Jumat, 07 Oktober 2016

8 Strategi Setan Untuk Menjerumuskan Manusia

Washwash adalah salah satu strategi setan untuk menjerumuskan manusia. Waswasah, artinya membisikkan keraguan ketika melakukan kebaikan atau amal saleh. Saat terdengar kumandang azan subuh, dan tubuh kita masih dililit selimut, terbersit dalam pikiran, “nanti, lima menit lagi”. Nah, ini washwash. Kenyataannya bukan lima menit tapi satu jam, sehingga akhirnya shalat Subuh terlambat. Silakan cermati dalam kehidupan sehari-hari, sering terbersit pikiran-pikiran yang membuat kita tidak jadi melakukan suatu kebajikan. Ini namanya strategi washwash.

Tazyin adalah salah satu strategi setan untuk menjerumuskan manusia. Tazyin, artinya membungkus kemaksiatan dengan kenikmatan. Mengapa orang pacaran suka lebih mesra daripada suami-istri? Jalan-jalan saat pacaran lebih mengesankan ketimbang setelah menikah. Ini karena ada unsur tazyin. Pacaran itu kan maksiat, sementara nikah itu ibadah. Nah, yang maksiat disulap oleh setan sehingga terasa lebih indah, nikmat, dan mengesankan. Inilah yang disebut tazyin.
“Iblis berkata, ‘Tuhanku, karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan menjadikan kejahatan itu terlihat indah pada mata manusia di bumi. Aku pun akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih.’” (Q.S. Al-Ḥijr [15]: 39-40)
Tamanni adalah salah satu strategi setan untuk menjerumuskan manusia. Tamanni, artinya memperdayakan manusia dengan khayalan dan angan-angan. Pernahkan terbersit niat akan shalat tahajud saat merebahkan badan di tempat tidur, namun pada jam tiga pagi, saat beker berbunyi, cepat-cepat kita matikan dan kita meneruskan tidur? Ironisnya, ini berlangsung berkali-kali. Inilah contoh tamanni, tahajud hanya sampai angan-angan, tidak menjadi kenyataan.
“Dan pasti kusesatkan mereka. Akan kubangkitkan angan-angan kosong kepada mereka...” (Q.S. An-Nisā’ [4]: 119)
“Setan itu memberikan janji-janji dan membangkitkan angan-angan kosong kepada mereka, padahal setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka.” (Q.S. An-Nisā’ [4]: 120)
A’dawah adalah salah satu strategi setan untuk menjerumuskan manusia. A’dawah, artinya permusuhan. Setan berusaha menumbuhkan permusuhan di antara manusia. Biasanya permusuhan berawal dari prasangka buruk. Supaya manusia bermusuhan, setan menumbuhkan prasangka buruk di antara mereka yang bertikai. Apabila yang dominan dalam diri kita itu prasangka buruk, perselisihan tidak akan bisa didamaikan.

Takhwif adalah salah satu strategi setan untuk menjerumuskan manusia. Takhwif, artinya menakut-nakuti. Pernahkah merasa takut miskin karena menginfakkan sebagian harta, takut tidak dapat jodoh atau pekerjaan karena pakai jilbab, takut disebut so alim karena datang ke majelis ta’lim? Kalau kita pernah merasakannya, inilah strategi setan yang disebut takhwif. Perasaan takut ini membuat kita tidak mengamalkan ajaran-ajaran-Nya.Takut yang dimaksud di sini bukanlah takut yang tabi’i (alami) seperti takutnya seorang diterkam binatang buas di tengah-tengah hutan belantara, dan bukan pula takut yang syar’i (sesuai dengan syariat Islam) seperti takut melakukan kemaksiatan. Tetapi takut yang dijadikan senjata setan ini adalah takut menyatakan kebenaran, takut menegakkan hukum Allah, takut melakukan ‘amar ma’ruf nahyi munkar karena khawatir dengan segala risiko dan konsekuensinya. Misalnya, risiko jatuh miskin, kehilangan jabatan, atau masuk penjara.

Shaddun adalah salah satu strategi setan untuk menjerumuskan manusia. Shaddun, artinya menghalang-halangi manusia menjalankan perintah Allah dengan menggunakan berbagai hambatan. Misalnya malas shalat sunah, padahal biasanya rajin atau mengantuk ketika membaca Al Quran meskipun sudah cukup tidur. Ini adalah gejala shaddun dari setan.

Wa’dun adalah salah satu strategi setan untuk menjerumuskan manusia. Wa’dun artinya janji palsu. Setan berusaha membujuk manusia agar mau mengikutinya dengan memberikan janji-janji yang menggiurkan. Di akhirat, setan mengakui bahwa janji-janji yang diberikannya kepada manusia di dunia adalah palsu.
“Ketika proses hisab telah selesai, setan berkata, ‘Sesungguhnya, Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar. Aku pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku menyalahinya. Aku tidak mempunyai kekuasaan apa pun terhadapmu, melainkan hanya menyerumu lalu kamu mematuhi seruanku. Oleh sebab itu, janganlah kamu mencercaku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya, aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukanku dengan Allah sejak dahulu.’ Sungguh, orang zalim akan mendapat siksaan yang pedih.” (Q.S. Ibrāhīm [14]: 22)
Ayat ini menjelaskan bahwa di akhirat setan buka kartu. Mereka mengatakan kepada ahli neraka bahwa janjinya itu palsu, sementara janji Allah benar. Karena itu mereka berkata, Janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu, dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku.

Kaidun adalah salah satu strategi setan untuk menjerumuskan manusia. Kaidun artinya tipu daya. Setan berusaha dengan segala macam tipu daya untuk menyesatkan manusia. Sebenarnya tipu daya setan itu tidak akan ada pengaruhnya bagi orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah swt. dalam firman-Nya, Allah menegaskan bahwa tipu daya setan itu lemah.
“Orang-orang beriman berperang di jalan Allah, sedangkan orang-orang kafir berperang di jalan Tagut. Maka, perangilah kawan-kawan setan itu karena sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” (Q.S. An-Nisā’ [4]: 76)
Aam Amiruddin
5 Oktober 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ ...