Selasa, 04 Juni 2013

Amalan Tambahan

Baca QS at Taubah ayat 129, 7x saban hari. Mulai dari Hasbiyallaah nya aja gpp.

Hasbiyallaahu laa-ilaa-ha illaa Huwa 'alaihi tawakkaltu wahuwa Robbul 'Arsyil 'Adzhiim. Dibaca 7x saban hari. Bebas jamnya.

Biar tambah wawasan, coba liat Qur'an. Baca ayat aslinya. Beda ntar interaksinya. Beda juga rasanya. + terjemahannya. Dan coba googling tentang keutamaan Hasbiyallaah ini. Sambil cari-cari artikel yang berhubungan dengan Hasbiyallah. Trus share dah. Selamat mencoba ya. + jangan ditinggal amalan harian yang lain: 100 shalawat, 100 istighfar, 100 subhaanallaahi wabihamdih. Lebihin gpp.

Supaya ga berat, amalan harian baca sekaligus. Sempetin. Jangan dicicil. Tapi EnjoyReading. Jangan pake SpeedReading. Bacanya dinikmati. Jangan kayak orang kejar setoran. Setiap tarikan nafas nikmati itu bacaan. Nikmati itu wirid/zikir. Misal kayak istighfar. Jangan baca ngebut but buuuuuttt. Jangan. Sambil diresapin. Tapi ya jangan terlalu slow juga. Atur nafas dah.

Seperti juga baca tasbih, sambil memahami betapa Allah Maha Kuasa, Maha Besar, Maha Suci, Maha Baik, Maha Segala-Gala. Ketika baca shalawat pun, dienjoyin bacanya. Sambil ngebayangin Rasul depan mata, sambil kayak ngungkapin rindu sama beliau.

ah, bacaan tambahan yang hari ini, dinikmati juga. Toh "hanya" 7x juga. Pelajari dulu tuh ya, sesuai petunjuk. Supaya meresap.
Prof. Amin Syukur, sembuh dari Kanker Stadium 4, dan panjang umur, sehat, sebab zikirnya dinikmati. Respon badan dan pikiran jadi beda.

Nonton bisa khusyu' kan? Matiin hp, ga berisik, konsen, fokus.
Juga buang air besar. Begitu qt nikmati. Masa zikir engga?

Oh ya, saya liat, masih banyak yang nanya seperti amalan ini. Kan saya dah bilang, cari tau... Cari tau... Cari tau...
Segala pertanyaan, harus mendorong aksi cari tau dengan cara orang dewasa, cara orang pinter. Buka Qur'annya, terus cari referensinya.

Kalo ngaji, baiknya dari banyak sumber. Supaya ga marah-marah kalo ada yang berpendapat beda dan ga merasa bener sendiri + ngehargain orang lain. Istinbath hukum orang, suka beda-beda. Dalam penetapan satu amalan juga beda-beda. Ada yang pure dari 1 hadits yang direct. Yang jika tidak ada, maka batal.

Tapi ada juga yang komprehensif, dari berbagai sumber, yang bahkan juga dari berbagai hadits. Sehingga tidak membatalkan satu amal, dengan mengatakan bid'ah. Pengetahuan atas sesuatu, lagian jangan bikin qt berantem 1 sama lain. Barangkali sebab emang qt belum tau dasar yang dipake sama yang lain.

Dengan ummat lain, kadang qt bisa duduk 1 meja, 1 kursi, dan bisa senyum. Tapi kadang sesama ummat, malah ribut ga keruan, sebab beda pendapat aja. Saya, klo ketemu yang beda pendapat, saya menghargai. Gpp. Barangkali saya yang ga ngerti. Klo di kemudian hari, saya salah, ya saya ubah pendapat saya. Ga masalah. Perbedaan pendapat itu udah kesejatian hidup. Wong pendapatan juga beda, he he he. *kalem.

Yang pinter, banyak. Yang lebih pinter, lebih banyak lagi. Tapi yang menghargai yang lain, itu kadang-kadang ga dimiliki sama beberapa orang pinter. Bila berbeda pendapat, sampaikan dengan bahasa sekalem-kalemnya, sesantun-santunnya, tanpa ngejek bahwa yang lain ga tau, belum nyampe, dan tidak usah memaksakan kehendak.

Semakin pinter seseorang, harusnya makin lembut, makin ngehargain orang lain, semakin mau mendengar, semakin tawadhu'. Kadang yang pas-pasan itu yang suka keluar urat leher dan kengototannya. Cari persamaannya, jangan perbedaannya. Itu lebih menentramkan. Tapi kalo berbeda soal pendapat yang prinsip, ya harus ambil ketegasan. Misal ada yang nambahin rukun Islam rukun Iman, ya kudu tegas.
Soal-soal yang wajib, juga ga boleh beda. Kudu sama. Soal syahadat, kudu sama. Soal Islam adalah agama yang diridhai Allah, ya kudu sama.

Islam agama satu-satunya yang diridhai Allah... Ini mah kudu 1 suara. Ga boleh beda. Ini soal akidah yang asas. Prinsip. Semua agama ga sama. Tapi Islam tetap diperintahkan menjaga hubungan baik dengan sesama, menghormati, menjaga... Gitu. Toleransi ga perlu harus mengakui semua sama.

Beda agama, beda keyakinan, apalagi beda pendapat, harusnya membuat qt ga kehilangan kasih sayang, cinta, perhatian, saling menghormati. Kecuali yang ditabrak adalah hal yang asas, dan yang asas itu yang diserang. Ya kalo begini, ga bisa tinggal diam. Dan saya nih, dari dulu... Kalo ada kawan yang berantem, saya ga tinggal diam. Melainkan saya tinggal kabur, he he he.

Ustadz Yusuf Mansur
22 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ ...