Minggu, 23 Februari 2014

Write Dream In Your Pray

Yuk talking-talking, hayya natakallam, about dream... 'Aniddriim... Tentang mimpi... Apa impian kawan-kawan...? Write it in your doa...

Dulu di antara dream saya, pengen bisa liat wajah ibu saya. Pengen meluk beliau. Pengen ketemu juga sama ayah, adik-adik dan keluarga. Dulu, ketemu sama ibu, sama ayah, sama adik-adik, dan keluarga, mahal sekali. Saya ga bisa ketemu mereka untuk waktu yang relatif lama.

Banyak orang yang ga ketinggian impiannya. Sederhana. Termasuk saya saat itu. Pengen banget ngeliat bulan, bintang dan matahari.
Impiannya saya saat itu, bener-bener sederhana, pengen banget idup ga punya utang lagi... Tenang rasanya kalo idup ga ada utang...
Tapi saya tetep menulis dream jangka panjang, dream yang saat itu rasanya kayak ngimpi beneran... Di antaranya? Kawin, he he.... Nikah.

Ya, saya pengen banget jadi penganten. Sambil nulis dan ngelukis mimpi pengen nikah, saya berpikir seperti kebanyakan orang... Apa iya, orang yang "ga ada" ayah ibu dan keluarga, serta ga ada duit, kayak saya saat itu, 1999, bisa menikah? Sedang pasti persyaratan segudang? Tapi tetep saya tulis dan lukis dream menikah itu dalam lembar-lembar impian... Sebab saya tau, bukan saya yang mewujudkan impian-impian itu semua. Tapi Allah.

Ustadz Yusuf Mansur
22 Februari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ ...