Selasa, 18 Juni 2019

Amalan Terhebat

Tangan kanan memberi, tangan kiri tidak tahu itu lebih baik. Bisa jadi amalan ini kecil dalam pandangan kita, namun pahala di sisi Alloh sangatlah besar.

Adakah yang lebih kuat dari gunung, besi, api, air, angin?

Dialah orang yang memberi dengan tangan kanan dan tangan kirinya tidak tahu

Dan inilah amalan terhebat di mana kita akan mendapatkan naungan di hari akhir.

Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 1421)

KH. Abdullah Gymnastiar 
17 Juni 2019

Sabtu, 01 Juni 2019

Ketika Yang Paling Serius Tidak Diseriusi

Benarkah kita yakin bahwa Alloh Ta’ala yang menciptakan, menghidupkan dan memberikan rezeki pada kita? Benarkah kita yakin bahwa Alloh yang menciptakan dan menguasai langit dan bumi? Kalau kita benar-benar yakin, sebesar atau sedalam apakah keyakinan tersebut? mari kita evaluasi diri kita masing-masing.

Jika kita mengatakan bahwa keyakinan dan cinta kepada Alloh harus total dan sedalam-dalamnya, karena Dialah Yang Maha Segalanya, itu artinya Alloh adalah yang paling penting dalam hidup ini. Lalu,mengapa kita tidak serius kepada Alloh hanya memberikan yang sisa dalam hidup?

Sehari-hari kita bersujud kepada Alloh Ta’ala hanya di sisa waktu kesibukan. Kita bersedekah hanya dengan sisa yang jajan. Kita membaca Al-Quran hanya sisa membaca SMS, internet, majalah atau koran. Kita menyebut nama Alloh Ta’ala juga sisa dari menyebut-nyebut nama keluarga, kenalan maupun nama hewan peliharaan.

Hal yang lebih menyedihkan lagi, kita serius dan saling berlomba serta berbangga diri mempelajari ilmu komputer, akuntansi, bahas, matematika, biologi dan lainnya. Namun, ilmu tentang Alloh tidak begitu serius dan penting bagi kita. Ilmu tentang Alloh hanya sisa, yang seringkali sisa itu pun tidak kita sisakan.

Kita lebih sibuk pada uang dan orang, lebih mengurus pangkat dan gelar. Dibanding cinta kepada Alloh, kita lebih cinta pada makhluk. Dibanding membuka Al-Quran kita lebih asik membuka medai sosial. Daripada berzikir kita lebih menikmati menginat dan mengenang makhluk yang ditaksir, bahkan kita sering terlambat shalat karena sedang ada si dia.

Tidak terbanyangkan, bagaimana bisa kira berani memberikan sisa-sisa kesibukan duniawi kepada Alloh Tuhan Semesta Alam? Kita mengatakan bahwa yang paling serius dalam hidup adalah Allloh, tetapi kita sendiri sangat tidak serius kepada-Nya.

Kalau benar kita serius kepada Alloh Ta’a, kita pun harus serius mempelajari, mengenal, mendekat dan mengabdi kepada-Nya. Ilmu tentang Alloh harus kita cari dan pelajari agar kita semakin mengenal dan semakin larut cinta kepada-Nya. CInta tidak ada artinya kalau hanya di bibir saja.

Misalnya, saat terjadi sesuatu yang luar biasa, kita boleh saja mengucap nama Alloh. Saat mendapat rezeki kita bisa saja berkata, “Alhamdulillah, Alloh Yang Maha Memberi”. Tetapi benarkah kata-kata itu sesuai dengan yang ada di lubuk hari yang terdalam? Atau mungkin, kita bersusah-payah mengeluarkan suara serak-serak basah karena sedang di dekap calon mertua atau bos.

Kita biasa memajang stiker, ukiran, kaligrafi, spanduk ataupun baliho bertuliskan “Allah” di ruang tamu. Kita sudah hapal rukun iman sejak di TK atau SD. Namun, apakah kita sudah mengenal siapa dan bagaimana Alloh? Lalu, apakah keyakinan dan cinta kita kepada-Nya sudah terpahat dalam di hati?
“Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sungguh, Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam dada(mu).” (QS. Az-Zumar [39]:7).
Saudaraku, kalau kita yakin bahwa yang paling penting dan paling serius dalam hidup adalah Alloh, kita juga akan serius mengenal-Nya. Kalau kita serius mempelajari ilmu yang paling agung, yaitu ilmu tentang Alloh, kita juga akan mengenal banyak hal yang ada di bumi, langit atau kehidupan ini. Kapan dan dimana pun yakin bahwa Alloh selalu memperhatikan. Dengan cara itulah hidup kita akan tenang, nyaman dan hati-hati.

Sebaliknya, hidup akan resah dan gelisah ketika yang paling serius tidak diseriusi. Kita akan galau dan bingung sendiri setiap kali menjalani bagian demi bagian episode kehidupan. ketidak seriusan belajar dan mengenal Alloh Ta’ala itulah sumber seluruh masalah dalam hidup.

Alloh pasti memerhatikan. Alloh juga menatap saudara saat sedang membaca tulisan ini. Alloh pasti tahu apa yang ada dilubuk hati kita. Persoalannya, apakah kita benar -benar ingat dan yakin kalai kita sedang diperhatikan-Nya. Mari kita serius mengenal Alloh Ta’ala, Tuhan Semesta Alam.

KH.Abdullah Gymnastiar, ed. 2015. Ihktiar Meraih Ridha Allah. Bandung (ID): Emqies Publishing.)

31 Mei 2019

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ ...