Selasa, 04 Oktober 2016

Bahaya Bangga Diri

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu. 

SubhanAllah sahabatku, sehebat apapun maksiat seseorang selama hidupnya, masih ada peluang hidayah (petunjuk) Allah. Sebaliknya, sealim apapun seseorang selama hidupnya, masih ada peluang kufur nikmat. 


Karena itulah Allah melarang kita untuk tidak sekali kali merasa PALING SUCI.

Simaklah Kalam Allah ini dengan iman,
"Janganlah kalian sekali-kali merasa diri kalian paling suci, sungguh hanya Allah yang paling mengetahui siapa yang paling bertaqwa..." (QS An Najm 32).
Dan Rasulullah pun mengingatkan akan bahaya bangga diri dengan mengulangi tiga kali, yang paling kutakuti pada kalian "al ujba, al ujba, al ujba", dan nasehat Rasulullah ini justru ditujukan pada para sahabat yang sholeh-sholeh.

Tentu larangan Allah ini kepada hamba yang bertaqwa karena sayangnya Allah kepada mereka, agar tidak "ge er" sombong karena ketaqwaannya, agar tetap ISTIQOMAH TAAT, dan agar tetap TAWADHU, rendah hati pada makhlukNya, SubhanAllah.

Rasulullah melarang seorang Muslim mencaci maki mereka yang berbuat maksiat. Mengapa? “Siapa tahu kemudian mereka malah meraih hidayah Allah, lalu bertaubat sungguh-sungguh. Dan juga tidak sedikit yang tadi alim kemudian tergoda malah akhirnya paling rajin bermaksiat, naudzubillah min dzaalika".

Sungguh sahabat sholehku, seorang mu'min yang mengenal Allah itu sangat mencintai Allah dan mahklukNya. Ia pun sangat senang menghinakan dirinya di hadapan Robb nya dengan LAMA SUJUD dalam munajat di penghujung malamnya. Buahnya pun ia belas kasih, sayang, cinta, dermawan dan rendah hati pada makhlukNya.

“Sungguh kegelapan tidak akan terang dengan caci maki. Bawakan lentera dakwah dengan kasih sayang, kesabaran, kalimat hikmah dan keteladanan".

"Dan ketahuilah bahwa tidak pernah ada gelap mengalahkan yang terang. Hanya soal waktu. Karena itulah "tawashaw bilhaqqi" (terus-menerus berpesan tentang kebenaran) diikuti dengan "tawashaw bishshabri" (terus-menerus berpesan tentang kesabaran).


INGAT! BATU PECAH BUKAN KARENA PUKULAN KESERIBU KALINYA, TETAPI KARENA TERUS MENERUS DIPUKUL, MAKA SETIAP PUKULAN ANDIL MEMECAHKAN KERAS BATU ITU. Begitulah da'wah sahabatku.

Karena itulah teruslah istiqomah taat kepada Allah dengan menghidup sunnah-sunnah nabiNya, rendahkanlah hati ini, jangan pesimis, jangan sinis, dan jangan sekali-kali memvonis siapapun. KEWAJIBAN KITA BERIBADAH DAN BERDA'WAH, tetapi tidak wajib hasil, hidayah adalah haq Allah, sahabatku. 
 
Allhuuma ya Allah tancapkan di hati kami keindahan iman,
fahamkan kami kebenaran dan kemuliaan agamaMu,
berilah hikmah Alqur'an dan As Sunnah nabiMu,
Hiasilah hidup kami dengan kesenangan ibadah dan ketawdhuan, aamiin, aamiin, aamiin.
 
Foto abang bersama sahabat kita mountainer dengan tato dan antingnya. Abang ajak mereka sholat berjamaah, dan tawshiyah singkat di shop mereka. Abang sayang mereka karena Allah.

Sahabat da'wahmu Muhammad arifin ilham.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
3 Oktober 2016

Diperbarui 16 Januari 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ ...