholli ‘alaa Muhammad.
                        Allahumma sholli ‘alayhi wassalam.

                        Sabtu, 01 Agustus 2015

                        Sholat Istisqo Di Sentul Dan Babakan Madang Bogor

                        SubhaanAllah walhamdulillah, setelah banyak sumur kering di sekitar Sentul dan Babakan Madang Bogor.

                        Abang ajak jamaah setelah sholat subuh istigfar minimal 100 kali setiap jamaah.
                        Karena Allah janji dengan banyak istigfar maka Allah akan turunkan hujan yang lebat,
                        "Minta ampunlah kalian kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Pengampun, niscaya Allah turunkan hujan yang lebat..." (QS Nuh 10 -12),
                        "Minta ampunlah kepada Robb kalian, lalu bertaubatlah sungguh-sungguh kepadaNya, niscaya Allah turunkan hujan yang lebat..." (QS Hud 52).
                        Sayyidina Umar bin Khottob ketika menjumpai wilayah yang kering tandus, beliau berkata pada penduduknya,
                        “Wahai kaumku, mintalah ampunan daripada Rabb kalian.
                        Kemudian bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia akan menurunkan pada kalian hujan lebat dari langit” (Riwayat Al Baihaqi 3/352).

                        Kalau sudah terlalu lama dan merata kekeringan maka setelah taubat, istigfar adalah sholat istisqo.

                        Alhamdulillah Maha Benar janji Allah, setelah ashar hingga isya diguyur hujan yang lebat.
                        Terimakasih ya Allah, hujanilah kami dengan rahmatMu, hujan rahmat yang penuh manfaat... Aaamiin.

                        Jangan lupa sebelum rehat malam ini berwudhu, berzikir, berdoa dan berazam untuk sholat malam duhai sahabat sholehku.

                        K. H. Muhammad Arifin Ilham
                        31 Juli 2015

                        Amal Dakwah

                        Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.


                        SubhaanAllah walhamdulillah, sungguh sahabatku tiada aktivitas terbaik, termulia, dan terindah dalam hidup ini selain AMAL DAKWAH.
                        "Siapakah perkataannya terbaik selain perkataan yang menyeru ke Jalan Allah disertai amal sholeh, sehingga ia pantas mengakui bahwa dirinya seorang muslim" (QS Fusilat 33).

                        Inilah di antara keistimewaan dakwah :
                        1. Allah pun berdakwah mengajak kita untuk masuk dan menikmati SyurgaNya.
                        “Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).”
                        (QS Yunus 25).
                        2. "Ilhaamul muqorrobiin" para Malaikat yang mulia selalu membisikkan kebaikan.

                        3. Amal Utama hingga diutusnya para Rasul (QS Al Jumuah 2).

                        4. Ulama istiqomah meraih kemuliaan karena "waratsatul Anbiya" melanjutkan dakwah para Rasul.
                        “Para ulama adalah pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham (harta).
                        Mereka hanyalah mewariskan ilmu.
                        Barang siapa yang mengambilnya, sungguh dia telah mengambil bagian yang banyak (menguntungkan)” (HR Ahmad, At-Tirmidzi dan Abu Dawud).

                        5. "Khidmatul ulama" melayani ulama adalah juga berdakwah, sebab di situlah hidayah Allah dan tidak berpisah kelak di Syurga dengan ulama yang ia cintai.

                        6. "Wasiilatud da'wah" menjadi perantara atau pembuka jalan dakwah tak ubahnya seperti juru dakwah.
                        Rumahnya digunakan untuk majelis Ilmu.
                        Facebooknya menjadi media dakwah, ngeshare hikmah juga dakwah, dan sebagainya.

                        7. Sungguh semua kita adalah juru da'wah dengan segala potensi apapun yang Allah amanah untuk kita.
                        Bisa dengan tulisan, kedermawanan, kedudukan, dan apapun bisa menjadi alat dakwah bagi hamba yang beriman (QS An Nahl 125).

                        So, dakwah bukanlah profesi, atau tarifan yang akan menghilangkan nilai, cinta, keteladanan, dan ruh dakwah mulia itu.
                        Dakwah bukanlah hanya hak ustadz, sungguh semua kita juru dakwah dengan semua amanah Allah tanpa merasa diri paling suci.
                        Dan dakwah tidak mesti di mimbar atau di mesjid. Tetapi dimana, kapan dan bagaimanapun.
                        Berdakwah juga tidak perlu menunggu diundang.
                        Dunia ini adalah majlis dakwah, sahabatku.

                        Allahumma, Ya Allah tetapkan hidup kami dalam kenikmatan istiqomah dan kemuliaan dakwah... Aaamiin.

                        Jangan lupa sebelum rehat malam ini berwudhu, berdoa, berdzikir dan berazam untuk sholat malam.

                        K. H. Muhammad Arifin Ilham
                        30 Juli 2015

                        Diperbarui 30 Januari 2019

                        Jaga Iman dan Akhlak

                         Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ ...