Rabu, 28 September 2016

Islam

Di kalangan masyarakat Barat, Islam sering diidentikkan dengan istilah Muhammadanism dan Muhammedan. Peristilahan ini timbul karena pada umumnya agama di luar Islam namanya disandarkan pada nama pendirinya. Di Persia misalnya, ada agama Zoroaster yang disandarkan pada nama pendirinya, Zarathustra (W.583 SM). Agama Budha dinisbahkan kepada tokoh pendirinya, Sidharta Budha Gautama (lahir 560 SM). Demikian pula agama Yahudi yang disandarkan pada orang-orang Yahudi (Jews) yang berasal dari negara Juda (Judea) atau Yahuda.

Penyebutan istilah Muhammadanism dan Muhammedan untuk Islam, bukan saja tidak tepat, akan tetapi secara prinsip hal itu merupakan kesalahan besar. Istilah tersebut bisa mengandung arti bahwa Islam adalah paham Muhammad atau pemujaan terhadap Muhammad, sebagaimana perkataan agama Budha yang mengandung arti agama yang dibangun oleh Sidharta Budha Gautama atau paham yang berasal dari Sidharta Gautama.

Islam adalah agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah swt., bukan berasal dari Nabi Muhammad saw. Posisi Nabi dalam Islam diakui sebagai orang yang ditugasi Allah untuk menyebarkan ajaran Islam kepada umat manusia. Dalam proses penyebaran agama Islam, nabi terlibat dalam memberi keterangan, penjelasan, uraian, dan tata cara ibadahnya. Keterlibatan nabi ini pun berada dalam bimbingan wahyu Allah swt.

Aam Amiruddin
26 September 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ ...