Rabu, 28 September 2016

Islam

Di kalangan masyarakat Barat, Islam sering diidentikkan dengan istilah Muhammadanism dan Muhammedan. Peristilahan ini timbul karena pada umumnya agama di luar Islam namanya disandarkan pada nama pendirinya. Di Persia misalnya, ada agama Zoroaster yang disandarkan pada nama pendirinya, Zarathustra (W.583 SM). Agama Budha dinisbahkan kepada tokoh pendirinya, Sidharta Budha Gautama (lahir 560 SM). Demikian pula agama Yahudi yang disandarkan pada orang-orang Yahudi (Jews) yang berasal dari negara Juda (Judea) atau Yahuda.

Penyebutan istilah Muhammadanism dan Muhammedan untuk Islam, bukan saja tidak tepat, akan tetapi secara prinsip hal itu merupakan kesalahan besar. Istilah tersebut bisa mengandung arti bahwa Islam adalah paham Muhammad atau pemujaan terhadap Muhammad, sebagaimana perkataan agama Budha yang mengandung arti agama yang dibangun oleh Sidharta Budha Gautama atau paham yang berasal dari Sidharta Gautama.

Islam adalah agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah swt., bukan berasal dari Nabi Muhammad saw. Posisi Nabi dalam Islam diakui sebagai orang yang ditugasi Allah untuk menyebarkan ajaran Islam kepada umat manusia. Dalam proses penyebaran agama Islam, nabi terlibat dalam memberi keterangan, penjelasan, uraian, dan tata cara ibadahnya. Keterlibatan nabi ini pun berada dalam bimbingan wahyu Allah swt.

Aam Amiruddin
26 September 2016

Selasa, 27 September 2016

Ajalku Semakin Dekat


Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

SubhanAllah sahabat sholehku mari kita muhasabah tentang al maut, mati atau wafat yang semakin hari jadwalnya semakin dekat dengan kita :

Mati adalah kepastian.

Simaklah Kalam Allah ini dengan iman,


قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Jumu’ah: 8).
Harus diyakini …
Kematian tak bisa dihindari …


أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh” (QS. An Nisa’: 78).
Mati itu pintu qiyamat "syugro" kecil, walau bukan besar tetapi sudah qiyamat bagi yang mengalami.
Mati nasehat yang bisu tetapi lebih tajam daripada nasehat lisan.
Mati pintu keadilan, mendatangi siapapun.
Mati pasti semua mahlukNya merasakan hatta Malaikat maut.
Mati semakin hari, jam, menit, detik semakin mendekat.
Mati penghancur kelezatan dunia.
Mati membuat banyak insaf, sadar dan taubat.
Mati "roohatun" istirahatnya orang beriman dari lelahnya taat.
Mati siksaan awal bagi kafir, musrik, fasiq, munafik, zholim dan penggemar ma'siyat.
Mati bukan akhir kisah hidup ini, tetapi justru mati membuka tabir rahasia hidup sebenarnya.
Mati menentukan perjalanan berikutnya, bila wafat husnul khotimah maka ia sangat bahagia di alam kubur menjadi taman diantara taman SyurgaNya. Kalau tidak ia akan menjadi awal penderitaan, karena alam kuburnya menjadi lubang diantara lubang neraka.
Mati pembangkit semangat ibadah dan amal sholeh.
Mati membuat kita takut sekali ma'siyat.
Mati kok masih nekat ma'siyat, itulah yang disebut manusia zholuman jahuulan, sangat zholim dan sangat bodoh.
Mati membuat kita menyegerakan taubat, sedekah dan semua kebaikan.
Mati pintu kebahagiaan bagi para mujahidNya di jalanNya.
Mati awal kebahagia bagi hamba Allah yang hobby beramal sholeh karena akan mengetam tanamannya selama di dunia.


SubhanAllah karena itulah hamba yang beriman tidak takut mati, tidak cari mati, tidak lupakan mati, tetapi istimewanya merindukan mati, karena mati bukanlah wafat, mati hanya jasmani, tetapi ruhani wafat, ruhani menghadap Allah untuk mempertanggungjawabkan apa yang ia berbuat selama di dunia, mati satu satu pintu berjumpa Allah, berjumpa dengan kekasihNya, mengapa harus takut, justru menyenangkan bagi hamba yang beriman, karena kita pindah ke tempat yang lebih baik, lebih indah, lebih membahagiakan.

"La arol mauta illas saadah" tidaklah ku lihat kematian kecuali kebahagiaan, demikian sambutan gembira sayyidina Al bin Tholib.

Allahumma ya Allah kami mohon kepadaMu untuk mewafatkan kami dalam keadaan HUSNUL KHOTIMAH...aamiin.



K. H. Muhammad Arifin Ilham
26 September 2016

Minggu, 25 September 2016

Persahabatan Hakiki

Sahabat Sholehku
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

"Hubban Iimaanan”, adalah sebuah ikatan persahabatan yang lahir batin, tulus saling cinta dan sayang karena ALLAH, saling menolong, menasehati, menutupi aib sahabatnya, memberi hadiah, bahkan diam-diam di penghujung malam, ia doakan sahabatnya.
Boleh jadi ia tidak bertemu tetapi ia cinta sahabatnya karena Allah Ta’ala. InsyaAllah seperti persahabatan kita via FB, kita jarang bahkan tidak pernah bertemu, saling berjauhan, tetapi hati kita saling cinta dan rindu karenaNya, dan kita ingin sekali bertemu. Inilah persahabatan yang indah.

SubhanAllah, Islam agama yang tidak terikat oleh teritorial geografis, rasis nasionalisme, partai materialistis, kepentingan apapun harta darah keturunan, yang mengikat kita adalah keimanan kita, saling cinta kita karena Allah.

Sungguh hanya ikatan persahabatan yang dilakukan karena Allah itulah persahabatan hakiki, 
"Sesungguhnya hanya hamba-hamba beriman bersaudara" (QS Al Hujarat 10),
"Teman-teman akrab pada hari itu (Qiyamat) menjadi musuh bagi yang lain, kecuali persahabatan karena Ketaqwaan” (QS Az Zukhruf 67)
Di riwayatkan, bahwa: 
Apabila penghuni Syurga telah masuk ke dalam Syurga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, mereka bertanya tentang sahabat mereka itu kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala ...
"Yaa Rabb...Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di Dunia, Shalat bersama kami, Puasa bersama kami dan berjuang bersama kami",
Maka Allah SubhanAllah wa Ta'ala berfirman: "Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabatmu yang di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar dzarrah" (HR Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd).


Al-Hasan Al-Bashri berkata:
"Perbanyaklah Sahabat-sahabat Mu'min-mu, karena Mereka memiliki Syafa'at pada hari kiamat."


"Karuniakanlah kepadak kami sahabat-sahabat yang selalu mengajakku untuk tunduk, patuh dan taat kepada Syariat-Mu...Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di akhirat nanti dengan-Mu... Jangan tumbuhkan di hati kami untuk mencintai musuh-musuh-Mu dan musuh-musuh Rasul-Mu. Dan semoga Allah mengumpulkan kita di akhirat kelak dalam rahmat dan Jannah Firdaus-Nya...aamiin Allahumma Aamiin".

Jazaakumullah duhai sahabat sholehku, sahabat da'wahku yang kucintai karena Allah.

Sahabatmu Muhammad arifin ilham

K. H. Muhammad Arifin Ilham
24 September 2016

Jumat, 23 September 2016

Dua Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan di Dalam Masjid

Menurut hadis, ada dua hal yang tidak boleh dilakukan di dalam masjid. 

Pertama, mengumumkan kehilangan. Misalnya, seorang pengurus masjid mengumumkan di depan jamaah, “Siapa yang menemukan sebuah jam tangan merek X, maka dst…” Ini adalah perbuatan terlarang. Namun kalau mengumumkan penemuan, hal tersebut diperbolehkan, misalnya “Telah ditemukan sebuah kaca mata merek Y, maka dst…” 

Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mendengar di masjid orang mengumumkan barangnya yang hilang, maka doakanlah, ‘Mudah-mudahan Allah tidak mengembalikan barangmu, karena masjid tidak didirikan untuk itu.’” (H.R. Muslim)

Kedua, melakukan transaksi jual-beli. Rasulullah saw. melarang melaksanakan transaksi jual-beli di dalam masjid, sedangkan kalau transaksi itu dilakukan di luar masjid (di teras atau halaman masjid, misalnya), hal ini tidaklah terlarang. 

Rasulullah saw bersabda, “Apabila kamu melihat orang melakukan transaksi jual-beli di dalam masjid, maka doakanlah, ‘Mudah-mudahan Allah tidak menguntungkan perdaganganmu!’” (H.R. Nasa’i dan Tirmidzi)

Aam Amiruddin
22 September 2016

Rabu, 21 September 2016

Jodoh Yang Shaleh

Sungguh bahagia kalau kita punya jodoh saleh, yang bisa menjadi penyejuk saat kita lelah menghadapi tantangan-tantangan hidup, menjadi penggembira saat kita sedih, dan menjadi pelindung saat kita menghadapi kesulitan. Jadi, mempunyai jodoh yang saleh bisa dipastikan menjadi dambaan setiap orang. 

Rasulullah saw. bersabda, “Hendaklah kalian berusaha agar memiliki hati yang selalu bersyukur, mempunyai lisan yang selalu berzikir, dan memiliki jodoh saleh yang bisa saling membantu untuk urusan akhirat.” (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah). 

Oleh sebab itu, jodoh yang saleh merupakan indikator kebahagiaan dunia.

Aam Amiruddin
19 September 2016

Selasa, 20 September 2016

Tenaga Kerja Wanita (TKW)

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

TKW bukanlah pilihan kami, bukan cita-cita kami, apalagi tujuan kami
TKW keadaan kami, ikhtiar kami dari takdir ke takdir yang lebih baik
TKW memang sangat berat, jauh dari keluarga, dan tanah air yang mestinya kami disana
TKW semangat karena ada harapan keluarga, dan masa depan kami
TKW lelah, jauh dan sedih, tetapi iman kami mengajari kami untuk menikmati semuanya
TKW membuat iman kami semakin terjaga dalam ibadah bahkan da'wah
TKW menjadikan kami lebih mandiri, bersopan santun, dan saling sayang dengan saudara saudari kami seperjuangan
TKW mengajarkan kami bahwa hidup ini memang musafir, sekedar mampir, bukan disini tetapi disana, hidup di akhirat nanti selama lamanya
TKW harusnya menyadarkan hati nurani para pemimpin negeri ini, agar kami rakyat dapat mencari nafkah di negeri tercinta Indonesia.

Abang mulai menulis ini di bandara Hongkong, terkesan saat mereka melepas kami, sementara mereka akan kembali dengan ritual ikhtiarnya dengan waktu yang lama.
Hati ku perih, kagum dan bersyukur melihat ketabahan mereka.

Allahumma ya Allah Pemilik semua hati dan keadaan, kuatkanlah iman TKW kami, jagalah mereka, hiasilah hidup mereka dengan ketabahan dan kejujuran, mudahkan mereka meraih rizki yang halal penuh berkahMu, jadikan mereka wasilah hidayah bagi tuan-tuan mereka karena keindahan Islam mereka, dan segera kumpulkan kembali mereka dengan keluarga mereka dalam ikhtiar yang penuh dengan karuniaMu...aamiin.

Selamat berjuang bu Nining, mbak Supiyati, mbak Nuris, mbak Nurul dan semua saudara saudariku POSMIH (Persatuan Organisasi Muslim Hongkong) seiman dan setanah air.
Kalian pahlawan devisa,
Kalian wanita wanita yang tangguh, pantang menyerah,
Kalian bidadari-bidadari keluarga
Kalian harapan dan kebanggaan anak-anak kalian
Kalian mujahidah di negeri hutan beton 


Selamat berjuang...
Sahabatmu Muhammad arifin ilham.


K. H. Muhammad Arifin Ilham
19 September 2016

Sabtu, 17 September 2016

Hikmah dan Rahasia Nikah

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Sahabatku inilah diantara hikmah dan rahasia mulia NIKAH bagi seorang mu'min :


Fitrotullah, menterjemahkan cinta kepada mahlukNya karena Nya
Baabu ridhollaahi, pintu keridhoan Allah
Amrullaahi, bukti taat pada perintah, takut berzina
Sunnatul anbiyaai, sunnahnya para nabi
Ummatur Rasuulillah, umatnya nabi Muhammad
Syiaarul Islam, syiar Islam
Thoriqutud da'wah, strategi da'wah
Salaamatun, selamat dari penyakit biologis dan sosial
Ibaadah, bernilai ibadah
Miftaahur rizki, pintu rizki
Dzihnu, kecerdasan terbimbing
Iffah, terjaganya kehormatan diri sebagai muslim
Izzah, kemuliaan diri
Syifaa, obat jasmani
Shihhatun, sehat karena metabolisme berfungsi lancar, dan bersih 
Aafiyatun, obat rohani
Wajhun Nuuri, wajah pun bersih bersinar
Hijratun, membawa perubahan lebih baik
Ukhuwah, menumbuhkan persaudaraan iman
Shilaturrahm, memperkuat shilaturrahim, menjadi keluarga besar
Tawqiiddul iiman, meningkatkan iman
Tawajjuhan, lebih fokus berfikir, beribadah, bekerja dsb
Sakiinatun, tenang, damai dan bahagia


Allhumma ya Allah pertemukanlah, mudahkanlah, bahagiakanlah jodoh terbaik untuk sahabat sholeh FB kami...aamiin.

Dan bagi yang sudah berkeluarga, "Ya Allah jadikanlah keluarga kami, keluarga syurga sebelum Syurga...aamiin..."


K. H. Muhammad Arifin Ilham 
16 September 2016

Senin, 12 September 2016

Doa Wukuf, Doa Puasa Arafah Mustajab

Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarkaatuhu.


Doa wukuf Arafah, dan doa hamba puasa Arafah mustajab.

Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arofah..." (HR At Tirmidzi).


SubhanAllah walhamdulillah sahabatku, abang tidak jenuh-jenuhnya selalu mengingatkan diri abang ini dan kalian semua untuk sungguh-sungguh TAUBAT, sungguh-sungguh TAAT sebagai bukti taubat, dan sungguh-sungguh DOA bertaubat.

Sungguh sahabatku tidak ada hal yang harus DISEGERAKAN dari semua yang harus disegerakan sebelum ajal tiba selain SEGERA BERTAUBAT dan MOHON AMPUNAN ALLAH.



SubhanAllah walhamdulillah mari kita berdoa saat saudara kita sedang WUKUF di Arafah, dan kita sedang PUASA Arafah, insyaAllah doa ini SANGAT MUSTAJAB, dan insyaAllah doa ini juga dibaca sahabat sahabat kita yang sedang wukuf, dan diaminkan mereka juga.
Mari kita baca DOA TAUBAT ini dengan penghayatan dan keyaqinan, lalu aminkan,



"Allahumma ya ALLAH pujian untuk MU seluas langit dan bumi, hanya ENGKAU terpuji Ya ALLAH, hamba berterimakasih padaMU yang telah memberi KESEMPATAN hamba bertaubat.
Ya ALLAH sampaikan sholawat salam untuk RasulMU yang mulia, keluarga dan para sahabat yang menyertainya. 

Ya Rabbana kami telah menzholimi diri kami dengan banyak berbuat ma'siyat, kalau ENGKAU tidak ampuni dan rahmati kami, niscaya kami termasuk makhlukMU yang celaka.
Ya ALLAH tidak ada sesuatupun tersembunyi di mataMu, alangkah malunya hamba, alangkah hinanya hamba, alangkah kotornya hamba, rasanya tidak pantas menyebut NAMAMU yang SUCI lagi MULIA, sementara hamba ini penuh dengan lumuran dosa, tetapi ENGKAU dengan RAHMATMU masih memberi KESEMPATAN hamba untuk berTAUBAT.

Ya ALLAH Ya Rahman Ya Rahim Maha Pengasih Maha Penyayang Maha Menerima Taubat, terimalah taubat hamba, ampunilah seluruh dosa hamba, maafkan seluruh kesalahan hamba, HIJRAHKAN hamba menjadi hambaMU yang sungguh-sungguh TAKUT padaMU, dan TAKUT DAHSYATNYA HARI PEMBALASAN, jadikanlah hambaMU ini, hamba yang sungguh-sungguh TAAT padaMU...sungguh-sungguh MEMPERBAIKI DIRI...sungguh-sungguh TIDAK MA'SIYAT LAGI.

Ya ALLAH, hamba ingin BAHAGIA SELAMA-LAMANYA DI AKHIRAT KELAK.

Ya Allah rahmatilah ampunilah kedua orang tua kami, jadikanlah kuburan mereka taman di taman SyurgaMu.

Ya Allah rahmatilah ampunilah guru-guru kami, keluarga anak cucu keturunan kami, para sahabat kami, jamaah zikir, seluruh kaum muslimiin dan muslimaat baik yang hidup apalagi yang telah wafat.

Ya Allah rahmatilah ampunillah khususnya saudara saudari kami yang pernah kami sakit, yang kami zholimi hak mereka, pertemukanlah mereka dengan kami agar kami bisa minta maaf dan merekapun memaafkan kami.

Ya Allah jadikanlah rumah tangga kami Syurga sebelum Syurga.

Ya Allah muliakanlah Islam dan muslimiin, hinakanlah mereka kuffar yang terus memerangi kami.

Ya Allah satukah hati kaum muslimiin.

Ya Allah tolonglah, selamatkanlah, menangkanlah para mujahidMu, dan para mustadhafiina di Palestina, di Afghanistan, di Irak, di Suria, di Yaman, di Mesir, di Afrika Tengah, di Ughur Cina, di Kasmir India, di Rohigya Myammar, di Patani Thailand, dan di Moro Philipina.

Ya Allah tancapkan di hati kami kekuatan dan keindahan iman, hiasalah hidup kami dengan kesenangan ibadah dan kemuliaan akhlak, selamatkanlah kami dari kekufuran, kemusyrikan, kefasiqan, kemunafikan, dan keinginan berbuat ma'siyat.

Ya Allah sesungguhnya kami mohon ridho dan SyurgaMu, dan kami mohon perlindunganMu dari murka dan nerakaMu.

Ya Allah jadikan haji kami, haji yang mabrur, haji yang membawa perubahan total dalam hidup kami, haji yang menjadikan kami hijrah selama-lamanya dari ma'siyat.

Ya Allah terimalah puasa Arafah kami, perbaikilah sisa-sisa hidup kami, kehidupan yang selalu dalam berkahMu.

Ya Allah berkahi negeri kami dengan pemimpin yang bertaqwa, dan mengajak kami bertaqwa padaMu.

Ya Allah kami mohon keselamatan agama kami, kesehatan yang afiyat bermanfaat di jalanMu, keluasan ilmu yang membuat kami semakin mencintaiMu, keberkahan rizki yang halal, kesempatan taubat sebelum wafat, rahmatMu saat-saat kami wafat, ampunanMu setelah kami wafat, ringankanlah untuk kami saat-saat menghadapi goncangan sakaratul maut, wafatkanlah kami semua dalam keadaan beriman, berwudhu, berzikir, bersih jasmani rohani, taubat kami yang Engkau terima, dan Engkau bimbing di akhir hayat kami, lisan kami mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAH, wafat dalam keadaan husnul khotimah.

Ya Allah ya Robbana bahagiakanlah kami di dunia sebentar ini, dan bahagiakanlah kami di akhirat kelak nanti selama-lamanya.

Ya ALLAH, kabulkan semua doa hamba, hamba-hambaMu yang sedang Wukuf di Arafah, dan kami yang sedang berpuasa di tanah air ini karenaMu...aamiin, aamiin, aamiin".


Share doa ini sahabatku, satu doa diijabah semua doa diijabah. Abang share ini langsung dari mesjid Az Zikra yang juga kontak langsung dengan sahabat kita di Tanah Suci yang sedang Wukuf Arafah.


K. H. Muhammad Arifin Ilham 
11 September 2016

Rabu, 07 September 2016

Hutang

Menagih utang adalah ibadah. Dalam Islam, orang yang berutang memang harus diingatkan. Ada orang yang tidak membayar utang bukan karena tidak mau, tetapi dia hanya lupa. Ya, orang yang berutang kadang lupa, tetapi orang yang dipinjami selalu ingat. Perhatikan tiga keterangan berikut ini.

Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa yang ruhnya berpisah dari jasadnya dalam keadaan terbebas dari tiga hal, niscaya ia akan masuk surga, yaitu bebas dari sombong, ghulul (khianat), dan dari tanggungan utang.” (H.R. Ibnu Majah)

Dari Ibnu Umar r.a., ia berkata, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa meninggal dunia dalam keadaan menanggung utang satu dinar atau satu dirham, akan dibayar (dengan diambil) dari kebaikannya; karena di sana tidak ada lagi dinar dan tidak (pula) dirham.” (H.R. Ibnu Majah)

Dari Shuhaib al-Khair r.a. berkata, telah bersabda Rasulullah Saw., “Siapa saja yang berutang lalu berniat tidak melunasinya, maka ia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (H.R. Ibnu Majah. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih)


Aam Amiruddin

6 September 2016

Selasa, 06 September 2016

Anak

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

SubhanAllah anak kita bukan hanya anak biologis, tetapi anak-anak santri, anak-anak yatim piatu or anak siapapun yang diamanahkan Allah kepada kita. Karena itulah Rasulullah menyebut ta'kala bani Adam wafat ada 3 amal yang mengalir, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan "waladun sholehun" anak sholeh yang mendoakannya.
Perhatikan kata "waladun", bukan "ibnu" anak kandung, tetapi "waladun" anak, anak siapa saja yang kita didik sholeh lalu mendoakannya, maka mengalirlah pahalanya untuk pendidiknya.


Masih ingat pekan lalu arifin mengajak siapa diantara santri yang berpuasa, "Anak-anakku sayang siapa diantara kalian yang hari ini berpuasa sunnah, silahkan duduk bersama abi (panggilan santri untuk arifin) buka puasa dan makan bersama abi". Dan hanya ada 6 santri yang berpuasa, dan kini senin hari ini arifin berbuka puasa, bukan lagi dengan 6 santri tetapi dengan semua santri berpuasa. Sungguh ajakan yang penuh KASIH SAYANG dengan KETELADANAN akan cepat diikuti dengan semangat untuk mengamalkannya.



SubhanAllah sekali lagi bahwa anak-anak kita mudah meniru. Sebagai guru, orang tua bukan hanya memberi contoh tetapi menjadi contoh. Da'wah DILIHAT lebih kuat pengaruhnya dari da'wah didengar. "So make a white and nice image every chance", kesan indah yang menjadi kesan panjang untuk generasi kita. Itulah AKHLAK JAARIYAH yang mengalir panjang walau kita sudah wafat.

Dan buah terindahnya kelak mereka akan menjadi pemimpin rumah tangga, organisasi, perusahaan, hatta negara sekalipun, mereka PEMIMPIN TELADAN yang penuh kasih sayang. Berkah umat mulia ini, berkah pula negeri tercinta ini.


Allahumma ya Allah berkahi negeri kami dengan generasi Robbani teladan yang penuh kasih sayang...aamiin.

Foto saat berbuka senin lalu dan senin hari ini.



K. H. Muhammad Arifin Ilham
5 September 2016

Jumat, 02 September 2016

Memuliakan Orang Tua

Aku bertanya kepada Rasulullah Saw., “Amal apakah yang paling utama?” Rasulullah Saw. menjawab, “Salat di awal waktu.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa?” Rasulullah Saw. menjawab, “Berbakti kepada kedua orangtua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa?” Rasulullah Saw. menjawab, “Jihad di jalan Allah.” (H.R. Bukhari)

Subhanallah! Demikian tingginya Allah Swt. menempatkan derajat orangtua hingga disejajarkan dengan salat dan jihad. Tentu teramat disayangkan jika ada figur publik yang terkenal baik kepada sesama atau bahkan getol ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan sosial namun akhlak terhadap kedua orangtuanya tidak atau kurang baik. Kita patut curiga, jangan-jangan kegiatan sosialnya tersebut hanyalah sebuah kepura-puraan demi sebuah popularitas mengingat kepada orang terdekatnya saja, yaitu orangtuanya, dia tidak sanggup berbuat baik.

Kalau Allah Swt. saja sudah mensejajarkan orangtua dengan salat dan jihad, bukankah sudah seharusnya kita lebih memuliakan orangtua daripada aktif di kegiatan sosial?


Aam Amiruddin

1 September 2016

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ ...