Kamis, 02 Februari 2017

Cinta Ulama

Assalaamu alaikum wa rahmatullah wa barakaatuhu.

Astagfirullah, kini secara langsung kita menyaksikan ketidaksantunan Ahok dan tim pembelanya kepada ayahanda tercinta KH Maruf Amin, ulama NU kita, ketua MUI kita, ulama sepuh kharismatik negeri kita, yang kita semua sangat mencintai beliau karena Allah.

Simaklah Kalam Allah ini,
“Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba kami” (Fathir: 32).
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Ayat ini sebagai syahid (penguat) terhadap hadits yang berbunyi al-‘ulama waratsatil anbiya (ulama adalah pewaris para nabi)” (Fathul Bari, 1/83).

Sungguh ulama adalah pewaris para nabi, ulamalah yang melanjutkan da'wah para nabi setelah wafat, walau ulama tidak makshum, bukan tidak pernah salah, bahkan terkadang mereka terjatuh dalam kesalahan. Akan tetapi keutamaan dan kebaikan-kebaikan mereka akan menutup kesalahan-kesalahannya. Sungguh siapapun yang mencintai Allah, Rasulullah dan para nabi, maka WAJIB MENCINTAI ULAMA.

Simaklah sabda Rasulullah,

“Barangsiapa memandang wajah orang alim dengan satu pandangan lalu ia merasa senang dengannya, maka Allah Ta’ala menciptakan malaikat dari pandangan itu dan memohonkan ampun kepadanya sampai hari qiamat” (Kitab Lubabul Hadits).

“Barangsiapa memuliakan orang alim maka ia memuliakan aku, barangsiapa memuliakan aku maka ia memuliakan Allah, dan barangsiapa memuliakan Allah maka tempat kembalinya adalah Syurga” (Kitab Lubabul Hadits).

“Hendaknya kamu semua memuliakan para ulama, karena mereka itu adalah pewaris para Nabi, maka barangsiapa memuliakan mereka berarti memuliakan Allah dan Rasul-Nya” (Kitab Lubabul Hadist).

“Barangsiapa mengunjungi orang alim maka ia seperti mengunjungi aku, barangsiapa berjabat tangan kepada orang alim ia seperti berjabat tangan denganku, barangsiapa duduk bersama orang alim maka ia seperti duduk denganku di dunia, dan barangsiapa yang duduk bersamaku di dunia maka aku mendudukkanya pada hari qiamat bersamaku” (Kitab Lubabul Hadits).

Sungguh begitu besar keutamaan ulama, karena itulah hanya orang yang tidak beriman yang melecehkannya. Dan ingat! Kalau tidak tersinggung saat ulama dihina pasti ada penyakit di hatinya.

Ketidaksopanan Ahok semakin memperjelaskan siapa dirinya sebenarnya, jelas kebenciannya, jelas pelecehannya, dan semakin jelas tidak pantas menjadi pemimpin RT apalagi gubernur.

Alqur'an dan ulama saja berani dia lecehkan padahal dia hidup di negeri mayoritas umat Islam ini, apalagi kita orang biasa, belum berkuasa saja sudah begini kurang adab bagaimana jadi penguasa naudzubillahi min dzaalika. Mau dibawa kemana negeri yang beradab yang penuh tata krama ini...?

Kini semakin ditampakkan kebusukan hatinya, dan itu hukuman Allah untuknya. Sekaligus jawaban sejuta hikmah mengapa tidak langsung ditangkap agar semua semakin jelas!.

“Tidaklah seorang pun yang menjatuhkan kehormatan para ulama dan orang-orang mu'min, kecuali Allah subhanahu wata’ala akan membongkar aib-aibnya, Allah akan melemparkannya ke dalam kerendahan, kehinaan dan rasa benci dalam hati-hati kaum mu'minin. Orang-orang yang beriman akan membencinya dan ucapannya tidak akan diterima selama-lamannya. Ini adalah (balasan) dari Allah subhanahu wata’ala” (Muhadharaat fil Aqidah wad Da’wah: 3/313).

Alllahumma ya Allah tetapkanlah kami dalam kesabaran taat dan berjuang di JalanMu sampai batas takdir yang Kau tentukan untuk kami, dan tolonglah kami dari kaum yang zholim...aamiin.

Allahumma ya Allah berilah hidayahMu pada bapak Ahok yang terus menerus menguji batas kesabaran kami...aamiin.

Allahumma ya Allah berkahilah negeri kami dengan pemimpin yang bertaqwa dan mengajak kami bertaqwa kepada Mu...aamiin.



K. H. Muhammad Arifin Ilham
1 Februari 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ ...