Orang yang diperbudak harta sebaiknya merenungi sabda Rasulullah saw.
berikut, “Manusia berkata, ‘Mana hartaku, hartaku! Padahal apakah
gunanya harta itu untukmu selain yang kamu pakai kemudian rusak, yang
kamu makan kemudian habis, dan yang kamu sedekahkan kemudian menjadi
kekal.’” (H.R. Muslim).
Hadis ini menegaskan, idealnya harta itu menjadi sarana untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, sebab harta yang abadi adalah yang dishadaqahkan (dibelanjakan) pada jalan yang diridoi Allah swt. Sikap ini akan kita miliki apabila kita memahami hakikat harta. Pada hakikatnya, semua yang ada di langit dan di bumi hanyalah milik Allah swt., baik harta benda maupun diri manusia itu sendiri. Seseorang yang telah mengikrarkan syahadat Laa ilaaha illallah sangat yakin bahwa Allah Maha Pemilik yang ada di langit dan di bumi.
Aam Amiruddin
3 September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar