Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa diuji (dengan kendala/masalah) kemudian bersabar (berusaha menghadapinya), diberi (meraih kesuksesan) lalu bersyukur (tidak menyombongkan diri), dizalimi (mengalami ketidakadilan) tetapi memaafkan (berlapang dada), dan menzalimi (berbuat khilaf pada sesama) lalu beristighfar (menginsyafi kesalahan), maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah (kesuksesan dan kebahagiaan)". (HR. Al-Baihaqi, Syi'ab Al-Iman No. 4259)
Berdasarkan hadits tersebut, kesediaan menghadapi serta mengatasi "ujian" (kendala/masalah/kesulitan) merupakan syarat utama untuk mencapai kesuksesan. Pada konsepsi Islam juga dijelaskan bahwa kesuksesan itu bukan mencakup persoalan kehidupan materi duniawi semata, melainkan menjangkau kepada tercapainya memperoleh hidayah-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar