Senin, 30 September 2013

Safar

Buat yang pada di busway, motor, mobil tua, jalan kaki, bila ingin perbaikan hidup, pergi baca bismillaah, pulang alhamdulillaah.

Supaya apa?
Supaya bepergiannya, dihitung ibadah. Kemudian jaga 5 waktu, tepat waktu, + sunnah-sunnahnya. Jaga mulut juga dan jaga telinga. Lalu berdoalah. Doa di saat safar/bepergian, yang dihitung ibadah, uuuuggghhh, doanya maqbul banget. 2-3 bulan, 6-7 bulan, 1-2 tahun, terus-terusan berdoa minta perbaikan dan perubahan hidup, bakal terjadi benar-benar. Tapi ya itu, lakukan secara kontinue.

Ga semua bisa tahajjud. Ga semua bisa sedekah gede, ga semua bisa dhuha. Apalagi disiplin. Tapi rata-rata kan semuanya bepergian. Bepergian, dari rumah, menuju tujuan masing-masing: kantor, pabrik, rumah, kampus, sekolah, dll. Maka sesungguhnya, it's kesempatan. Kesempatan buat berdoa benar-benar. Dan dihitung pula itu semua sebagai ibadah. Macet, nunggu busway datang, kepanasan, bau ketek, semuanya jadi indah.

I was begitu. Ai wes laik det. I did itu. Ai didit. Saya lakukan itu. Apalagi bisa tambah shalawat sepanjang jalan. Wuh, bertambah-tambah bonusnya. Tambah zikir-zikir, tambah istighfar, tambah doa-doa untuk orang lain. It's keren.

Jangan ngomongin orang di perjalanan. Sayang. Jangan pula ghibah, yang akhirnya bisa ngadu domba, fitnah, dll. Sayang. Ngomongin orang, ngadu domba, menikmati omongan orang, menikmati ghibah, malah bukan saja bikin safar jadi sia-sia, malah jadi dosa.

Setiap meter jalanan yang dilalui, harusnya jadi tambahan kemakmuran masa-masa yang akan datang, eh eh eh, malah juda tambahan kesuraman masa depan. Jangan pula pegangan tangan yang bukan suami/istri. Jangan cuma denger musik. Juga jangan bengong. It's sia-sia. It's sayang. Kudu manfaat.

Makin jalanan ngeselin, itu tanda ibadah makin berat. Makin macet, insyaAllah bobot ibadah bepergian, dan doa, makin oke.

Ustadz Yusuf Mansur 
19 September 2013

Jumat, 27 September 2013

Ujian Allah

Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barkaatuhu.

Simaklah kalam Allah dengan iman, 
 "Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, krisis pangan sampai kematian, dan berikanlah kabar gembira ini kepada orang-orang sabar yaitu orang-orang yang ditimpa musibah mereka mengucapkan "lnna lillahi wainnaa ilaihi raaji'un'" (QS Al Baqarah: 156).

Rasulullah bersabda, "Siapa yang dikehendaki Allah suatu kebaikan, maka diberiNya cobaan." (HR Bukhari).

"Tiada henti-henti cobaan menimpa mu'min, baik mengenai dirinya, keluarganya, hartanya hingga ia menghadap Allah dalam keadaan bersih dari dosa" (HR Tirmidzi).

"Apabila Allah menguji hambaNya dengan membutakan dua matanya, kemudian ia sabar, maka Allah menggantinya dengan ampunan dan surgaNya" (HR Bukhari).

"Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya ujian hidup, maka siapa yang ridha dengan ujian Allah, ia mendapat keridhaan Allah, dan siapa marah dengan ujianNya, ia pun mendapat murkanya Allah" (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Jadi, jangan pernah marah pada Allah yang menguji kita, jangan buruk sangka lagi. Jangan bersedih berkepanjangan lagi. Apalagi sampai putus asa. Ikhlas, sabar, baik sangka, ikhtiar, doa dan tawakk aladalah 'al manhaj', jalan yang membuat Allah ridha. Jangan bersedih. Don't be sad, just a moment, and next you will be happy forever. Insya Allah...aamiin.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
19 September 2013

Senin, 23 September 2013

Hikmah Subuh Buya Yahya

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Subuh ini kajian ilmu disampaikan oleh Buya Yahya, pimpinan pesantren Al Bahjah Cirebon. Sahabatku inilah beberapa hikmah untuk diriku dan kalian sahabatku tercinta:

1. Syetan masuk melewati hawa nafsu yang diperturutkan manusia (QS Al A'rof 175).

2. Orang kalau sudah hasad - dengki yang ada hanya benci, tertutup semua kebaikan dan kebenaran.

3. Kalau sudah sombong melahirkan sifat dengki, tidak ada yang boleh lebih hebat dari dirinya.

4. Orang sholeh yang rendah hati menghindari kata "aku".

5. Imam Ghozali : Kalau kamu ingin tahu benar, belajarlah tentang salah. Koreksilah diri dari orang yang membencimu karena ia terus menerus mencari aibmu.

6. Beda riya dengan ujub, kalau riya ingin dibesarkan orang lain, sedangkan ujub membesarkan dirinya sendiri. Cara jitu menghancurkan sifat sombong, riya dan ujub duduk di majlis Ilmu dan Zikir.

7. Sedangkan ikhlas hanya ingin mulia di mata Allah, tidak peduli dipuji atau dihina sekalipun sama baginya.

Allahumma ya Allah berilah kepada kami rizki teragung, sifat ikhlas di hati kami, pikiran kami, ucapan kami, akhlak kami dan semua aktivitas kami, dan jadikan kami hamba hambaMu yang rendah hati...aamiin.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
12 September 2013

Jumat, 20 September 2013

Jilbab Lahir Bathin

Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barkaatuhu.

Sahabatku Islam agama menuntun wanita pada harkat derazat kemuliaan, bahkan ada surah khusus untuk wanita, surah An Nisa.

Islam menuntun wanita mu'minat untuk menutup auratnya kecuali kepada yang Allah halalkan untuknya.
“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, dan tidak mudah diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang” (QS al-Ahzab:59).

Tentu jilbab lahir bathin, jilbab dengan kemuliaan akhlaknya yang menjadi contoh terbaik, bukan berjilbab tetapi buruk akhlaknya. Hukumnya wajib dan haram, berdosa dan adzab akhirat kelak bagi yang tidak melaksanakannya.


Wasiat Rasulullah, “Wahai Asma’ sesungguhnya perempuan itu jika telah baligh tidak boleh menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini, sambil menunjuk telapak tangan dan wajahnya.”(HR. Muslim), 

 
dan ancaman siksa bagi yang tidak memperdulikan,
“Ada dua gol manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak, kepalanya digelung seperti punuk onta. Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya. Padahal, bau surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian” (HR. Imam Muslim).

WANITA BERLENGGAK-LENGGOK TIDAK AKAN MENCIUM BAU SYURGA, lantas bagaimana promotornya, yang memberi izinnya, apalagi sampai memperjuangkannya agar terselenggara, alangkah besarnya dosanya. INGAT HIDUP INI TIDAK LAMA, TAKUTLAH HARI AKHIRAT YANG KITA AKAN HIDUP SELAMA-LAMANYA, HARI DIBALAS SEMUA AMAL PERBUATAN!

"Allahumma ya Allah berilah hidayah presiden kami, para pengemban amanat rakyat negeri yang beradab ini dari permainan tipudaya dunia, tipu muslihat orang tidak beriman dan syetan yang terkutuk, lindungilah negeri kami dari murka adzabMu...aamiin".

Dari Anak bangsa yang cinta negerinya dan yang merindukan pemimpin yang sangat takut kepada Allah. Sebarkan ini sahabatku demi keberkahan negeri tercinta ini.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
6 September 2013

Selasa, 17 September 2013

Birrul Walidain

Amal yang hebat, dan ada di rumah, yakni: birrul walidain. Benar-benar berbuat baik ke ortu. Jaga mulut dan sikap. Nurut, ngebantu dan ngebahagiain beliau-beliau.

Jangan pernah bilang: ah mamah nih... ah ibu nih... ah emak nih... Atau apa panggilan untuk beliau. Juga terhadap ayah. Sebaiknya jangan pernah nunjukin muka masam, muka sepet, muka sebel, muka ga enak diliat. Sebisa mungkin kalo pun kesel ama kelakuan ortu, maafin.
Apalagi kalo bukan karena kelakuan ortu, yakni cuma qt yang ga seneng dikasih tau, dinasihatin. Wuh, jangan dah. Bisa susah di dunia dan akhirat. Sebaiknya jangan ampe disuruh, kerjain kerjaan-kerjaan rumah: nyapu, ngepel, nyuci piring, pakean, motor, mobil. Itu jalan buat hidup senang.

Sebisa mungkin jangan ambil duit ortu, tanpa bilang-bilang, walo ortu ga tau. Klo ga dikasih, jangan marah-marah. Ngambil duit orang lain aja ga boleh, apalagi ortu. Saban habis shalat, doain bener-bener ortu. Doanya jangan doa hafalan saja. Kudu doa yang bener-bener diperlukan ortu.

Dahulukan kepentingan ortu, daripada kepentingan kita-kita anaknya. Sampe ke urusan makan minum dan jalan. Jangan ngeduluin, jangan ngelangkahin.

Kalo ribut dengan ortu, kudu ambil posisi yang ngalah, yang maafin, yang mahamin, yang ngertiin. Jangan munculin ego ke ortu.

Sering-sering hadiahin faatihah buat ortu, baik habis shalat, atawa kapan aja. Dibanyakin. Doa buat orang lain aja keren banget. Apalagi buat ortu.

Mertua juga ortu. Paman, bibi, juga ortu. Kakek nenek juga disebut ortu. Guru juga ortu. Guru sekolah, guru madrasah, guru ngaji...

Jangan ngomongin ortu. Kecuali kebaikannya. Jangan skali-kali ngomongin. Dan karena guru juga ortu, dan ustadz adalah juga guru, maka jangan juga begitu ke ustadz, he he....

Banyak-banyak minta doa ke ortu. Banyak-banyak bersedekah ke ortu. Tanpa melupakan bahagian yang berhak lainnya. Gedein aja jatah sedekahnya. Supaya bisa bagi-bagi.

Jangan nyelonong begitu aja, padahal ortu ada di rumah. Izinlah sama beliau. Walo itu cuma keluar rumah buat beli pulsa. Sambil minta duitnya, he he....
Pokoknya jangan ampe ortu nyari-nyari. Ini pantangan banget. Pantangan bikin ortu susah. Sebaiknya pamit, kasih tau, walo hanya pergi ke pekarangan.

Jangan kesel sama ustadznya. Jangan marah-marah ga keruan. Klo ada yang ga sependapat, doa aja, baik sangka aja. Tapi tegur baik-baik boleh. Ustadz juga ortu, he he.

Jangan ampe berkata kasar. Walo sekedar, "Mamah nih..." "Papah nih..." "Ayah ibu mana ngerti sih urusan anak muda." Jangan ya.

Sebaiknya ga pernah melengos, atau memalingkan muka dari ortu. Kalo diajak bicara, kudu nunjukin perhatian dan rasa senang. Kudu banyak waktu buat ortu. Kalo udah ga adanya, bakal nyesel minta ampun.

Ucapin sering-sering, sebagai doa dan niat. Saya kudu jadi anak saleh/salehah. InsyaaAllah ditegor bapaknya: "Kamu kan anak Pak Shomad!" He he he....
Ya, kudu sering-sering ucap, sebagai doa dan niat, "Saya kudu jadi anak yang berbakti, yang nyenengin ortu, biar dapet doa dan ridhonya."

Doain ibu saya, dan semua orang-orang tua saya ya. Salam hormat. Dan banyak-banyak saya mohon maaf, belum bisa nyenengin dan belum manfaat bagi kawan-kawan semua.

Ustadz Yusuf Mansur
6 September 2013

Minggu, 15 September 2013

Al Qur'an Nan Agung

Al Qur'an diturunkan Yang Maha Agung, dibawa Malaikat yang paling agung, Malaikat Jibril. Kepada orang yang paling agung. Nabi kita.

Rasul bersabda, manusia yang paling baik di antara kalian, yang belajar dan mengajarkan al Qur'an. Diturunkanpun di bulan yang paling agung.

Persembahkan huruf demi huruf yang qt baca, qt pelajari, qt hafalkan, qt amalkan, qt ajarkan, dari al Qur'an... --->
... Sebagai amal yang mengalir juga buat ayah ibu qt. Jangan alirkan keburukan buat ayah ibu qt. Tapi alirkan al Qur'an.

Dan al Qur'an pun diturunkan di hari teragung dan malam teragung, yang disebut sebagai lailatul Qadr.

Semoga kawan-kawan berkenan memberi hadiah yang paling agung untuk ayah ibu qt semua. Doa saya semoga orang-orang tua kawan-kawan saya ini panjang-panjang umurnya.

Yang baru bisa belajar baca, belajarlah. Yang dah bisa ngafal, ngafallah. Yang bisa ngajar, ngajarlah. Yang bisa ngamalin, amalkanlah.
Semua akan ngalir sebagai amal terbaik juga buat ayah ibu qt semua. Semoga diterima Allah ya semua amal qt. Aamiin. Al Faatihah...

Ustadz Yusuf Mansur
3 September 2013

Jumat, 13 September 2013

3 Hak Saudara Mu'min

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Simaklah KALAM ALLAH ini dengan IMAN, 
"Hai orang-orang beriman, jauhi prasangka kecurigaan, karena sebagian besar prasangka kecurigaan itu adalah dosa, dan janganlah mencari-cari keburukan orang, dan janganlah mempergunjingkan satu sama lainnya, adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, dan bertawakkallah kepada ALLAH, sesungguhnya ALLAH Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang" (QS. al Hujarat:12).
RASULULLAH bersabda, "Almu'minu miratul mu'mini", seorang mu'min adalah CERMIN bagi mu'min lainnya. Seorang mu'min adalah SAUDARA bagi mu'min lainnya. Ia harus menjadi PENOPANG dari ketidakberdayaannya dan menjadi MOTIVATOR dibelakangnya" (HR Abu Daud & Al Bukhori). 

Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, Muslim manakah yang terbaik?", Rasulullah menjawab, "Yaitu kaum muslimin yang lain selamat dari ucapan dan perbuatan". 

Yahya ibnu Muadz arRqzi berkata, "Berikan tiga hal yang menjadi hak saudara mu'minmu, 
1. Jika tidak mampu memberi manfaat untuknya, jangan pernah mencelakakannya, 
2. Jika tidak mampu membahagiakannya, jangan membuatnya bersedih, 
3. Jika tidak mampu memujinya karena kemuliaan akhlaknya, jangan pernah mencela dengan mempergunjingnya."

Karena itu SAYANGILAH SEMUA MU'MIN & RENDAH HATILAH pada mereka, sahabatku! (QS asy Syuara:215).
Inilah yang membuat ISLAM menjadi AJARAN TERMULIA karena menjunjung tinggi KASIH SAYANG, KEHORMATAN, PERSAUDARAAN & KEMULIAAN AHKLAK, sahabatku.

Semoga aku Muhammad Arifin ilham dan  kalian sahabat Muslimku, walau kita tidak bertemu langsung, ALLAH AL JAAMI', ALLAH himpun hati kita, ALLAH persaudarakan kita dunia akhirat dalam RIDHO & RAHMATNYA...aamiin. 


"Allahumma ya Allah jadikanlah kami bersaudara karenaMU, saling cinta, saling memperhatikan, saling menasehati, saling doa, saling tolong menolong karenaMU...aamiin".  

Jangan lupa sebelum rehat malam ini berwudhu, berdoa, berzikir sampai tertidur dan berazam untuk sholat malam, duhai sahabat sahabat sholehku.

Foto bersama imam dan para sahabat, Subuh di mesjid.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
29 Agustus 2013
 


Diperbarui 8 November 2014

Selasa, 10 September 2013

Ridho

Pagi sore, ada zikir: Rodhiitu billaahi robbaa, wabil Islaami diinaa, wabimuhammadin nabiyyaa. 1 atau 3x baca.

Jika kita baca itu, pagi dan sore, ba'da shubuh dan ba'da ashar, atau ga jauh dari itu, maka Allah akan Ridho ke kita.

Diharapkan kawan-kawan ngerti juga filosofinya. Supaya ga sekedar baca. Buat yang belum paham, baca aja dulu. Dawamin. Biasain. Mudah-mudahan diberi paham. Lantaran biasa baca, Allah bukakan kepahaman dari-Nya. Coba biasain dah. Tapi baik, saya kasih sedikit filosofinya, hikmahnya.

Segala apa yang terjadi, sepegetahuan-Nya, seizin-Nya, dan menjadi bagian bagi Kehendak-Nya.
Di antara yang wajib qt imani juga adalah Ketetapan-Nya, Keputusan-Nya. Semua ini kita kudu ridho. Ridho terhadap apa yang terjadi. Ga semua orang bisa ridho terhadap apa yang terjadi. Terutama bila hal itu dianggap buruk olehnya, menyakitkan, menyusahkan, merugikan.

Dulu saya berpikir, koq gampang amat dapat ridho Allah. Baca ini aja 1 atau 3x, pagi sore, maka dapat ridho Allah... Tapi begitu udah gedean, udah bersentuhan dengan dinamika, ga mudah emang untuk ridho. Perlu ilmu, kepahaman, pengertian dan hikmah.

Seorang yang malamnya kehilangan mobil, apa bisa ridho?
Sedang dia tau, bahwa ga akan hilang, kecuali dengan izin-Nya, sepengetahuan-Nya?
Apalagi tuh hilangnya, habis ditawar semalamnya, dengan harga bagus. Gara-gara nahan sebentar, eh malamnya hilang?
Bisa ga ridho?
Apalagi asuransinya ya habis. Ga diperpanjang. Alias, dah ga ada dah yang ngeganti. Habis diganti bannya pula, baru semua. Habis diganti sound mobil + tv nya pula. + habis disteam, habis ditune-up, habis diganti jok kulit. Siap dipasarkan dengan harga tinggi. Makin berderet ketidakridhoan jadinya. Ga mudah akhirnya membaca: rodhiitu billaahi robbaa... Yaa Allah, saya ridho... Baca rodhiitu billaahi robbaa wabil-islaami diinaa, wabimuhammadinnabiyyaa, akan membuat Allah bikin lapang juga hati, dada.

Buat yang pernah ngerasain sesek dada, sakit hati, kecewa, galau, tentu tau betapa mahal nikmat yang namanya: nerima, pasrah, tenang. Juga nikmat yang namanya: Percaya. Iman. Percaya bahwa pasti ada maksud Allah yang super baik buat kita di ke depan hari.

Misal, dah berjadwal, bahwa besok bakal dibayar. Tapi takdir, barisan perampok udah siap ngambil duit itu + nyawa keluarga. Yang jika takdir itu diloloskan Allah, maka harga 7x mobil itu jadi ga ada artinya. Karena itu, perlu baik sangka, husnudzdzon.

Ilmu, berbalut pengalaman, akan jadi hikmah. Dan bayangkan, yang kita ridhoi adalah Perlakuan Allah. Ini kan TOP banget.

Saudara percaya sama saya saja, ridho sama saya, dengan segala rencana saya , cita-cita saya , untuk IndonesiaBerjamaah, saya senang. Terlebih-lebih lagi Allah. Saudara yang gak senang, banyak nanya, dalam pengertian, bukan pengen tau, tapi pengen rame, kalo ga kalem-kalem, dah kesel. Nah...

... Nah, kita sering ga seneng dengan Perbuatan Allah ke kita, buruk sangka, banyak nanya: why begini, why begitu, why me?
Padahal kalo ridho, ikut ngalir dengan ikhlas, maka Allah akan aturkan yang terbaik buat kita. Mobil bakal diganti dengan yang lebih baik.

Ridho itu amalan hati, pikiran, perasaan. Dan itu luar biasa amalan ini. Bisa mendatangkan keridhaan Allah. Allahu akbar!
Ini baru Rodhiitu billaahi robbaa loh... Belom 2 kalimat yang lain: wabil-islaami diinaa dan wabimuhammadinnabiyyaa...

Kita suka anggap Islam ini beban. Ajaran Nabi, beban. Berat banget buat ngelaksanain kewajiban-kewajiban dalam Islam dan sunnah-sunnah Rasul. Itu namanya ga ridho. Kalo ridho, enteng. Kalo perlu, tuh umumin di pintu. Buat maling mobil semalam...

Yth... Bapak/Ibu maling, ada ban dan pelek ori nya yang belum diambil, +dvd dan tv bekas, + kunci mobil. Silahkan ambil...

Sekarang baca aja dulu ini wirid sore yang rodhiitu billaahi robba... 3x... Selamat mencoba ya. Semoga lebih meresap setelah tau.

Percayalah, ga ada Perlakuan Allah, Perbuatan Allah, Kehendak Allah, Keputusan dan Ketetapan Allah, yang ga baik. Semuanya the best.

Selamat afternoon... Good sore... Salam sayang untuk saudara-saudara semua yang saya sayangi karena Allah. Wassalaamu'alaikum wr wb.

Ustadz Yusuf Mansur
26 Agustus 2013

Sabtu, 07 September 2013

Shalawat Yang Lengkap

Sesekali atau kalo bisa, sering-sering baca shalawat yang agak lengkap.
Sebab shalawat itu kan doa. Doian Rasul dan doain semua yang didoain saat kita doa untuk Rasul. Yakni saat qt nyebut juga yang lain.

Prinsip doa itu, sama. Doa itu akan kembali ke kita, dalam keadaan yang doa itu para malaikat, dengan doa yang sama ke orang lain.

Dahsyatnya, bedanya, shalawat, dengan doa yang lain adalah: yang balas itu, LANGSUNG Allah. Ini kan keren.

Mampu ga sih membayangkan?
Ketika qt bershalawat, maka Allah yang langsung membalas shalawat qt. Sementara qt kan berdoa kepada Allah. Biasanya qt yang berdoa kepada Allah, ini malah Allah langsung yang membalas doa qt, dengan doa yang sama yang qt doakan buat Nabi.

Maka... Begini... Ketika kita hanya menyebut "Nabi/Rasul", maka doa itu akan kembali pada diri kita "saja".

Allaahumma shollii 'alaa Sayyidinaa Muhammad... Nah, Allah dan malaikat-Nya akan membalas untuk kita "saja".
Ketika kita tambahin: wa 'alaa aali Sayyidinaa Muhammad, yakni ke keluarganya Nabi, maka kembali ke keluarga qt juga.
Ketika qt bisa nambahin secara khusus: wa azwaaji Rasuul... Kepada istri- istrinya Rasul... Maka sebanyak shalawat kepada istri- istri Rasul balik ke qt.
Perjuangan istri- istri Rasul dalam membela Rasul itu luar biasa. Kayak Sayyidatinaa 'Aisyah yang mendampingi saat Rasul wafat.
Ketika qt tambahin dengan wa dzurriyyati Rasuul, turunan- turunannya Rasul, maka doa itu balik ke semua turunan qt.
Ketika qt tambahin: wa-ash-haabi Rasuul, maka balik ke sahabat- sahabat qt...

Saya cinta, sayang, senang, sama sahabat- sahabat saya. Apa yang bisa saya lakukan untuk sahabat- sahabat saya kalo harus berbentuk duit?
Ga seberapa.
Setelah saya tau bahwa Allah akan membalas doa, langsung ke sahabat-sahabat saya, juga para malaikat-Nya, "hanya" dengan mendoakan sahabat-sahabat Rasul...Maka ya saya entengin doain sahabat Rasul, dengan menyertakan sedikit kalimat "wa-ash-haabi Rasuul...".

Saya sayang, cinta, demen, peduli, pengennya ada di tengah jamaah, ummat. Tapi apa yang bisa saya berikan ke jamaah, ummat?
Saya tuh ga bisa ngasih apa- apa. Konsep ekonomi berjamaah, hotel haji umrah, pesawat, ya baru bergulir doangan... Masih perlu perjalanan sejarah untuk membuktikannya bahwa itu manfaat buat jamaah/ummat. Lalu apa yang bisa saya berikan kalo gitu?

Maka saya inget akan konsep doa kembali ke qt. Dan di urusan shalawat, kembalinya bukan hanya malaikat yang membalas, tapi Allah...
Lalu saya tambahin di bait shalawat saya: wa-ummati Rasuul. Buat ummatnya Rasul. Besar harapan saya, Allah dan malaikat- malaikat-Nya... Langsung membalas shalawat itu untuk semua jamaah/ummat.

Duh, saya mau netes nih air mata.

Kelak mudah-mudahan saya selamat di akhirat dengan sering-sering mendoakan dan bershalawat begini. Bahkan, saya pengen banget diterimakasihi para nabi, para rasul, ditemui dan ketemu beliau-beliau, berjumpa dengan beliau-beliau...
Karena itu, saat bershalawat, saya sertakan pula: wa-ikhwanirrasuul minal-anbiyaa-i wal mursaliiin... dan saudara- saudaranya Rasulullaah... Dari kalangan Nabi dan Rasul. Maka, wuz... Shalawat itu nyampe ke beliau-beliau, lalu kelak beliau akan dibuat ketemu oleh Allah.

Penghulu para nabi juga diantaranya adalah Nabi Ibrahim. Ini kan juga qt sebut. + turunan-turunannya dan keluarganya lagi.
Yakni shalawat yang dipake di tahiyyat akhir. Dan itu sangat hebat sekali. Qt ini siapa sih? Bisa dikasih doain Nabi Ibrahim?
Artinya, dengan izin Allah, Nabi Ibrahim dan turunan-turunannya + keluarganya tau qt mendoakan beliau, bershalawat untuknya. Bayangkan kembalinya semua doa dan shalawat ke qt... Allah Maha Besar dan Luas Pahala dan Kebaikan-Nya dalam membalas seseorang.

Jadi, sesekali, atau malah rutin, berdoalah yang super lengkap. Doain kanan kiri, atas bawah, Rasul. Supaya kembali juga FULL ke qt dan untuk segenap orang- orang yang qt cintai.
Bacalah shalawat dengan penuh rasa cinta, rindu, sama Rasul.

Allaahumma shallii 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad, wa 'alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi...
... Wa-ash-haabibi, wa-ummatihi ilaa aakhirizzamaan, wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin...
walhamdulillaahi robbil 'aalamiin.


Jangan lupa jalanin sunnah- sunnah Rasul, selain shalawat.

Ustadz Yusuf Mansur
24 Agustus 2013

Jumat, 06 September 2013

Membaca Dan Mengamalkan Al-Qur’an

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Sahabatku tercinta, Al-Qur’an diturunkan untuk dibaca oleh setiap orang muslim, direnungkan dan dipahami makna, perintah dan larangannya, kemudian diamalkan. Sehingga ia akan menjadi hujjah baginya dihadapan Tuhannya dan pemberi syafa’at (penolong) baginya pada hari Kiamat.

Allah telah menjamin bagi siapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isi kandungannya tidak akan tersesat di dunia dan tidak celaka di akhirat, dan terdapat dalam firman-Nya: “…. Barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS Thaha:123).

Diriwayatkan dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah saw bersabda : “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Al-Atrujah, aromanya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah Kurma, yang tidak beraroma sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan orang munafik yang rajin membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Raihanah, aromanya wangi sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Hanzhalah, tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” (HR. Bukhari no. 5427, HR. Muslim no. 797).

"Semoga semua sahabatku selalu dalam berkah Allah...aamiin".

K. H. Muhammad Arifin Ilham
23 Agustus 2013

Selasa, 03 September 2013

Zikir Dhuha

Habis shalat dhuha, coba baca: Robbighfirlii warhamnii watub 'alayya, 100x. Keren banget. Saya jalanin dari tahun 2000-an.
Itu artinya: "Yaa Allah, ampunilah saya, tutuplah segala kesalahan saya, lengkapi kekurangan saya... Sayangi saya... ... Dan terimalah yaa Allah, taubatnya saya."

Habis dhuha trus baca doa itu yang dijadikan zikir, dengan dibaca 100x, kemudian sesuaikan perilaku dengan zikir dan doa tsb. Kan minta diampunin, ditutup kekurangan, dibetulin kesalahan, ya seyogyanya ga diulang semua kesalahan dan dosa. Minta juga kan disayang. Seyogyanya pula jangan bandel, jangan nakal, jangan ganjen, jangan jahat, jangan durhaka, sehingga ga disayang. Minta taubatnya diterima. Maka menjadi keharusan pula, perilaku ya sesuai. Benar-benar taubat. Berenti, dari dosa-dosa dan maksiat. Ajarin aja istri/suami/anak-anak/keluarga/kawan-kawan, zikir/doa habis shalat dhuha ini. Boleh baca di perjalanan. Dengan tetap konsen.

Zikir/doa itu dianjurkan sering-sering, banyak-banyak. Dengan dibiasain saban pagi, maka itu sudah masuk disebut sering-sering. 100 juga = banyak.
Met dhuha... dan met membaca zikir/doa ini. InsyaaAllah mustajab banget. Apalagi zikir/doa ini, dibaca di waktu dhuha. Salam.

Dhuha itu mentoknya 12 rokaat. Wass.

Ustadz Yusuf Mansur
21 Agustus 2013

Habis Shalat

Habis shalat, jangan langsung ngacir. Betahin duduk di hadapan Yang Maha Kaya. Duduk di kafe, di tongkrongan, pada betah.

Habis shalat, jangan langsung bangun. Betahin duduk sejenak di hadapan Yang Punya segala yang qt inginkan: modal, duit, jodoh, dll.

Ngantri interview tahan tuh berjam-jam. Kadang disuruh balik lagi, tetep senyum, ga kecewa. Harusnya habis shalat, juga betah. Untuk jadwal interview atau janjian dengan calon investor, datangnya bisa 30 menit sebelumnya, 'n full persiapan. Klo shalat? Suka seadanya.

Qt suka ga adil. Padahal Allah bukan hanya ngasih dunia, tapi Allah akan ngasih Ridha, Ampunan, Surga-Nya dan Keselamatan. Di antara qt, habis shalat, habis salam, langsung cek status. Buka HP, BB, Samsung, Iphone, dll... He he... ga malu sama Allah. Malah kadang saya nemuin, di antara azan dan iqomat, pun masih cek-cek hp/bb/android. (He he...saya banget yang ini, he he...)

Mau mobil gratis? Berbagai tipe, merek, dan keluar tahun terbaru?
Sering-sering ke masjid. Berjamaah. Tar dapet bonus dah bunga-bunganya dunia. Dikasih BONUS dunia, sama Yang Punya Dunia, jangan pada belagu ga mo terima. Terima aja. Secara halal, dan asal jangan boleh korup. Harepan, tetep akhirat.

Aneh, ketika nyari dunia lewat jalan akhirat pada ga mau. Giliran nyolong, separoh nyolong, haram, separoh haram, pada ga bedebat.

Ustadz Yusuf Mansur
20 Agustus 2013

Minggu, 01 September 2013

Ulama

Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarkaatuhu.

Menurut Imam Ghazali, ulama ada dua, ulama dunia & ulama akhirat, ulama dunia itu tak ubahnya lilin yang hanya menyinari sekitarnya tetapi dirinya terbakar hangus, "Besarlah kemurkaan ALLAH pada mereka yang berkata tetapi tidak mengamalkannya" (QS Ash Shoffaat 3).

Ciri ulama akhirat itu istiqomah aqidah, ibadah, akhlak dan dakwahnya, takutnya hanya pada ALLAH (QS Al Anbiya 28), terlihat senangnya berjamaah ke mesjid, lembut tutur katanya, bicaranya hikmah yang mengajak hijrah menuju ALLAH, tegas menyampaikan HAQ, tampak sekali kerendahan hatinya, wajahnya murah senyum bercahaya, ikhlasnya mengajar tanpa minta upah apalagi bertarif, "Ikutilah mereka yang berdakwah yang tidak minta upah, merekalah hamba-hamba ALLAH yang mendapat HIDAYAH ALLAH" (QS Yasin 21). Walaupun ia tidak menolak kalau diberi hadiah yang kembali dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat, "tsiqqoh" kuat menjaga janji, "waro" sangat takut dan berhati-hati dengan Hukum ALLAH, siang malam memikirkan umatnya, umatnyapun selalu ia sertakan dalam doanya terutama setiap tahajjudnya di penghujung malamnya. Iapun sibuk berikhtiar untuk keberkahan keluarga dan dakwahnya, keluarganyapun sakinah & uswah hasanah, kuatnya shilaturahim, penghormatan pada perbedaan pendapat, memaafkan pada mereka yang menyakitinya, jauh dari sifat dengki bahkan ia senang untuk selalu belajar, mengaji & berguru lagi (QS Ali Imran 79).

Sahabatku inilah cita-citaku, aku harus belajar terus, demikian pula harapanku pada anak-anak keturunanku dan aku juga berdoa akan lahir dari kalian Ulama-ulama Akhirat yang akan menjadi CAHAYA ISLAM, UMAT MANUSIA & NEGERI TERCINTA INI...aamiin.


K. H. Muhammad Arifin Ilham
20 Agustus 2013

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ø£َÙƒْÙ…َÙ„ُ المُؤْÙ…ِÙ†ِينَ Ø¥ِيمَانًا Ø£َØ­ْسَÙ†ُÙ‡ُÙ…ْ ...