Selasa, 23 Agustus 2016

Tiga Macam Nafsu

Manusia itu makhluk yang tidak pernah steril (suci) dari kesalahan karena dalam dirinya selalu terjadi kompetisi nafsu. Ada tiga macam nafsu yang selalu bersaing dalam diri manusia, yaitu Nafsu Ammarah, Lawwamah, dan Muthmainnah.

Nafsu Ammarah adalah dorongan untuk melaku­kan pelanggaran dan kemaksiatan. Manusia paling saleh pun memiliki dorongan ini, karenanya sudah dipastikan tidak ada manusia yang steril dari dosa.

Nafsu Lawwamah adalah nafsu yang suka mengoreksi ketika kita melakukan dosa atau kemaksiatan. Kalau kita berbuat dosa, misalnya berbohong, siapa yang pertama kali mengingatkan bahwa perbuatan tersebut salah? Diri kita sendiri, bukan? Inilah yang disebut nafsu Lawwamah. Ber­syukurlah bila kita masih merasa bersalah ketika melakukan dosa. Ini menunjukkan nafsu lawwamah kita masih berfungsi. Bila kita sudah tidak merasa bersalah lagi ketika berbuat maksiat, ini menunjuk­kan nafsu lawwahmah-nya sudah tidak peka, bahkan mungkin tidak berfungsi lagi.

Nafsu Muthmainnah adalah dorongan untuk berbuat kebaikan. Jiwa merasa tenteram kalau melaksanakan aturan-aturan Allah. Manusia yang paling bejat di muka bumi sekalipun memiliki nafsu muthmainnah. Karenanya, sebejat-bejatnya orang pasti pernah berbuat kebaikan. Hakikatnya, manusia itu hanif (cenderung pada kebaikan), karena itu manusia akan merasa tenang, tenteram, dan bangga kalau sudah berbuat kebaikan. Sebaliknya, akan merasa gelisah dan menyesal bila melakukan pe­langgaran dan dosa.

Ketiga macam nafsu di atas, Ammarah, Lawwamah, dan Muthmainnah selalu bersaing. Apabila nafsu muthmainnah memenangkan per­saingan, akan lahir perbuatan baik. Kalau nafsu ammarah yang menang (dominan), akan lahir perbuatan dosa. Keinginan untuk bertobat sesungguhnya lahir saat nafsu muthmainnah mendominasi kita. Karenanya Allah membuka pintu tobatnya selama 24 jam bagi siapa saja yang mau bertobat kepada-Nya.


Aam Amiruddin
21 Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ ...