Jumat, 03 Oktober 2014

Idul Adha 1425 H

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu. 

Perbedaan mathla' tempat terbitnya hilal maka terjadilah perbedaan waktu ibadah, puasa, Idul Fitri dan Idul Adha. Sangat wajar terjadi perbedaan negeri kita tercinta ini dengan negeri lain. 

Demikian pula perbedaan penafsiran puasa Arafah, apakah puasa saat wukuf bagi yang tidak berhaji atau Hari Arafah yang jatuh tanggal 9 Dzulhijjah. 

Sahabatku perdebatan-perbedaan para ulama yang semua faqih, alim dan sangat sholeh menunjukkan keluasan, kedalaman dan kemuliaan Islam, yang terpenting adalah menyikapi perbedaan itu. Toh semua hasil ijtihad dari para fuqoha ulama itu juga bernilai pahala. 

Dari ‘Amru bin Al-‘Aash, Rasulullah bersabda: “Apabila seorang hakim menghukumi satu perkara, lalu berijtihad dan benar, baginya dua pahala. Dan apabila ia menghukumi satu perkara, lalu berijtihad dan keliru, baginya satu pahala” (HR Al-Bukhari 13/268 dan Muslim no. 1716).

Setelah bermusyawarah dengan Dewan Syariah Majlis Az Zikra hasil keputusan semua sama mengikuti keputusan MUI dan Pemerintah yang bergabung di dalamnya para jumhur fuqoha ulama. InsyaAllah abang puasa arafahnya hari Sabtu, karena berita gembira dari Rasulullah, "Puasa hari Arofah aku berharap kepada Allah agar penebus (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya" (HR Muslim no 197). Dan berlebaran Idul Adha hari ahad. Kalau sahabat FBku berbeda pendapat i love you karena Allah. 

Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan selalu tautkan hati kita saling cinta selalu karena Allah...aamiin. 

K. H. Muhammad Arifin Ilham
1 Oktober 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jaga Iman dan Akhlak

 Sahabatku iman yang paling baik adalah akhlak Dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ ...