Di kalangan masyarakat Barat, Islam sering diidentikkan dengan
istilah Muhammadanism dan Muhammedan. Peristilahan ini timbul karena
pada umumnya agama di luar Islam namanya disandarkan pada nama
pendirinya. Di Persia misalnya, ada agama Zoroaster yang disandarkan
pada nama pendirinya, Zarathustra (W.583 SM). Agama Budha dinisbahkan
kepada tokoh pendirinya, Sidharta Budha Gautama (lahir 560 SM). Demikian
pula agama Yahudi yang disandarkan pada orang-orang Yahudi (Jews) yang
berasal dari negara Juda (Judea) atau Yahuda.
Penyebutan istilah Muhammadanism dan Muhammedan untuk Islam, bukan saja
tidak tepat, akan tetapi secara prinsip hal itu merupakan kesalahan
besar. Istilah tersebut bisa mengandung arti bahwa Islam adalah paham
Muhammad atau pemujaan terhadap Muhammad, sebagaimana perkataan agama
Budha yang mengandung arti agama yang dibangun oleh Sidharta Budha
Gautama atau paham yang berasal dari Sidharta Gautama.
Islam adalah agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah swt., bukan berasal dari Nabi Muhammad saw. Posisi Nabi dalam Islam diakui sebagai orang yang ditugasi Allah untuk menyebarkan ajaran Islam kepada umat manusia. Dalam proses penyebaran agama Islam, nabi terlibat dalam memberi keterangan, penjelasan, uraian, dan tata cara ibadahnya. Keterlibatan nabi ini pun berada dalam bimbingan wahyu Allah swt.
Aam Amiruddin
26 September 2016
Islam adalah agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah swt., bukan berasal dari Nabi Muhammad saw. Posisi Nabi dalam Islam diakui sebagai orang yang ditugasi Allah untuk menyebarkan ajaran Islam kepada umat manusia. Dalam proses penyebaran agama Islam, nabi terlibat dalam memberi keterangan, penjelasan, uraian, dan tata cara ibadahnya. Keterlibatan nabi ini pun berada dalam bimbingan wahyu Allah swt.
Aam Amiruddin
26 September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar