Selasa, 28 Februari 2017

Wafat Sesuai Harapan dan Kebiasaan

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.

Simaklah sabda Rasulullah ini dengan iman, "Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya"(HR Muslim).

Berkata Al-Munaawi, yaitu ia meninggal di atas kehidupan yang biasa ia jalani dan ia dibangkitkan di atas hal itu" (At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami' As-Shogiir 2/859)

"Apabila Allah menghendaki bagi seorang hamba satu kebaikan, niscaya Ia mempekerjakannnya. Ditanya, “Apa yang dipekerjakan kepadanya? Beliau bersabda, Allah membukakan kesempatan beramal sholeh baginya saat menjelang kematiannya sehingga yang disekitarnya meridhainya (HR Ahmad & Al-Hakim).

Hafsah meriwayatkan bahwa Umar r.a. pernah berdoa, “Ya Allah berikan aku mati syahid dan mati di Madinah! Harfsah bertanya, “Apakah mungkin hal itu terjadi? Umar r.a. menjawab, “Jika Allah menghendaki pasti terjadi! Dan beliau wafat di Madinah, dan makam beliau berdampingan dengan Rasulullah dan sahabat mulia Abu Bakar Ashshiddiq.

SubhanAllah karena itu sungguh manusia diwafatkan Allah sesuai dengan harapan dan kebiasaannya"....

Yang biasa tahajjud saat tahajjud wafatnya, yang biasa ke mesjid lagi di mesjid wafatnya, yang biasa puasa senin kamis, hari itu ia wafat...

Yang biasa mancing lagi mancing wafatnya, yang suka rokok lagi merokok wafatnya, yang suka ma'shiyat sedang ma'shiyat wafat...

Ayooo sahabatku luruskan niat, semangatlah mengharapkan ridho Allah dan SyurgaNya, dan BIASAKANLAH HIDUP KITA DALAM SUNNAH NABI KITA, InsyaAllah wafat husnul khotimah.

Jangan lupa sebelum rehat malam ini berwudhu, berdoa, berzikir dan berazam untuk sholat malam duhai sahabat da'wahku tercinta.

Allahumma ya Allah hidupkanlah kami bahagia dalam taat di JalanMu, dan wafatkan kami semua dalam keadaan husnul khotimah...aamiin.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
27 Februari 2017

Sabtu, 25 Februari 2017

Perbaikan dan Kebaikan

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.

Sahabat sholehku, sungguh karekteristik hamba beriman setelah disibukkan dengan ibadah dan da'wah adalah muhasabah diri. Cita-citanya adalah wafat dalam keadaan terbaik, husnul khotimah, karena itu hari ini harus lebih baik dari kemaren, besok lusa lebih baik dari hari ini. Maka iapun terus meningkatkan imannya dengan tekun mempelajari Alqur'an dan As Sunnah, hadir di majlis ilmu dan zikir, bersahabat dengan sahabat yang lebih sholeh dari dirinya, "Jadilah hamba Allah yang selalu bersama Allah, kalau tidak mampu maka mendekatlah kepada sahabat yang selalu mendekat kepada Allah karena mereka mengajakmu ke Jalan Allah".

Dan tidak ada jalan terindah dari semua jalan ilmu adalah duduk bersama menatap mendengar menyimak nasehat guru ulama yang istiqomah. Menatapnya membangkitkan semangat taqwa, mendengarnya menjadi rendah hati, dan menyimaknya membuat semakin mencintai Allah dan RasulNya, dan tumbuh mencintainya karena Allah.

Itulah pertemuan penuh berkah Allah yang akan mendapat perlindungan Allah di akhirat kelak, sebagaimana sabda Rasulullah "bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah". Bahkan kelak kita akan bersama berkumpul insyaAllah dalam SyurgaNya bersama siapa yang kita cintai di dunia karenaNya. Sungguh hidup pun jadi bahagia dan semangat memperbaiki diri, 
"Tiada yang paling aku suka kecuali perbaikan dan kebaikan" (QS Hud 88).
Allahumma ya Allah senangkan hamba dengan perbaikan, nasehat, mencintai dan dicintai ulama dan jalan yang membuat hamba semakin mendekat kepadaMu...aamiin.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
24 Februari 2017

Kamis, 23 Februari 2017

Sahabat Karena Allah

SubhanAllah walhamdulillah INDAHNYA PERSAHABATAN KARENA ALLAH.

Iman Syafi'i berkata, “JIka engkau punya teman yang selalu membantumu dalam rangka KETAATAN kepada Allah, maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah engkau melepaskannya. Karena mencari teman baik itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah” .

Rasulullah bersabda, “Apabila penghuni Syurga telah masuk ke dalam Syurga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia. Maka merakapun bertanya kepada Allah, ‘YA Rabb...kami tidak melihat sahabat-sahabat kami sewaktu di dunia, sholat bersama kami, puasa bersama kami, dan berjuang bersama kami. Maka Allah berfirman, "Pergilah ke neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun sekecil zarrah" (HR IBNUL MUBARAK DALAM KITAB AZ-ZUHD).

Al-Hasan Al-Bashrii berkata:
"Perbanyaklah sahabat-sahabat mu'minmu, karena mereka memiliki syafa'at pada hari Qiamat”.

Ibnu Jauzi berkata pada sahabatnya sambil menangis,
"Jika kamu tidak menemui aku di Syurga bersama kamu, maka tolonglah tanya kepada Allah tentang aku".

Pejamkan mata, berfikirlah...
Siapa kiranya di antara sahabat kita yang akan mencari dan mengajak kita ber-sama-sama ke Syurga?

Jika tidak, mulailah hari ini mencari teman ke Syurga sebagai suatu misi pribadi...

Arifin sahabatmu yang mencintaimu karena Allah.

Semoga Allah persahabatkan kita dunia akhirat karenaNya.

MasyaAllah nasehat indah luar biasa, jazaakumullah ya ustadz Adi Hidayat.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
22 Februari 2017

Minggu, 19 Februari 2017

Berdzikirlah

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.

SubhnanAllah walhamdulillah ZIKIR menjadi :

Pilihan terbaik disaat kegalauan semakin hebat,

Ketakutan karena dosa-dosa yang banyak,

Pintu tumpahan aduan kepadaNya,

Pemberi harapan,

Jalan keluar dari semua problema,

Doa mustajab,

Obat jasmani,

Obat ruhani,

Penenang jiwa yang paling efektif,

Imannya yang tenggelam dalam asyiknya zikir ,

Inti sebuah ibadah,

Melahirkan kemuliaan akhlak,

Takut ma'shiyat,

Disukai para Amalaikat,

Jauh dari syetan,

Zikir makanan jiwa yang tiada jenuh-jenuhnya menjadi asupan bagi perinduNya,

AmpunanNya dalam setiap lafadznya,

Keberkahan tanpa henti bagi pengamalnya,

Tanda seorang hamba dicintaiNya,

Tradisi Rasulullah dan para Rasul,

Bisa dilakukan kapanpun, dimanapun dan bagaimanapun,

Tiada jalan terindah selain mendekat kepadaNya,

BersamaNya,

Sangat bahagia, tenang dan damai.

Sungguh MAJLIS ZIKIR pun menjadi wadah bersama dari keinginan semua kita, duduk bersama ingin dekat denganNya di Taman SyurgaNya.

Simkalah Kalam Allah dengan iman,
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahayaNya. Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. Salam penghormatan kepada mereka (yang berzikir) pada hari mereka menemui-Nya ialah: “salam”; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka” (QS Al-Ahzab 41-44).
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan zikir kepada Allah. Ingatlah bahwa hanya dengan zikrullah hati menjadi tenang" (QS Ar Ro'du 28).
Rasulullah SAW bersabda:

“Maukah aku beritahukan kepada kalian mengenai amalan kalian yang terbaik, dan yang paling suci di sisi Raja (Allah) kalian, paling tinggi derajatnya, serta lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada bertemu dengan musuh kemudian kalian memenggal leher mereka dan mereka memenggal leher kalian?” Mereka berkata; ya. Beliau berkata: “Berzikir kepada Allah ta’ala.” Mu’adz bin Jabal radliallahu ‘anhu berkata kata; tidak ada sesuatu yang lebih dapat menyelamatkan dari adzab Allah daripada zikir kepada Allah" (HR Tarmidzi 3299, shahih).

“Allah berfirman pada hari kiamat, ‘orang-orang yang berkumpul akan mengetahui siapakah mereka yang termasuk ahlul karam (orang-orang yang mulia)’, seorang sahabat bertanya, siapakah ahlul kiram ya Rasulullah ?, beliau menjawab, “majlis-majlis zikir di masid-masjid” (HR Muslim).

“Apabila kalian melalui taman-taman Syurga, maka kelilingilah ia”.
Sahabat bertanya, “apakah taman-taman Syurga wahai Rasulullah?”, beliau menjawab, “yaitu halaqoh-halaqoh dzikir, karena sesungguhnya Allah memiliki pasukan-pasukan dari malaikat, yang mencari halaqoh-halaqoh dzikir, yang apabila mereka menjumpainya, mereka akan mengelilinginya” (HR Ahmad, Tirmidzi dan Baihaqi).

Allhumma ya Allah tolonglah kami agar selalu berzikir kepadaMu, selalu bersyukur atas ni'matMu, dan selalu beribadah terbaik kepadaMu...aamiin.

Foto saat Tawshiyah Zikir tadi malam di lapangan Samarinda KalTim.


K. H. Muhammad Arifin Ilham
18 Februari 2017

Minggu, 12 Februari 2017

Zikir

Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu.


SubhanAllah walhamdulillah...

Zikir adalah energi ibadah, amal sholeh, akhlak mulia, da'wah, jihad dan muhasabah diri.
"Jangan kalian merasa paling suci karena Allah tahu siapa yang paling bertaqwa" (QS An Najm 32).
Kini pilihan kita untuk Jakarta hanya ada pada dua saudara kita muslim, bang Anes dan mas Agus, sementara untuk bang Ahok, pilihan kita doa agar beliau meraih hidayah Allah.
"Bertaubatlah kepada Allah kalian semua wahai hamba-hamba Allah yang beriman, niscaya kalian menang..." (QS An Nur 31).
Kalau HAQ tujuannya maka SABAR strateginya.

Tiada hati terbaik, pikiran terbaik, lisan terbaik, waktu terbaik, ilmu terbaik, harta terbaik, jabatan terbaik dan popularitas terbaik selain digunakan DA'WAH DI JALAN ALLAH.
Sungguh kunci kemenangan kaum muslimin adalah KESUNGGUHAN TAQWA kepada Nya.

"We are moslems" kita dihadirkan sebagai umat pilihan, umat terbaik, umat berakhlak mulia, umat penda'wah, bukan pencaci maki, bukan penghujat, "nahnud duaad lasnal qudhoot" umat pengajak bukan pengejek.

Sungguh hamba Allah yang senang merendahkan dirinya di hadapan Allah di penghujung malamnya, maka buahnya rendah hati di hadapan makhlukNya.

Hamba Allah yang mudah menangis karena Allah itu lembut hatinya, halus, penuh kasih sayang, rendah hati dan sangat jauh dari sombong.

Bagaimana kalian begitulah pemimpin kalian, karena itu bertaubatlah kepada Allah, taatlah kepada Allah, dan RasulNya, STOP MA'SHIYAT, insyaAllah Allah hadirkan pemimpin yang sholeh.

Rapatlah barisan, satukan hati, tanggalkan perbedaan yang tidak prinsip, ayoooo bersama berjuang karena Allah untuk umat dan negeri Indonesia tercinta, ALLAHU AKBAR.

Allahumma ya Allah rahmatilah kami semua dengan ampunanMu, berkahilah negeri kami dengan Kau hadirkan untuk kami pemimpin yang sholeh, yang mengajak kami bahagia hidup dalam syariatMu dan sunnah nabiMu...aamiin.

Zikir Nasional subuh sabtu ini di mesjid Istiqlal


K. H. Muhammad Arifin Ilham 
11 Februari 2017

Kamis, 09 Februari 2017

Memilih Pemimpin

Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu.

SubhanAllah walhamdulillah sahabatku hukum memilih pemimpin hukumnya wajib, dan Islam sangat memperhatikan kepemimpinan.
Simaklah Kalam Allah ini,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (pemimpin) dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Apakah kami ingin mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?” (QS An Nisa’ 144).
“Kabarkanlah kepada orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (Yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (pemimpin/teman penolong) dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah” (QS An-Nisa’ 138-139).

Demikian pula dalam surah Ali Imron 28, Al Maidah 51, Al Maidah 57, Al Maidah 80 - 81, At Taubah 23, Al Mujadalah 22, dan Al Muntahanah 1.

Rasulullah bersabda,

"Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah dan paling dekat tempat duduknya pada hari qiamat adalah pemimpin yang adil, sedangkan manusia paling dibenci oleh Allah dan paling jauh tempat duduknya adalah pemimpin yang zhalim" (HR Tirmidzi dan Ahmad).

“Jika ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antara mereka menjadi pemimpinnya.” (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah).

Ingat sahabatku kisah pembaiatan Abu Bakar di Saqifah Bani Saidah sesaat pasca wafatnya Rasulullah adalah bukti lain betapa pentingnya arti kepemimpinan ini dalam Islam. Saat jasad Nabi yang belum lagi dimakamkan, para sahabat lebih mendahulukan memilih khalifah pengganti Nabi daripada menyelenggarakan jenazah beliau yang agung dan mulia.

Sungguh kalian bagaimana pemimpin kalian, inilah diantara kriteria pemimpin dalam Islam :

1. Muslim
2. Dewasa
3. Sehat jasmani
4. Bertaqwa, takut sekali berbuat ma'shiyat
5. Ikhlas
6. Jujur, shiddiq
7. Cerdas, fathonah
8. Dipercaya, Amanah
9. Semangat da'wah, tablig
10. Adil
11. Bijaksana
12. Berani
13. Tegas
14. Berwibawa
15. Rendah hati
16. Dermawan
17. Belas kasih, penyayang
18. Teladan, uswah hasanah
19. Dicintai umat
20. Rumah tangganya sakinah

Alhamdulillah kini pemimpin ibu kota Jakarta Indonesia tercinta ada dua calon muslim:
- Keduanya sama-sama muslim dan sholeh, maka pilihlah mana diantara keduanya yang paling sholeh,
- Keduanya sama-sama berkeluarga bahagia, mana diantara keduanya keluarganya yang bahagia hidup dalam Islam, lihatlah kehidupan rumah tangganya. Bagaimana ia menjadi imam bagi istri dan anak-anaknya,
- Keduanya sama-sama cerdas, mana diantara keduanya yang paling cerdas, cerdas pendidikannya, cerdas tutur katanya, luas ilmunya, luas cakrawala berfikirnya, mateng,
- Keduanya sama-sama dewasa, mana diantara keduanya yang lebih dewasa, mature enough,
- Keduanya sama-sama berwibawa, mana diantara keduanya lebih berwibawa, punya kharisma, dicintai dan disegani, bisa dilihat dari bahasa tubuhnya,
- Keduanya sama-sama berpengalaman, mana diantara keduanya yang lebih berpengalaman.

Lihatlah, kenalilah, istiharohlah, pilihlah, berdoalah, dan tawakkal kepada Allah.
Jangan pernah remehkan soal pemimpin ini, dan jangan sekali kali golput, walau belum ideal sempurna, ini menentukan perjalanan negeri kita tercinta Indonesia.

Anyway, siapapun pilihan kita dan pilihan saudara kita, juga saudara kita non muslim bahkan siapapun terpilih WAJIB KITA HORMATI, kita harus belajar "like in dislike" suka dalam ketidaksukaan, itulah penghormatan kepada saudara kita, sebangsa setanah air, sahabatku.

Allahumma ya Allah hadirkan untuk kami pemimpin yang bertaqwa, yang mengajak kami mencintaiMu...aamiin, aamiin, aamiin.



K. H. Muhammad Arifin Ilham
8 Februari 2017

Kamis, 02 Februari 2017

Cinta Ulama

Assalaamu alaikum wa rahmatullah wa barakaatuhu.

Astagfirullah, kini secara langsung kita menyaksikan ketidaksantunan Ahok dan tim pembelanya kepada ayahanda tercinta KH Maruf Amin, ulama NU kita, ketua MUI kita, ulama sepuh kharismatik negeri kita, yang kita semua sangat mencintai beliau karena Allah.

Simaklah Kalam Allah ini,
“Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba kami” (Fathir: 32).
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Ayat ini sebagai syahid (penguat) terhadap hadits yang berbunyi al-‘ulama waratsatil anbiya (ulama adalah pewaris para nabi)” (Fathul Bari, 1/83).

Sungguh ulama adalah pewaris para nabi, ulamalah yang melanjutkan da'wah para nabi setelah wafat, walau ulama tidak makshum, bukan tidak pernah salah, bahkan terkadang mereka terjatuh dalam kesalahan. Akan tetapi keutamaan dan kebaikan-kebaikan mereka akan menutup kesalahan-kesalahannya. Sungguh siapapun yang mencintai Allah, Rasulullah dan para nabi, maka WAJIB MENCINTAI ULAMA.

Simaklah sabda Rasulullah,

“Barangsiapa memandang wajah orang alim dengan satu pandangan lalu ia merasa senang dengannya, maka Allah Ta’ala menciptakan malaikat dari pandangan itu dan memohonkan ampun kepadanya sampai hari qiamat” (Kitab Lubabul Hadits).

“Barangsiapa memuliakan orang alim maka ia memuliakan aku, barangsiapa memuliakan aku maka ia memuliakan Allah, dan barangsiapa memuliakan Allah maka tempat kembalinya adalah Syurga” (Kitab Lubabul Hadits).

“Hendaknya kamu semua memuliakan para ulama, karena mereka itu adalah pewaris para Nabi, maka barangsiapa memuliakan mereka berarti memuliakan Allah dan Rasul-Nya” (Kitab Lubabul Hadist).

“Barangsiapa mengunjungi orang alim maka ia seperti mengunjungi aku, barangsiapa berjabat tangan kepada orang alim ia seperti berjabat tangan denganku, barangsiapa duduk bersama orang alim maka ia seperti duduk denganku di dunia, dan barangsiapa yang duduk bersamaku di dunia maka aku mendudukkanya pada hari qiamat bersamaku” (Kitab Lubabul Hadits).

Sungguh begitu besar keutamaan ulama, karena itulah hanya orang yang tidak beriman yang melecehkannya. Dan ingat! Kalau tidak tersinggung saat ulama dihina pasti ada penyakit di hatinya.

Ketidaksopanan Ahok semakin memperjelaskan siapa dirinya sebenarnya, jelas kebenciannya, jelas pelecehannya, dan semakin jelas tidak pantas menjadi pemimpin RT apalagi gubernur.

Alqur'an dan ulama saja berani dia lecehkan padahal dia hidup di negeri mayoritas umat Islam ini, apalagi kita orang biasa, belum berkuasa saja sudah begini kurang adab bagaimana jadi penguasa naudzubillahi min dzaalika. Mau dibawa kemana negeri yang beradab yang penuh tata krama ini...?

Kini semakin ditampakkan kebusukan hatinya, dan itu hukuman Allah untuknya. Sekaligus jawaban sejuta hikmah mengapa tidak langsung ditangkap agar semua semakin jelas!.

“Tidaklah seorang pun yang menjatuhkan kehormatan para ulama dan orang-orang mu'min, kecuali Allah subhanahu wata’ala akan membongkar aib-aibnya, Allah akan melemparkannya ke dalam kerendahan, kehinaan dan rasa benci dalam hati-hati kaum mu'minin. Orang-orang yang beriman akan membencinya dan ucapannya tidak akan diterima selama-lamannya. Ini adalah (balasan) dari Allah subhanahu wata’ala” (Muhadharaat fil Aqidah wad Da’wah: 3/313).

Alllahumma ya Allah tetapkanlah kami dalam kesabaran taat dan berjuang di JalanMu sampai batas takdir yang Kau tentukan untuk kami, dan tolonglah kami dari kaum yang zholim...aamiin.

Allahumma ya Allah berilah hidayahMu pada bapak Ahok yang terus menerus menguji batas kesabaran kami...aamiin.

Allahumma ya Allah berkahilah negeri kami dengan pemimpin yang bertaqwa dan mengajak kami bertaqwa kepada Mu...aamiin.



K. H. Muhammad Arifin Ilham
1 Februari 2017

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ø£َÙƒْÙ…َÙ„ُ المُؤْÙ…ِÙ†ِينَ Ø¥ِيمَانًا Ø£َØ­ْسَÙ†ُÙ‡ُÙ…ْ ...