Selasa, 04 Agustus 2015

Nasehat Kiai Ahmad Daerobi

SubhanAllah walhamdulillah, duhai sahabat sholehku.

Abang mengajak kalian semua untuk merenungi nasehat yang sangat dalam menyentuh.
Menyadarkan betapa utamanya ukhuwah imaaniyah itu.

Saling menghormati, saling memahami, saling mendukung, saling membela karena semua dalam barisan perjuangan yang sama membawa bendera Laa ilaaha illaah Muhammadurrosuulullah.

Simaklah nasehat Kiai Ahmad Daerobi, guru pondok pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur :
“Diam-diam ternyata saya menyukai semangat FPI dalam memberantas kemunkaran.
Saya tahu, kadangkala ada yang salah dalam aksi mereka.
Namun, kesalahan mereka tidaklah seberapa dibanding kesalahanku yang takut dan tak peduli dengan kemunkaran yang merajalela.

Diam-diam ternyata saya menyukai semangat dan ketulusan Jamaah Tabligh dalam meramaikan sholat berjemaah di masjid.
Saya tahu, kadangkala ada yang salah dalam tindakan sebagian mereka.
Namun, kesalahan mereka tidaklah seberapa dibanding kesalahanku yang tidak melakukan apa-apa saat tetanggaku banyak yang tidak sholat.

Diam-diam ternyata saya menyukai semangat Hizbut Tahrir dalam membangun khilafah.
Saya tahu, ada yang salah dalam sebagian konsep khilafah mereka.
Namun, kesalahakanku yang tak mau berbuat apa-apa untuk penegakan syariat Islam, jauh lebih besar daripada kesalahan mereka.

Diam-diam ternyata saya menyukai cara berpolitik orang-orang PKS.
Saya tahu, mereka banyak dihuni oleh tokoh-tokoh di luar Nahdlatul Ulama.
Dan yang namanya partai politik pasti cukup banyak kesalahan oknum mereka.
Namun, kesalahan mereka tidaklah seberapa dibanding kesalahanku memilih partai yang cenderung sekuler dan anti penerapan syariat Islam.

Bahkan, diam-diam ternyata saya juga suka dengan keberanian Al-Qaidah dalam melawan kezaliman politik Amerika dan Israel.
Aku tahu, mereka melakukan beberapa kesalahan, tapi kesalahanku yang tidak peduli dengan nasib umat Islam jauh lebih besar daripada kesalahan mereka.

Dan, dengan terang-terangan saya menyatakan sangat mengagumi Nahdlatul Ulama.
Yakni, NU yang sesuai dengan pandangan Hadratussyekh Kiai Hasyim Asy’ari.
Bukan NU yang menjadi kendaraan politik.
Bukan NU yang dipenuhi kepentingan pragmatis.
Bukan NU yang menjadi pembela Syiah dan Ahmadiyah.
Bukan NU yang melindungi liberalisme.
Dan, bukan NU yang menjadikan Rahmatan Lil Alamin sebagai justifikasi untuk ketidakpeduliannya terhadap perjuangan penegakan syariat”.

Sungguh nasehat ini tidak akan keluar kecuali dari seorang yang sangat kuat imannya, alim, waro', zuhud yang tujuannya hanya Allah, RasulNya, oerintasinya akhirat dan demi keberkahan kemaslahatan umat.

Jazaakumullah kiai Ahmad Daerobi yang mulia, semoga Allah memberkahi pak Kiai.
Dan nasehat ini menyadarkan dan menyatukan kami semua dalam barisan perjuangan yang sama... Aaamiin.

Abang sayang kalian duhai para sahabat FBku seiman karena Allah.

K. H. Muhammad Arifin Ilham 
3 Agustus 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ ...