Minggu, 17 Juli 2022

Syarat Meraih Kesuksesan & Kebahagiaan

Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa diuji (dengan kendala/masalah) kemudian bersabar (berusaha menghadapinya), diberi (meraih kesuksesan) lalu bersyukur (tidak menyombongkan diri), dizalimi (mengalami ketidakadilan) tetapi memaafkan (berlapang dada), dan menzalimi (berbuat khilaf pada sesama) lalu beristighfar (menginsyafi kesalahan), maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah (kesuksesan dan kebahagiaan)". (HR. Al-Baihaqi, Syi'ab Al-Iman No. 4259)


Berdasarkan hadits tersebut, kesediaan menghadapi serta mengatasi "ujian" (kendala/masalah/kesulitan) merupakan syarat utama untuk mencapai kesuksesan. Pada konsepsi Islam juga dijelaskan bahwa kesuksesan itu bukan mencakup persoalan kehidupan materi duniawi semata, melainkan menjangkau kepada tercapainya memperoleh hidayah-Nya.

Muhammad Syafii Antonio
15 Juli 2022

Senin, 04 Juli 2022

Niat

 


Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Semua perbuatan tergantung niatnya dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) yang diniatkan. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia niatkan."

(HR. Bukhari No. 1 Kitab Al-Iman)

Dari hadits ini ada dua hal yang sangat penting untuk dipahami. "Nilai" suatu kebaikan bergantung pada niat. Kedua, seseorang memperoleh sesuatu sesuai yang diniatkan. Jadi, kebaikan menjadi kurang afdol bahkan bisa tidak ada artinya disisi Allah tanpa disertai niat mengharap keridhaan-Nya. Kemudian, barangsiapa yang cuma berniat memperoleh sesuatu (keduniawian) tanpa mengharap keridhaan-Nya hanya akan mendapatkan apa yang menjadi niatnya itu (keduniawian). Niat yang terbaik adalah selalu menyertakan pengharapan keridhaan Allah di setiap kebaikan termasuk pekerjaan sehingga kita memperoleh dua kebaikan sekaligus, yaitu hasil di dunia dan pahala untuk akhirat.

Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec
2 Juli 2022

Sabtu, 02 Juli 2022

Sifat Munafik

 Salah satu hal yang harus kita hindari dan jauhi adalah sikap atau sifat munafik. Sebab, selain berdosa maka sifat munafik ini akan merusak amal di dunia dan mendapat siksa di alam kubur yang sangat pedih.

Dalam kitab Sunan Tirmidzi ada sebuah hadits yang menceritakan orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul-Nya, di dalam kubur akan ditidurkan sampai Allah Ta’ala membangunkannya. Sementara, orang munafik akan dijepit bumi hingga tulang rusuknya remuk.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ : هُوَ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . فَيَقُولانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ هَذَا ، ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي سَبْعِينَ ، ثُمَّ يُنَوَّرُ لَهُ فِيهِ ، ثُمَّ يُقَالُ لَهُ : نَمْ ، فَيَقُولُ : أَرْجِعُ إِلَى أَهْلِي فَأُخْبِرُهُمْ ، فَيَقُولَانِ : نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لا يُوقِظُهُ إِلا أَحَبُّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ
وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ : سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ لا أَدْرِي . فَيَقُولَانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ ، فَيُقَالُ لِلأَرْضِ : الْتَئِمِي عَلَيْهِ ، فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ ، فَتَخْتَلِفُ فِيهَا أَضْلاعُهُ ، فَلا يَزَالُ فِيهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ

Abu Hurairah berkata, “Rasulullah bersabda: “Apabila mayit telah dikuburkan (salah satu di antaramu dikuburkan) maka datanglah dua malaikat yang hitam dan biru. Salah satunya bernama Munkar dan yang kedua Nakir. Kedua malaikat itu berkata: “Apa yang kamu katakan tentang lelaki ini (Nabi Muhammad SAW)?”
“Mayit menjawab seperti sebelum ia mati: Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, aku bersaksi bahwa tiada Dzat yang berhak diibadahi selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”
“Kedua malaikat itu berkata lagi: “Kami tahu engkau akan berkata begitu.” Kemudian diluaskanlah kuburannya, lebar dan panjangnya tujuh puluh hasta serta diterangi cahaya. Lalu diucapkan kepadanya: tidurlah.”
“Mayit itu berkata: Aku mau pulang kepada keluargaku dan memberitahukan (keadaanku) kepadanya.”
“Kedua malaikat berkata: Tidurlah seperti tidurnya pengantin yang tidak dibangunkan kecuali oleh keluarganya yang paling dicintainya, sampai Allah membangunkannya dari tempat pembaringannya itu.”
“Kalau mayit itu orang munafik, maka dia akan menjawab dengan berkata: “Aku mendengar orang-orang mengatakan demikian, maka akupun mengatakan seperti yang mereka katakan. Aku tidak tahu.”
“Kedua malaikat itu berkata: Aku tahu kamu akan menjawab seperti itu. Lalu dikatakan kepada bumi: Jepitlah dia (orang munafik).”
Maka bumi menjepitnya sehingga tulang rusuknya remuk dan dia terus menerus dalam siksaan tersebut sampai Allah membangunkannya dari tempat siksaannya itu.” 
(HR Tirmidzi)

Ustadz Aam Amirrudin
30 Juni 2022

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ ...