Selasa, 12 Maret 2013

Sedekah

Atas izin Allah saya jadi doyan sedekah motor sejak tahun 2000. Doyan sedekah mobil, sejak 2008. Saudara pasti bisa lebih baik dari saya dalam hal sedekah. Semangat!

Mulai aja sedekah yang kecil-kecil, tapi terus ditingkatkan sedekahnya. Tahun 2008 saya mulai sedekah rumah dan ngedoyanin sedekah rumah. Saudara pasti lebih bisa dari saya. Semangat!

Sedekah sembunyi- sembunyi? Bagus.
Sedekah terang- terangan, supaya orang ngikut, niru, nyontoh? Wajib.
*tetep kalem.

Benar-benar ga bakal berkurang. 2008 sedekah rumah, dapat 4 rumah. 1 rumah, di Mekkah posisinya. Di al Kholidiyah. Cuma yang di Mekkah, dah dioper.
Buat yang mau ikutan sedekah gila- gilaan, kudu siap susah. Asal tahan, ridho, ikhlas, habis itu naiknya masyaAllah.
Sedekah rumah, pindah ke kontrakan. Ngontrak 5 tahun. Baru pake 1 tahun, hajar lagi, sedekah sisa pakai 4 tahun. Alhamdulillah, ga jatuh miskin.

Sedekah koq diumumin? Riya ya? Tergantung mandangnya. Hati-hati, salah-salah, malah su-udzdzan, he he he.
Kejahatan, keburukan, diumumin. Kebaikan, kudu juga dikabarin. Sebagai bagian dari tahadduts binni'mah (mensyukuri ni'mat).
Jaga hati saja.

Orang sukses, sedang dia punya rahasia amal. Seyogyanya dia berbagi rahasia amal itu. Supaya orang lain ikut sukses. Yang ga brani amal, jadi brani. Kabarin, jangan ragu- ragu. Bahwa Janji Allah itu benar. Hingga yakinlah yang ragu- ragu. Bangkit juga yang putus asa. Sebab termotivasi.

Kalo kuatir ga bisa jaga hati, menyembunyikan amal, lebih wajib daripada memilih memotivasi dan dakwah dengan berdasarkan pengalaman beramal.

Pro kontra? Biasa. Yang ga biasa? Ga sedekah. Ga terang-terangan, juga ga sembunyi. Kerjanya debaaaaattt doangan, he he he. 
*kalem terus.

Ustadz Yusuf Mansur
24 Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ ...