SubhanAllah walhamdulillah abang mulai umur 13 tahun sudah
meninggalkan rumah kelahiran Banjamasin. Diantar abah mama masuk pondok
pesantren dengan kehidupan lebih bersahaja dan mandiri. Kalaupun pulang
ke Banjar jarang sekali berlama-lama, satu atau dua hari itupun karena
safari da'wah.
Masya Allah sejak abah sakit seminggu terakhir,
arifin mendampingi abah tercinta hampir 24 jam di rumah sakit. Doa,
tawshiyah keluarga (ruangan abah menjadi majlis ilmu, taman Syurga),
zikir, qiroatul Qur'an, mentayamumkan
abah dan talqin tidak putus sampai abah menghadap Allah. Saling
memaafkan bahkan tukang ojek yang selalu mengantar abah berjamaah di
mesjid pun hadir agar memaafkan abah, keluarga yang jauh, para sahabat
abah semua memaafkan abah. Keluarga semakin akrab, keluarga pun semakin
siap ikhlas bila abah dipanggil Allah. Sejuta hikmah sakit dan
insyaAllah bertabur rahmat Allah.
Abang juga mohon maaf tidak bisa memenuhi janji abang setiap kajian
subuh di mesjid Az Zikra Sentul. Abang tidak ingin kehilangan kesempatan
terindah dan bersejarah bersama abah. Kembali teringat wasiat abah saat
melepas arifin remaja di Pesantren, "abah rela aja bapisah lawan ikam
nak ai balajar di pondok, biar ikam jadi urang alim, gasan kaina
bakumpul di akhirat aja salawasan".
Lalu abah meninggalkan arifin di pondok dengan senyum tegar sebagai ayah, namun mama menceriterakan abah memang tidak menangis saat meninggalkan arifin tetapi di mobil taksi menuju bandara abah menangis. Memang tidak mudah melepas anak untuk mondok kecuali bagi orang tua yang benar-benar memikirkan kebahagiaan masa depan anaknya.
Abah dari mudanya sudah menjadi muadzdzin mesjid, suara abah bagus, dan abah sangat kuat sholat malamnya. Kebiasaan abah bangun jam 02.00 untuk sholat malam, dan jam itulah abah menghadap Allah dalam bimbingan keluarga abah.
Alhamdulillah abang melaksanakan wasiat abah dari memandikan abah, mengkafani, Imam sholat di mesjid Al Jihad yang dihadiri seperti jamaah sholat Jumat, dan mengantarkan abah sampai liang lahat.
"Allahumma ya Allah ampunilah seluruh dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, rahmatilah kedua orang tua kami sebagaimana mereka berdua menyayangi kami kala kecil...aamiin, kabulkan ya Allah ya Rohmaan ya Rohiiim."
K. H. Muhammad Arifin Ilham
4 September 2014
Lalu abah meninggalkan arifin di pondok dengan senyum tegar sebagai ayah, namun mama menceriterakan abah memang tidak menangis saat meninggalkan arifin tetapi di mobil taksi menuju bandara abah menangis. Memang tidak mudah melepas anak untuk mondok kecuali bagi orang tua yang benar-benar memikirkan kebahagiaan masa depan anaknya.
Abah dari mudanya sudah menjadi muadzdzin mesjid, suara abah bagus, dan abah sangat kuat sholat malamnya. Kebiasaan abah bangun jam 02.00 untuk sholat malam, dan jam itulah abah menghadap Allah dalam bimbingan keluarga abah.
Alhamdulillah abang melaksanakan wasiat abah dari memandikan abah, mengkafani, Imam sholat di mesjid Al Jihad yang dihadiri seperti jamaah sholat Jumat, dan mengantarkan abah sampai liang lahat.
"Allahumma ya Allah ampunilah seluruh dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, rahmatilah kedua orang tua kami sebagaimana mereka berdua menyayangi kami kala kecil...aamiin, kabulkan ya Allah ya Rohmaan ya Rohiiim."
K. H. Muhammad Arifin Ilham
4 September 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar