Senin, 28 Juli 2014

Hakikat Idul Fitri

ALLAHU akbar Allahu akbar walillaahilhamd, gema takbir kemenangan membahana di seantero alam bertanda takbir syukur kemenangan hamba-hamba Allah yang beriman di seluruh dunia.

Sahabat sholehku, hakikat Idul Fitri bukanlah baju baru, tetapi Idul Fitri adalah kembali suci setelah sabar berpuasa "diromadhonkan" Allah, dibakar, dicuci, dibersihkan dosa-dosanya oleh Allah sehingga ia seperti "kayaumin waladathu ummuhu" bayi yang baru dilahirkan ibunya, bersih, suci, wangi dan menyenangkan.

Yah menyenangkan karena ketaqwaan dan kemuliaan akhlaknya sehingga pantaslah "Al faaiziin" meraih kemenangan, 
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itulah yang mendapatkan kemenangan” (An-Naba’ 31).

Dan Rasul yang mulia pun menjawab ketika ditanya apa yang paling banyak menyebabkan manusia masuk Syurga. "Taqwa kepada Allah dan berakhlak mulia".

Berarti Idul Fitri melahirkan semangat baru, semakin takut kepada Allah, semangat taubat, jauh dari keinginan ma'siyat, semakin kuat ibadah, terutama sholat malam, sholat dhuha, berjamaah di mesjid, selalu menjaga wudhu, semakin dermawan, semakin mesra rumah tangganya, semakin Istiqomah. Yang pasti ada "hijrah" perubahan setelah puasa Romadhon SEMAKIN BAHAGIA MENDEKAT KEPADA ALLAH KARENA KETAQWAAN DAN KEMULIAAN AKHLAKNYA, itulah hakikat Idul Fitri.

Abang dan keluarga mohon ketulusan kalian memaafkan semua kesalahan abang sekeluarga lahir bathin, taqobbAllahu minna wa minkum. 

 
Foto keluarga abang. Allahumma ya Allah ampunilah seluruh dosa kami, kedua orang tua kami, semua sahabat FB kami, terimalah amal ibadah kami, dan jadikanlah kami hamba-hambaMu yang sungguh-sungguh bertaubat dan bertaqwa kepadaMu...aamiin


K. H. Muhammad Arifin Ilham
27 Juli 2014


Diperbarui 5 Juli 2016

Sabtu, 26 Juli 2014

Hikmah Zakat Fitrah

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu. 

SubhanAllah walhamdulillah, sahabatku mari kita renungi bersama hikmah fardhunya zakat FITRAH di akhir Romadhon ini :

1. Bukti taat kepada Allah dan RasulNya. Dari Ibnu Umar bahwa "Rasulullah mewajibkan zakat fitrah sebesar satu sho' kurma atau satu sho' sya'ir atas seorang hamba, orang merdeka, laki-laki dan perempuan, besar kecil dari orang-orang Islam; dan beliau memerintahkan agar dikeluarkan sebelum orang-orang keluar menunaikan sholat (Idul Fitri)" (HR Muttafaq Alaihi).

2. Pengikut Sunnah nabi Muhammad, "Rasulullah memFARDHUKAN zakat fitrah di bulan Romadhon, satu shaa' /satu biji sya'iir" (2,752 liter / Rupiahnya disesuaikan dengan beras yang kita makan),

3. Fardhu bagi diberi kelebihan rizki, laki perempuan, dewasa anak-anak, menumbuhkan semangat saling cinta dan berbagi bersama,

4. Sebagai bagian penyempurna Romadhon, ada saja kelemahan dan kesalahan saat puasa tanpa sengaja maka zakat fitroh memperbaikinya, Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam mewajibkan zakat fitri untuk menyucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, juga untuk memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)

5. Sebagai rasa syukur atas semua ni'mat iman, Islam dan sehat wal afiyat dapat menunaikan ibadah puasa.

6. Mengembirakan saudara-saudara kita yang papa agar senang berlebaran.

7. InsyaAllah menumbuhkan rasa cinta kasih sayang sesama muslim, terutama kepada para dhuafa, demikian sebaliknya.

SubhanAllah Semoga Allah terima zakat fitroh kita, Allah ampuni semua dosa-dosa kita dan Allah jadikan kita berkasih sayang karenaNya serta menerima ibadah shoum kita. .. aamiin. 

K. H. Muhammad Arifin Ilham
23 Juli 2014

Diperbarui 4 Juli 2016


Minggu, 20 Juli 2014

Ainul Barakah

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Mata adalah karunia dan amanah ALLAH (QS
Al Balad:8), sungguh matapun akan bersaksi tentang apa yang saja yang disaksikannya (QS Al Isra:36).

Rasulullah mengingatkan, "Siapa yang menahan matanya dari melihat yang ALLAH haramkan untuknya maka ALLAH akan memberi padanya "halawatan iman" KELEZATAN IMAN dihatinya".
 

Karena itu yang disebut "buta" bukanlah mata kepala tetapi buta mata hati (QS Al Hajj 46).
 

Betapa banyak orang yang terbuka mata kepalanya malah membutakan mata hatinya, lebih baik buta mata kepala tetapi terbuka mata hatinya, dan tentu lebih jauh jauh jauh lebih baik dan utama dengan terbukanya mata kepala ini membuat mata hati kita terbuka, apa yang kita lihat membuat kita bersyukur, kagum, cinta, takut dan mendekat kepada ALLAH, itulah yang disebut "ainul barakah" mata yang telah diberkahi ALLAH.

Sahabatku, Hati yang bersih itu akan mudah mengakses Nur Hidayah ALLAH, firasat jadi tajam, doapun mustajab, tenang damai walau dalam ujian hebat 
sekalipun, pikiranpun jernih, bicara menjadi hikmah, lahirnya sifat-sifat adiluhung AKHLAK yang MULIA, SUBHANALLAH, kini menjadi jihad kita untuk menjaga mata kita, "Semoga ALLAH jaga setiap kedipan mata kita, keluarga kita dan anak-anak cucu keturunan kita dari apa yang ALLAH haramkan dan membuat kita semakin mensyukuri nikmat-nikmatNYA aamiin". 

Jangan lupa sebelum rehat di malam mulia ini, berwudhu, berdoa, berzikir dan berazam untuk sholat malam.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
18 Juli 2014


Diperbarui 26 September 2014
Diperbarui 11 April 2018

Selasa, 15 Juli 2014

Syurga Sebelum Syurga

SubhanAllah ketika seorang ayah selesai mengajar anak-anaknya, ditanya oleh anaknya tertua, "Wahai ayahanda yang mulia, tadi ayah bermunajat merindukan kehidupan "Al jannah qoblal jannah" Syurga sebelum Syurga, adakah kehidupan itu, dan siapa mereka?"

"SubhanAllah tentu ada anakku sayang, yaitu seorang hamba yang hatinya selalu terpaut dengan kelezatan zikir, kesenangan ibadah, semangatnya pada yang halal, cintanya pada keluarga, saudara dan umat manusia, dan ia selalu BAIK SANGKA ATAS SEMUA TAQDIR ALLAH, tidak pernah terdengar keluh kesah dalam hidupnya, itulah nak, hamba yang meraih Syurga sebelum Syurga!" Jawab ayahnya yang segera meraih tangan anaknya, kemudian memeluknya, lalu ia bisikkan doa untuk anaknya, "Allahumma ya Allah, bahagiakan anakku sayang ini dengan ridho dan Syurgamu, demikian pula keluarga kami, dan semua yang kami cintai karenaMu dengan Syurga sebelum Syurga...aamiin".

Anaknya pun lebih erat memeluk ayahnya, "Terimakasih ayah", subhanAllah.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
15 Juli 2014

Minggu, 13 Juli 2014

Menikahlah Karena Allah

1. banyak yang mau nikah tapi terhalang biaya | padahal nikah pas belum kecukupan justru lebih enak

2. kenapa lebih enak nikah pas belum kecukupan? | karena Allah akan cukupkan, dan pendamping kita teruji dalam kesusahan

3. karena dalam hidup seringkali kita harus siap pada yang paling pahit | supaya bisa merasakan enaknya yang manis dan yang legit

4. tapi ya jelas harus ada syaratnya, niat nikahnya bener-bener karena Allah | dan pasangan ini harus taat secara total kepada Allah

5. gara-gara belum merasa "cukup" banyak lelaki nunda nikah | padahal yang bikin "cukup" hakiki itu ya istri, bukan yang lain

6. "aku belum punya apa-apa, tapi aku tawarkan ketaatan pada Allah, yang dengan itu, aku nggak bakal nelantarin keluargaku" | gentle tuh

7. "aku memang belum siapa-siapa, tapi aku mau ambil kamu dari ayahmu dengan amanah, melindungi dan menafkahimu layaknya ayahmu" | gentle..

8. setidaknya, menikah saat kita masih kekurangan | memastikan bahwa Muslimah itu mau sama kita karena takwa, bukan karena harta

9. menikah pas masih kekurangan juga nggak serem, kalo ada iman | sepiring berdua jadi romantis, nggak makan pun jadi cerita lucu

10. saling dukung bangun rumah tangga dari nol, modal cinta sama Allah itu keren | nikmatnya beda sama yang nikah udah jadi semuanya

11. Allah pun menjamin akan mencukupkan hamba-hamba yang menikah karena-Nya | asal betul niatnya, bukan karena pengen dan demen doang

12. saya sama istri juga begitu, bangun semuanya dari nol | sekarang kalo lagi jalan berdua suka cerita "abi, inget nggak dulu.."

13. saya bilang sama istri | "dibanding sekarang, dulu idup kita nelongso ya? tapi nggak kerasa, hepi, karena ada kamu.. iya.. kamu.." XD

14. bukan berarti harus terburu-buru nikah | tweet malem ini buat lelaki-lelaki yang udah siap banget tapi masih nunda-nunda, iya.. kamuuu!

15. kalau kamu nunda nikah karena materi, kamu salah | banyak Muslimah yang nggak anggap itu penting, selama akhlak dan imanmu baik

16. dan harta banyak justru siksaan kalo beda iman, ya nggak? | apalagi beda keyakinan, kamu yakin mau, dianya yang nggak yakin mau.. hehe..

17. afterall, menikahlah karena Allah, atau sendirilah karena Allah | jangan berdua dalam maksiat, atau sendirian karena nggak laku

Ustadz Felix Siauw
12 Juli 2014

Sabtu, 12 Juli 2014

TAAT Itu NI'MAT

SubhanAllah ternyata TAAT itu NI'MAT sekali ya sahabat sholehku (QS Yunus 62 - 64). Baru selesai berbuka, kitapun isya berjamaah dilanjutkan tarawih, tidurpun tidak lama kembali kita tahajjud, selalu menyengaja duduk bersimpuh banyak minta ampunanNya, lalu sahur bersama keluarga tersayang, lalu berjamaah ke mesjid untuk menunaikan sholat subuh, lalu ikuti kajian subuh dengan tadaburul Qur'an, lalu sholat dhuha, terjaga hati dengan zikir dan sholawat, tubuh dihiasi dengan selalu wudhu, tanpa melewati hari kecuali dengan sedekah, senang dengan yang halal, selalu BAIK SANGKA, asyik muhasabah diri, doa untuk keluarganya, saudara-saudara tertindas, Gaza Palestina, Afghanistan, Irak, Suriah, Mesir, tanpa melupakan doa untuk keberkahan negerinya, senangnya menebar kebaikan.

Inilah hari-hari indah yang dilalui hamba-hamba yang beriman di dunia sebentar ini. Indah, damai, senang, bahagia, dan sungguh yang lebih membahagiakannya adalah "istigroq" mudah menangis karena Allah karena cinta dan rindu padaNya.

Jangan lupa sebelum rehat malam ini berwudhu, berdoa, berzikir sampai tertidur dan berazam untuk sholat malam.

Allahumma ya Allah senangkanlah kami dengan ibadah kepadaMu, semangatkan kami dengan amal sholeh, sibukkanlah kami dengan muhasabah diri, dan wafatkanlah kami HUSNUL KHOTIMAH...aamiin. 

Foto doa untuk Gazaku tercinta
K. H. Muhammad Arifin Ilham
11 Juli 2014

Jumat, 11 Juli 2014

Agar Al-Qur’an Dekat Dengan Kita

Bismillahirrahmanirrahiim, hari ini Pak Syafii akan share tentang “Agar Al-Qur’an Dekat dengan Kita”

Dr. Jan Yager, pakar dan pneliti dalam bidang relationship dan friendship dalam bukunya When Friendship Hurts;
penentu terkuat atas bertahannya sebuah persahabatan adalah kesamaan nilai.

Kesamaan nilai bagi seorang muslim adalah nilai-nilai yang diajarkan di dalam al-Qur’an. (QS. Az-Zukhruf [43]: 36

Makna metaforik ; mengisyaratkan “jauhnya”Al Qur`an dari kenyataan kehidupan yang kita hadapi.

Maksud Mendekatkan Al Qur`an dengan Kita; ”mengandung pengertian adanya upaya untuk mewujudkan “yang jauh” menjadi “yang dekat”, yakni mendekatkan 2 kondisi yang berbeda, kondisi ideal Al Qur`an (das sollen) di 1 sisi, dan kondisi nyata kehidupan umat (das sein), di sisi lain.

Mengapa Dekat dengan Al Qur`an?
(1) Terdapat jurang yang sangat lebar antara tuntutan Al Qur`an yang ideal dengan kenyataan yang ada.
(2) Respons terhadap realitas yang buruk dalam memperlakukan Al Qur`an

Cara; Memposisikan dan memperlakukan al-Quran seperti kita memperlakukan seorang sahabat.
Setidaknya tercermin dalam 2 hal;
(1) Adanya pemahaman yang sahih terhadap Al Qur`an.
(2) Adanya penerapan yang sahih terhadap Al Qur`an

Manfaat: Sabda Rasulullah, “Sahabat al-Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian al-Quran akan berkata “Wahai Tuhanku, pakaikanlah pakaian untuknya”, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan). Al-Quran kembali meminta, “Wahai Tuhanku tambahkanlah. Lalu orang itu dipakaikan jubah karamah. Kemudian, al-Quran memohon lagi, Wahai Tuhanku, ridhailah dia. Allah swt pun meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Allah swt menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan." (HR. Tirmidzi dan al-Hakim)

Muhammad Syafii Antonio
10 Juli 2014

Rabu, 09 Juli 2014

Israel Biadab!

ALLAHU AKBAR, BAGAIMANA KITA BISA LELAP TIDUR SEMENTARA DARAH SYUHADA TERUS MENGALIR!

Mohon kembali doa kalian sahabatku, aamiinkan setelah dipanjatkan dengan kesungguhan. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu: “Rasulullah berdoa Qunut selama sebulan penuh, beliau mendoakan keburukan terhadap Ri’lan, Dzakwan dan ‘Ushayyah yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya” [HR. Bukhari-Muslim).

Doa Rasul panjatkan begitu keras karena mereka keterlaluan dengan biadab membantai umat Rasulullah. Kini kembali doa sebagai senjata dahsyat kita panjatkan untuk zionis israel dengan sekutunya, "Allahumma ya Aziz ya Jabbar ya Mutakabbir ya Muntaqim, datangkanlah bala bencana adzab yang hebat pada zionis israel dengan semua sekutunya, hinakan mereka, ceraiberaikan mereka, Alllahumma ya arhamar roohimiin, ya Salaam, selamatkan kaum muslimin muslimat, menangkan para mujaahidin, terimalah mereka yang wafat sebagai syuhadaMu, satukan hati kami berjihad di jalanMu, tolong lindungi saudara kami di Gaza Palestine, di Afghan, di Irak, di Suriah, di Sudan, di Somalia, di Rohigya Myammar, di Patani Thailand, di Moro Philipine dan seluruh keberadaan umat Islam...aamiin ya Robbal aalamiin".
 
Rasulullah mengingatkan, "Siapa yang tidak peduli dengan keadaan umat Islam maka mereka bukan umat Islam". 

Panjatkan selalu doa ini di setiap selesai sholat fardhu dan sholat di penghujung malam kalian dan sertakan jihad kalian dengan harta kalian di jalan Allah, silahkan via KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina, pimpinan ustadz Ferry Nur) Bank Muammalat Indonesia 3110185622.

Foto anak-anak kita, korban kebiadaban Israel.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar, sebarkan doa ini sahabat sholehku.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
9 Juli 2014

Selasa, 08 Juli 2014

Malikul Mulk

Teringat kisah al Fiil... Tentara gajah. Salah 1 pasukan terbaik yang pernah ada di muka bumi saat itu. Lambang kekuatan.

Suku Quraisy dikasih kemuliaan oleh Allah, di antaranya menjadi Penjaga Ka'bah. Rumah Allah.

Abrahah, seorang gubernur Habasya yang berambisi menghancurkan dan meratakan Ka'bah dengan tanah.

Bila satu hal udah mau dilindungi Allah, udah mau ditolong Allah, maka ga ada yang bisa melawan Kehendak Allah. Ka'bah dan semua jengkal di bumi ini milik Allah. Termasuk Indonesia. Sejatinya Allah pasti bela jika ada yang mau merusak.
Masalahnya, jika Allah biarkan hancur, rusak, kacau, jangan-jangan emang ga pantes buat dibela, ga pantes dilindungi, ditolong.

Singkat cerita, pasukan Abrahah sudah bergerak. Menuju Mekkah. Quraisy, sebagai imam para suku dan suku-suku lain, dengar dan tahu.

Abrahah dan pasukannya berkemah di tempat yang tidak jauh dari Mekkah. Mereka menjarah ternak-ternak dan dagangan-dagangan orang-orang Mekkah. Abdul Muthallib menemui Abrahah. Pemimpin ketemu pemimpin. Meminta agar apa yang dirampas dikembalikan Abrahah.
Abrahah tertawa dan heran. "Engkau dan kaummu tau. Bahwa aku dan pasukanku datang untuk menghancurkan Ka'bah... Tapi bukannya meminta kami balik kanan ke negeri kami. Malah meminta yang kecil, remeh temeh...", Abrahah heran.

Ya. Abrahah heran, ada kesempatan Abdul Muthallib meminta ampunannya Abrahah, dan memohon agar jangan menghancurkan Ka'bah. Tapi yang Abrahah dengar malah Abdul Muthallib minta agar Abrahah mengembalikan ternak-ternak dan dagangan orang-orang Mekkah yang dirampas. Abrahah menganggap Abdul Muthallib dan Quraisy malah kayak ga mikirin Ka'bah. Kepentingan Nasional, he he. Begitu kira-kira.

Tapi jawaban Abdul Muthallib apa? "Kami minta yang memang kami punya. Adapun Ka'bah itu, ada sendiri yang punya. Allah. Biar saja engkau dan pasukan bergajahmu berurusan dengan Allah, Pemilik Ka'bah. Robbul Baitil 'Atiiq..."

Pembicaraan antar pemimpin, selesai. Abrahah tidak mau mengembalikan apa yang sudah dirampasnya.

Hari yang ditetapkan, tiba. Pasukan bergajah diberangkatkan.
Deru debu, suara lengkingan gajah-gajah yang terlatih memang untuk perang, teriakan pasukan tempurnya Abrahah, begitu mencekam. Tapi apa yang terjadi di seputar Ka'bah sendiri? Mereka meyakini bahwa Allah pasti menjaga Rumah-Nya.

Keyakinan Abdul Muthallib dan pembesar-pembesar Quraisy, menenangkan seluruh penduduk negeri Mekkah dengan berbagai sukunya.

Pasukan gajah berangkat. Ada kesombongan Abrahah dan pasukannya. Seakan gajah itu milik mereka dan bisa dikendalikan mereka. Apalagi gajah-gajah itu sudah dilatih dan dipersiapkan untuk perang. Bukan gajah taman safari, he he he. Yang ngarep kacang. Gajah-gajah itu, dan apapun di dunia ini, milik Allah. Pengendali mereka adalah Allah. Termasuk semua senjata termodern kelak, hari ini, 1400-an tahun sejak Tahun Gajah, hingga tahun-tahun ke depan. Milik Allah.

Karena milik Allah. Maka pengendali sebener-benernya adalah Allah. Bukan manusia. Apapun itu. Nuklir, Drone, Tank, Rudal, dll. Gajah-gajah tempur berpakaian perang, yang memakai pelindung kepala besi, sudah diarahkan penunggangnya ke Ka'bah...
Bahkan sudah berangkat... Bagai drone, nuklir, rudal, tank, yang sudah dilepas menju target yang sudah dilocked.

Keanehan terjadi...

Sampe sini, buka dulu gih... Qs. Al Fiil dan Quraisy. Epik yang diceritakan lansung oleh Penyaksi dan Pengendali Sejarah, tolong dibuka dulu. Buka dulu 2 surah ini, al Fiil dan Quraisy. Baca teksnya. Baca artinya. Berulang dan berulang.

Sebelum lagi kemudian burung-burung Ababil diterbangkan Allah, membawa batu-batu kerikil dari neraka. Ada keanehan...
Keanehannya apa? Baca aja dulu 2 surah itu ya. Baca sama artinya. Jangan sekali. Tapi berulang dan berulang.

Burung-burung Ababil itu bagaikan drone super canggih yang dimiliki Allah, bahkan bukan saja untuk manusia pada zaman itu. Tapi juga bagi manusia sepanjang zaman. Kalo manusia, khususnya Masyarakat Indonesia, mau punya senjata yang beginian...
Ya. Bila Indonesia pengen punya senjata yang dikeluarkan Allah langsung dari Sisi-Nya, yang pastinya ga ada lawan, caranya gampang. Bahkan ga pake dan ga perlu anggaran APBN. Ga pake beli kemana-mana, yang aneh juga jadinya. Tank-tank, kapal-kapal selam, drone, dll... Senjata-senjata super canggih, dibelinya bahkan dari negara-negara lain. Ya makin ga ada rahasia negara. Kecuali kalo bikin sendiri.

Senjata milik Allah, belinya pake ketakwaan aja. Allah ga butuh duitnya manusia. Bertaqwa aja yang bener. Nanti Allah persenjatai.

Ok, selamat membaca dulu Qs. al Fiil dan Qs. Quraisy. Nanti saya terusin ceritanya. InsyaaAllah. Tentang keanehan yang dimaksud.
Doain juga saat hujan begini, agar Masjid Tahfidz DQ dikasih rizki supaya selesai pembangunannya. Makasih ya. Salam.

Ustadz Yusuf Mansur
7 Juli 2014

Senin, 07 Juli 2014

Rajin Baca

Kenapa al Faatihah, nempel buanget hafalannya?

Salah 1 jawabannya, dengan izin Allah, kita sering baca, banyak baca, al Faatihah. Jika seseorang baligh umur 10, mulai shalat umur 10, dan sekarang umur 20, dan dihitung hanya yang wajib, 62.050x dia baca al Faatihah.

Pegimana ga nempel nih al Faatihah? Banget-banget nempelnya. Itu dihitung hanya 17 rokaat sehari semalam. Yang fardhu saja.
Kalo dia rajin shalat sunnah? Nembus 100 ribu x baca kali. Itu kalo dia umurnya 20. Kalo 40? 186.150x baca al Faatihah.
Itu udah dipotong masa mulai baligh. Alias umur 10 tahun ke bawah dianggap ga pernah baca sama sekali. Padahal kan ga gitu. Sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan, kita sudah mendengar al Faatihah dan relatif terus-terusan denger dan ikut baca al Faatihah sejak kecil.

Maka jika mengacu pada teori al Faatihah ini, ngafal itu memang mudah. Bahkan "ga usah" keringetan dan ngotot ngafal. Baca aja.
Tapi bacanya yang banyak. Berulang-ulang. Tar juga hafal dengan sendirinya. Untuk permulaan, coba sebaris baca 40x. Santai aja.
Dibuat santai bacanya. Sambil liat-liat artinya. Buka-buka tafsirnya. Beli dah kitab tafsir terjemahan. Baca banyak dan ulang berulang. Tar tau-tau hafal sendiri. Dan bener-bener dibuat santai. Ga perlu kayak kejar setoran. Dinikmati ngafal itu. Secara bisa dan boleh baca aja, adalah nikmat. Dan anggap aja kayak ngumpulin sesuatu yang lebih besar dan lebih mahal dari emas.

Tiap huruf kan berpahala 10x, 700x sampai dengan tak terhingga. Setiap hurufnya menjelma jadi apaan tau dari kenikmatan dunia akhirat.

Bayangin jika kita baca per baris 40x? Berapa huruf tuh yang dibaca? Sebaris bisa 50 huruf. Dikali 700? Dikali 40? Wow...

Supaya hafal, selain baca tartil halaman per halaman, juz demi juz, coba deh ikutin cara TL ini. Hingga wafat dalam keadaan Haafidz.

Ustadz Yusuf Mansur
6 Juli 2014

Minggu, 06 Juli 2014

Jalan Mencapai Cita-Cita, Banyak Sekali

Ga diterima sama perguruan tinggi favorit, atau jurusan yang diminati, bukan kiamat. Terus aja melangkah. Jalan mencapai cita-cita, banyak sekali.
Ga kuliah tahun ini, ya gak apa-apa juga. Masih ada kesempatan tuh besok-bessoknya lagi. Siapa tau sejarah akan lebih bagus malah. Back to the future buat ngeliat.

Baik yang mulai kuliah, atau yang ga kuliah, coba aja serius ngafalin qur'an. Seayat-ayat aja gpp. Sama artinya dan pelajarin tafsirnya. Jajal dan  jalanin.

Ga diwisuda rektor, insyaaAllah malah diwisuda sama Allah...
Pas wisuda, ama rektor cuma digeser doang tali topi wisuda. Sama Allah? Orang tua dipakaikan mahkota. Disaksikan semua malaikat-Nya.
Pas diwisuda paling dijeprat jepret sama foto. Abis itu cuma dipajang doang. Kalo diwisuda tahfidz, dimasukin surga juga.
Pas diwisuda, makan-makan. dijamu keluarga. Wisuda tahfidz negeri akhir? Dijamu Allah di surga-Nya yang abadi.

Niat aja yang bener buat ngafal Qur'an. Kerjaan, usaha, kuliah, jangan jadi alesan dan penghalang buat Qur'an. Bisa koq beriringan.

Saya masuk kuliah 1992. DO di 1997. Ngafal Qur'an di 1998-2003 sampai dengan sekarang. 2010 kuliah lagi dan diwisuda S1 juga akhirnya.
Dan sekarang lompatannya lumayan. Bukan S1 lagi. Udah S5. Keren kan? He he he. Ga pake S2, S3... Langsung S5. Ni ngetwit pake S5, qiqiqiqi.

Ditunggu dah kehadiran adik-adik dan kawan-kawan semua... Di barisan penghafal Al Qur'an dan pengamalnya. Jadi apa aja kita, ya tetep ngafal Qur'an.

Ustadz Yusuf Mansur
4 Juli 2014

Sabtu, 05 Juli 2014

Makan Sahur

SubhanAllah, memang sahabatku, Rasulullah menganjurkan kita untuk makan sahur karena "mamluun bil barakah", penuh dengan berkah Allah, tentu bukan hanya persiapan fisik untuk siang hari agar lebih kuat, tetapi suasana sahur mendidik kita agar,
1. Terbiasa aktivitas sahur setelah Romadhon, seperti shoum sunnah syawal, sunnah senin kamis dsb,
2. Memupuk kebiasaan baik, indah dan mesra saat sahur bersama keluarga, dan menjadi kenangan yang tak terlupakan apalagi setelah berpisah,
3. Persiapan ibadah untuk sholat subuh di awal waktu, dan pria mu'min berjamaah di mesjid,
4. Doa-doa sangat mustajab, terutama mohon ampunan Allah, dan itu tradisi hamba beriman yang banyak minta ampun di waktu sahur, buka surah Ali Imron ayat 17, "wal mustagfiriin bil ashaar", mereka yang beriman itu banyak minta ampun kepada Allah di waktu sahur,
5. Yang jelas bagi seorang mu'min, kebahagiaan hidup itu ada dalam kesenangan menghidupkan sunnah.

Selamat bersahur sahabat sholehku. Abang mencintai kalian karena Allah...Allahumma ya Allah berkahi sahur kami...aamiin.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
4 Juli 2014

Kamis, 03 Juli 2014

Anta Ma Taquulu

SubhanAllah sungguh "anta ma taquulu" engkau apa yang kau katakan, "tiada kalimat mulia kecuali dari hati yang mulia, tiada kalimat hina kecuali dari hati yang hina pula". Karena itulah kalimat yang keluar dari lisan hamba yang bertaqwa adalah kebenaran, kemuliaan, kesantunan dan kasih sayang,
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar” (QS. Al-Ahzaab: 70-71).

Sebaliknya yang keluar dari lisan hati yang kotor, kalimat hujatan, sumpah serapah, penuh dengan caci makian, dan itulah gambaran dirinya. Rasulullah mengingatkan, "Barang siapa yang sungguh-sungguh beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, hendaklah ia berkata baik, kalau tidak diam!". Diam itu emas, tetapi bicara baik itu berlian, alangkah indahnya cincinnya emas yang bermahkotakan berlian itu, itulah lisan dan pribadi mu'min itu.

Sebarkan percikan hikmah ini sahabatku, agar anak-anak kita, keluarga kita dan umat negeri yang tercinta ini membudayakan kalimat santun penuh kedamaian dan kasih sayang.

"Allahumma ya Allah, tanamkan di hati kami kekuatan iman dan keindahan lisan...aamiin".

K. H. Muhammad Arifin Ilham
2 Juli 2014

Rabu, 02 Juli 2014

Amin, Amin, Amin

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

Rasulullah naik mimbar lalu bersabda, ‘Amin, Amin, Amin’.
Para sahabat bertanya, “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?”
Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat s
eorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada orang tuanya)’, maka aku berkata: ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang hamba yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Amin”.”
(HR. Ibnu Khuzaimah & Imam Ahmad).

"Ya Allah bimbinglah hamba agar puasa hamba meraih ridhoMu, Ya Allah berilah hamba kesempatan berbuat terbaik untuk kedua orang tua hamba hingga orang tua hamba ridho, Ya Allah ingatkan hamba untuk selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad hingga kelak di akhirat Engkau pertemukan dengan beliau...aamiin".

Abang menulis hikmah ini dalam perjalanan dari Lamongan menuju Surabaya, mohon doa kalian sahabat sholehku.

K. H. Muhammad Arifin Ilham
1 Juli 2014

Selasa, 01 Juli 2014

Kenapa Allah Ngasih Masalah?

You are panteser, 'n berhak... to be happy and happier.
No one can make you sad... kecuali Allah. And ga boleh ada juga hal-hal yang make you sad. Feel happy aja, so you will be happy.

Be gembiraers... don't be galauers...

Wanna happy? Feel like no problem at all, in your life. 'n don't think about problem. Think about Yusuf Mansur aja, he he....

Yap... Don't mikirin yur problem. Pikirin Allah aja yang dah ngasih masalah.
Kenapa jadi Allah ngasih masalah?
Kurang syukurkah?
Banyak dosakah?
And pikirin betul yang lebih menyenangkan. banyak koq. Asal ga fokus ke problem aja. InsyaAllah you are gembiraer... happier.

Smile... and problem will ilang... problem ora wani sama si smile.

En samtaim, yu will nid ama yang namanya problem. Problem makes you dewasaer and sadarer. A lot of sins, dan a lot of mistakes we did.

In dis hepi morning, ai will giv yu the Amazing Obat for all problems you have... yakni al Qur'an. Baca ayat dan artinya. Berulang dan berulang.
Siapin kertas kosong dan pulpen. Buat nyatet-nyatet apa yang dibaca dari Al Qur'an. Soon you will find Miracles you need.

Al Qur'an will bring miracles for you...

HappyMorning... Saling doa ya...
Salam 10 jari...

السلام علبكم ورحمة الله وبركاتة

Ustadz Yusuf Mansur
30 Juni 2014

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ø£َÙƒْÙ…َÙ„ُ المُؤْÙ…ِÙ†ِينَ Ø¥ِيمَانًا Ø£َØ­ْسَÙ†ُÙ‡ُÙ…ْ ...